Ia juga mengatakan bahwa ia berdoa agar Obama bersikap keras terhadap diktator-diktator Afrika.
Pemenang Nobel Perdamaian tersebut menambahkan bahwa pendirian Inggris di dunia telah menderita dikarenakan kerjasamanya dengan AS dalam "perang melawan teror."
Menari Dan Berteriak
Dalam sebuah artikel eksklusif dengan BBC News, mantan uskup dari Cape Town ini membicarakan kesenangannya saat menonton hasil pemilu AS keluar.
"Saya ingin melompat dan berdansa dan berteriak, seperti ketika saya telah voting untuk pertama kalinya bagi bangsa saya pada 27 April 1994."
Ia menyebut pemilu tersebut sebuah "masa-peristiwa terjadinya dimana mengisi seluruh dunia bahwa harapan akan perubahan itu memungkinkan."
Ia menambahkan: "Akanlah sangat indah jika presiden AS dapat meminta maaf memimpin serangan invasi ke Irak atas segenap masyarakat Amerika."
Ia menyarankan sang Presiden dan Menlu-nya, Hillary Clinton, untuk beraksi cepat menjangkau negara-negara lain, untuk membangun jembatan dengan mereka dan mendengarkan apa yang mereka katakan.