Mie Instant Wajib Dihindari Balita dan Wanita Hamil

Gizi & Nutrisi / 5 February 2009

Kalangan Sendiri

Mie Instant Wajib Dihindari Balita dan Wanita Hamil

Lestari99 Official Writer
214862

\"\"Dewasa ini kian banyak orang yang mempercayakan urusan perutnya pada sebuah sajian yang bernama 'mie instant'. Tiap kali berbelanja ibu-ibu tak lupa menyisipkan mie instant dalam daftar kebutuhannya, anak-anak kos selalu menyimpan beberapa bungkus mie instant untuk mencegah kelaparan di malam hari, para pecinta olahraga gunung pun turut memasukkan mie instant sebagai logistik wajib.

Wajar jika mie instant disukai, karena selain praktis, cepat, lezat juga murah. Namun tahukah Anda bahwa mie instant tak mempunyai kandungan gizi yang cukup dan bahkan zat additive-nya (tambahan) tak baik untuk wanita yang tengah hamil dan juga balita.

Mie, dalam masyarakat Cina merupakan simbol panjang umur karena bentuknya yang panjang, jenis dan bahan pembuatnya bermacam-macam. Ada mie instant, mie kering, mie basah, mie rebus, yang terbuat dari terigu (gandum). Ada juga bihun, yang dibuat dari tepung beras. Lalu soun, yang dibuat dari pati tepung kacang hijau.

Ada juga yang dibuat dari campuran tepung terigu dan beras, tepung tapioka, tepung kentang atau tepung soba. Tapi yang paling populer tentu mie instant, dengan berbagai merk dan citra rasanya, baik dalam kemasan plastik polietilen maupun polistiren (stirofoam), dalam bentuk cangkir atau mangkuk.

Mie instant sebenarnya bentuknya sangat panjang, namun saat pemrosesan ia dilipat, digoreng dan dikeringkan dalam oven panas. Penggorengan inilah yang membuat mie mengandung lemak. Bahan baku utama mie instant memang tepung terigu, namun, selama proses pembuatannya, dipakai juga minyak sayur, garam, natrium polifosfat (pengemulsi, penstabil dan pengental), natrium karbonat dan kalium karbonat (keduanya pengatur keasaman), tartrazine (pewarna kuning).

\"\"Kadang natrium polifosfat dicampur guar gum. Bahan lain misalnya karamel, hidrolisat protein nabati, ribotide, zat besi dan asam malat yang fungsinya tidak jelas. Selain minyak sayur, ada pula food additive, yaitu bahan-bahan kimia yang ditambahkan ke dalam proses pengolahan makanan, dengan tujuan agar makanan tersebut memiliki sifat-sifat tertentu.

Bumbu mie, misalnya garam, gula, cabe merah, bawang putih, bawang merah, saus tomat, kecap, vetsin (MSG) serta bahan cita rasa (rasa ayam, rasa udang, rasa sapi) juga banyak menggunakan additive. Belum lagi stirofoam dalam mie cangkir, yang dicurigai bisa menyebabkan kanker.

Meski resiko kesehatan akibat additive tak langsung kelihatan, namun menurut Arlene Eisenberg, dalam buku What to Eat When You're Expecting, ibu hamil sebaiknya menghindari makanan yang banyak mengandung additive. Bagi balita, bahan-bahan yang sebenarnya tak dibutuhkan tubuh ini juga bisa memperlambat kerja organ-organ pencernaan.

Selain itu juga kandungan utama dari mie adalah karbohidrat. Lalu ada protein tepung (gluten), dan lemak, baik yang dari mienya sendiri maupun minyak sayur dalam sachet. Jika dilihat komposisi gizinya, mie memang tinggi kalori, namun miskin zat-zat gizi penting lain seperti vitamin, mineral dan serat.

Kalau mau bergizi lengkap, perlu ditambahkan sayuran seperti kol, sawi, tomat, brokoli, wortel atau kecambah. Tambahkan juga baso, udang, telor, sosis atau kornet. Bahan-bahan ini tinggal dimasukkan saat kita merebus mie. Mudah bukan? Dan yang perlu diingat, sebaiknya hindari konsumsi mie instant setiap hari.

Sumber : dechacare
Halaman :
1

Ikuti Kami