Hore... Harga Barang Elektronik Batal Naik

Nasional / 23 January 2009

Kalangan Sendiri

Hore... Harga Barang Elektronik Batal Naik

Tammy Official Writer
4066
Langkah pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tiga kali berturut-turut berdampak positif bagi industri elektronik dalam negeri. Buktinya, produsen elektronik membatalkan rencana menaikkan harga jual produknya pada bulan Januari ini.

Hal ini terjadi karena turunnya harga BBM membuat industri elektronik bisa menekan biaya produksi. Selain itu, nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah yang mulai stabil turut membantu menekan ongkos produksi.

Sebelum ini, produsen elektronika dalam negeri telah menaikkan harga jual produknya pada Desember 2008. Kenaikan harga jual itu berkisar 3 persen-5 persen. "Tadinya, kami juga berencana menaikkan harga lagi di Januari ini. Tapi, kami batalkan karena melihat kondisinya sudah stabil," kata Sekretaris Jenderal Electronic Marketer Club (EMC) Handojo Soetanto.

Pengusaha optimistis, keputusan tidak menaikkan harga bakal berdampak positif terhadap pasar elektronik pada Januari ini. Bahkan, pengusaha memperkirakan penjualan elektronik tahun ini bakal lebih baik dibanding tahun lalu. Mereka menargetkan, penjualan tahun ini bakal tumbuh 5 persen-10 persen dibandingkan tahun 2008.

ElektronikPenjualan elektronik sepanjang 2008 menunjukkan pertumbuhan sekitar 20 persen dibanding tahun 2007. Pertumbuhan ini banyak disumbangkan dari hasil penjualan pada semester pertama 2008. "Meski begitu, penjualan pada empat bulan terakhir sempat mengalami kelesuan," ujar Handojo.

Mari kita tengok penjualan bulan Desember 2008. Laju penjualannya tak sekencang bulan November 2008. Saat itu, hampir seluruh penjualan produk elektronik mengalami penurunan. Produk yang masih mencatat pertumbuhan penjualan hanya pompa air, yang naik dari 153.657 unit menjadi 158.508 unit. Yang menyusut bukan hanya volume penjualan. Nilai penjualan pada bulan itu juga melorot 9,6 persen dari Rp 1,37 triliun menjadi Rp 1,52 triliun.

Penurunan itu terjadi karena beberapa hal. Salah satunya adalah pendeknya waktu penjualan toko, serta dampak dari penyesuaian harga baru. "Saat itu, banyak toko akan mencairkan stok harga lama," ucap Handojo.

Sebaliknya, penjualan di bulan Januari ini diharapkan membaik karena jam buka toko sudah normal. Toko juga sudah mulai membeli stok baru. "Selain itu, harga beberapa komoditas juga sudah mulai membaik," tutur Handojo. Itu artinya daya beli konsumen mulai membaik.

Sumber : kompas.com/Tmy
Halaman :
1

Ikuti Kami