Anita Roddick: Pengusaha Wanita Hati Misi Tekad Baja

Entrepreneurship / 1 January 2009

Kalangan Sendiri

Anita Roddick: Pengusaha Wanita Hati Misi Tekad Baja

Tammy Official Writer
6439
Saat Anita Roddick membuka toko Body Shop pertamanya, ia tidak mengharapkan untuk kaya. Ia hanya berharap untuk bertahan. Rencananya adalah sangat sederhana - ia akan menciptakan sebuah merek kosmetik dari bahan-bahan alami daripada mengandalkan harapan muluk untuk menjual produk-produknya, lebih baik baginya untuk menarik perhatian kustomer akan lingkungan. Melalui kombinasi marketing low-key, pendidikan bagi konsumen dan aktifis sosial, The Body Shop Ltd menulis kembali peraturan baru bagi bisnis kosmetik global senilai 16 juta dolar dan menjadikan Anita sebagai salah satu wanita kaya di Inggris.

Lahir pada tahun 1942, Anita Perella adalah anak ketiga dari empat bersaudara dalam salah satu dari sedikit keluarga imigran Italia di Littlehampton, Inggris. Ibunya mengarahkan dia ke profesi sebagai pengajar, tetapi kegatelan Anita untuk bertualang terlalu kuat untuk membuat dirinya bertahan di ruang kelas. Setelah setahun di Paris di perpustakaan International Herald Tribune dan setahun lagi di Jenewa bekerja untuk PBB, Pasifik Selatan, dan Afrika. Selama perjalanannya, ia menjadi terbiasa dengan ritual-ritual dan kebiasaan dari kebudayaan Negara ketiga, termasuk dasar kesehatan dan perawatan tubuh mereka.

Ketika ia kembali ke Inggris, ia bertemu dengan Gordon Roddick, sanak saudara yang memiliki semangat bohemia yang menulis puisi dan menyukai travel sama seperti dirinya. Pasangan ini menikah pada tahun 1970, dan tidak lama setelah itu, membuka hotel bed-and-breakfast dan selanjutnya memulai restoran. Di tahun 1976, Gordon memutuskan untuk memenuhi gol impian pribadi yang sudah cukup lama: mengendarai kuda dari Buenos Aires, Argentina, ke New York. Mengagumi keberanian suaminya, Anita menyetujui untuk menjual restoran mereka untuk membiayai perjalanannya. "Membuatku terpesona untuk memiliki pasangan yang mengatakan "Saya harus melakukan ini. Saya harus menjadi luar biasa,'" jelasnya.

Anita Roddick-Body ShopUntuk mendukung dirinya dan putri-putrinya dari ketidakhadiran suaminya, Anita memutuskan untuk membuka sebuah toko kecil dimana ia bisa menjajakan pengetahuan kosmetik ‘kembali ke alam'-nya yang ia dapatkan sepanjang perjalanannya dahulu. Dengan pertolongan Gordon, ia mendapatkan pinjaman sejumlah $6.500, menemukan sebuah lokasi di daerah peristirahatan pinggir pantai di Brighton, ia membuka toko Body Shop pertamanya.

Semuanya dilaksanakan dengan budget seadanya tanpa kesadaran untuk estetika. Ia mencat hijau tokonya karena itu dapat menyembunyikan semuanya, bahkan bagian terkelupas di dinding. Ia menawarkan isi ulang diskon kepada para konsumen yang membawa kembali botol mereka yang kosong, dan menggunakan packaging minim untuk menjaga tetap rendah. Konsumen diperbolehkan memilih dari sejumlah minyak parfum untuk mencoba pembelian mereka (dimana bebas wewangian) karena itu lebih murah daripada menambahkan parfum-parfum mahal di setiap botol sampo atau lotion. Dan ia mengelak dari iklan, melainkan mengandalkan interview-interview yang tepat mempromosikan kesadaran sosialnya dan pamphlet dalam took untuk menjual produk.

Kombinasi dari produk unik, relasi publik yang baik, staf yang terlatih tinggi dan rasa nilai yang terdefinisikan dengan baik dengan cepat mengumpulkan perhatian. Berita menyebar, dan dalam setahun, bisnis Anita bertumbuh begitu cepat hingga ia membuka tokonya yang kedua. Ketika Gordon kembali di musim semi tahun 1977, Body Shop menjadi sangat terkenal hingga Anita mulai menjual waralaba. Hingga di musim gugur tahun 1982, toko-toko Body Shop yang baru mulai dibuka dengan rata-rata dua toko stiap satu bulan.

Anita Roddick-Body ShopUntuk memperjelas ekspansi besar-besaran, Anita menjadikan Body Shop secara publik di tahun 1984. Setelah satu hari diperdagangkan, nilai saham menjadi dua kali lipatnya. Itu terus berlanjut hingga akhir 1980, sebagaimana ratusan waralaba Body Shop menyebar di Eropa dan Amerika Serikat.

Salah satu kunci dalam kesuksesan Anita adalah kegiatan sosialnya. Ia sangat mendukung dengan suara lantang untuk Greenpeace, Amnesty International, menyelamatkan hutan-hutan hujan dan menolak uji coba pada binatang yang tidak hanya meraup publisitas gratis, tetapi juga memisahkan perusahaan dari pesaing-pesaingnya dan mengumpulkan basis konsumen yang loyal. Orang merasakan sangat bagus untuk membeli produk-produk Body Shop karena mereka merasa usaha-usaha Anita sangatlah bagus. Mereka ingin menjadi bagian dari aksi positif - dan menterjemahkannya dengan membeli. Di akhir 1992, ada lebih dari 700 toko Body Shop yang menghasilkan $231 juta dalam penjualan.

Bagaimanapun, sebagaimana keuntungan Body Shop dan ketenaran nama yang bertumbuh, Anita dan keluarga mulai menaruh perhatian lebih untuk penyebab-penyebab sosial daripada bisnis mereka, meluncurkan sejumlah proyek-proyek lingkungan daripada merubah dasar produk perusahaan. Sejumlah peniru konsep perusahaan, memakan basis konsumen Body Shop. Dan kritik-kritik seperti yang mengatakan perusahaan tersebut melakukan "praktik hipokrit," menghasilkan gelombang pemberitaan pers negatif. Hasilnya, penjualan jatuh dan keuntungan tumpul.

Pada 1996, sangatlah jelas bahwa diperlukan perubahan. Keluarga Roddick melangkah kembali ke dalam operasi harian dan memasukkan direktur pengelola Stuart Rose, yang merestrukturisasi perusahaan, membawa masuk manajer-manajer profesional lainnya, memasukkan kontrol gudang dan proses penyebaran dengan lebih ketat. Di saat yang sama, Anita terlihat bertentangan dengan cara yang baru dan berlandaskan pada birokrasi administratif yang ia coba adopsi. "Kami telah melewati semua masa dimana kami menguras semangat wirausaha kami," ujarnya kepada majalah Fortune. "Kami harus dewasa, kami harus mendapatkan metode-metode dan proses baru. Dan hasilnya adalah sebuah hirarki - dan rasanya itu antiproduktif."

Anita Roddick-Body ShopSetelah performa finansial kuartal pertama yang menyedihkan di tahun 1998, Anita menyerahkan posisinya sebagai CEO kepada Patrick Gourney, seorang manajer profesional dari konglomerat makanan asal Perancis, dan menyerahkan bendera waralabanya di AS kepada Bellamy Retail Group.

Pada Januari 1999, perusahaan mengumumkan berfokus pada ritel, dan penyorotan tersebut adalah bagus. Tetapi apakah Body Shop bisa meraih kembali dominasinya di pasar, hanya waktu yang akan memberitahu.

Begitupun, kisah Anita Roddick diingat sebagai salah satu kisah wirausaha terbaik di masa abad 21. Ia mengembangkan sebuah toko menjadi kerajaan bisnis internasional dan membuktikan bahwa sebuah perusahaan bisa meraih konsumen-konsumen loyal dan sukses dengan sederhana menyediakan informasi produk daripada menggunakan iklan besar dan penjualan dengan tekanan tinggi.

Sumber : entrepreneur.com/Tmy
Halaman :
1

Ikuti Kami