Menemukan Harapan Dan Pengampunan Setelah 6 Kali Aborsi

Family / 1 January 2009

Kalangan Sendiri

Menemukan Harapan Dan Pengampunan Setelah 6 Kali Aborsi

Contasia Christie Official Writer
283

Penyesalan biasanya datang terlambat. Tetapi selalu ada harapan di dalam Kristus Yesus. Itulah yang dialami Joice setelah ia dengan sadar mengaborsi 6 janin yang dikandungnya setelah jatuh dalam dosa freesex.

"Orangtua saya bercerai dan kami harus tinggal dengan oma. Sebagai anak muda, saya juga butuh untuk curhat, tapi mau tidak mau saya harus terima keadaan orangtua saya yang seperti itu," ujar Joice memulai kesaksiannya.

Pergaulan bebas akhirnya dinikmati Joice. Freesex pun dilakukannya sampai hamil di luar nikah. Dan waktu itu, aborsi menjadi pilihannya.

"Saya lebih sering berada di dalam kamar dan merenung. Perasaan bersalah itu semakin lama semakin menekan saya. Karena saya berpikir, saya orang paling berdosa di dunia ini, bagaimana saya bisa membunuh bayi saya sendiri. Dan kenapa hal itu bisa terjadi? Itu yang selalu saya pikirkan di dalam kamar," kisah Joice.

Seperti dalam lingkaran setan, Joice terus jatuh ke dalam belaian laki-laki dan hamil pun tak bisa dihindari. Keputusan aborsi pun dilakukannya lagi.

"Saya pernah waktu itu sedang kebaktian. Saya menyesali apa yang sudah saya lakukan selama ini. Kemudian saya dilayani oleh hamba Tuhan itu. Saya pikir setelah dilayani maka saya akan bebas, namun pada akhirnya beberapa waktu kemudian saya jatuh lagi. Saya hamil di luar nikah dan saya dipaksa untuk kembali melakukan aborsi," ujar Joice.

"Sebagai seorang wanita yang sudah pernah membunuh anaknya sendiri, saya merasa tidak mampu untuk kembali membuang anak darah dagingku sendiri. Tapi itulah yang harus saya lakukan. Dimana saya tidak mempunyai kemampuan untuk menghadapi... untuk menerima hal ini. Yang seharusnya saya mempunyai hak penuh agar anak itu bisa lahir di dalam dunia ini. Saya seperti orang yang tidak punya masa depan, tidak tahu harus berbuat apalagi," ujar Joice.

Dalam kegelisahannya, akhirnya Joice memutuskan untuk kembali ke rumah orangtuanya.

"Tadinya saya sempat berpikir, berani ga ya saya berbicara dengan mami. Karena sebenarnya hubungan saya dengan mami saya sangat kaku. Saya tidak biasa terbuka, dan selama ini saya tidak pernah terbuka dengan orangtua. Tapi keadaannya membuat saya memberanikan diri untuk mengungkapkannya," kisah Joice.

Dengan mengumpulkan sisa keberanian yang ada, dengan berat hati Joice pun menceritakan kejatuhannya dalam hal seks dan enam kali aborsi yang pernah dilakukannya.

"Saya melihat matanya mulai berkaca-kaca pada saat saya bercerita, dan mami saya mulai mencucurkan air mata. Mungkin pada saat itu mami kaget. Yang telah saya lakukan selama ini, semua itu di luar perkiraan mami. Dan itu saya lakukan dengan cara saya sendiri tanpa melibatkan mami. Akhirnya mami mulai memeluk saya, mami merangkul saya dan mami mulai melepaskan pengampunan buat saya," kisah Joice dengan berurai air mata.

Mulai saat itu, Joice benar-benar diubahkan. Dengan mencari dan menemukan kasih Bapa yang sesungguhnya, Joice pun akhirnya bisa menikmati hidupnya dalam pengampunan kasih karunia Tuhan.

"Tahun 1997, saya bertemu dengan seorang pria. Dan singkatnya, kami akhirnya menikah pada tahun 1999. Pada saat itu saya memulai kehidupan yang baru. Pada tahun 2000, bulan April tepatnya, saya melahirkan seorang anak, namanya Immanuel. Waktu saya menggendong Immanuel, saya melihat apakah anak saya ini cacat atau tidak, ternyata anak ini lahir dengan sehat. Saya begitu yakin bahwa Tuhan Allah saya itu adalah benar-benar Allah yang luar biasa. Saya sangat bersyukur dan saya sangat berterima kasih atas perbuatan Tuhan yang sangat ajaib di dalam kehidupan saya. Dimana yang lama sudah berlalu dan kehidupan yang baru sudah Tuhan berikan di dalam kehidupan saya," ujar Joice menutup kesaksiannya dengan penuh haru. (Kisah ini sudah ditayangkan 31 Desember 2008 dalam acara Solusi Life di O'Channel).

Sumber Kesaksian:

Joice

Sumber : V081223153258
Halaman :
1

Ikuti Kami