Benarkah Allah Peduli?
Kalangan Sendiri

Benarkah Allah Peduli?

Admin Spiritual Official Writer
      7230
Efesus 2:10
Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 91; Lukas 12; Daniel 1-2

Lagu-lagu Kristen populer mengatakan "kita adalah umat pemenang, Allah adalah panji-panji kita", dan sejenisnya. Tapi faktanya, banyak dari kehidupan kita hancur berantakan. Padahal rasanya, kita sudah melakukan yang terbaik bagi Allah. Benarkah Tuhan punya rencana besar bagi kita? Atau itu hanya utopia alias angan-angan kosong untuk menghibur orang putus asa yang bodoh dan mengalami delusi?

Yusuf percaya bahwa Allah menjanjikan masa depan yang luar biasa baginya. Bahkan begitu luar biasa, sampai semua saudaranya akan tunduk menghormatinya. Tapi buktinya, ia dibuang dan dijual sebagai budak oleh saudara-saudaranya. Yusuf pasti mengalami kesedihan yang mendalam karena hal ini.

Ketika ia sudah memiliki karir yang cemerlang sebagai budak (pengangkatan status dari budak menjadi kepala rumah tangga adalah hal yang mengagumkan!), dia difitnah sehingga dijebloskan ke penjara. Di tengah kesendiriannya, mungkin ada saat-saat ketika Yusuf berteriak dengan marah dan bingung sambil bertanya, "Mengapa aku harus mengalaminya?" Tapi alkitab mencatat, di tengah semua hal yang tampaknya buruk itu, Yusuf tetap percaya akan kebaikan Allah. Ketika penggenapan janji itu tiba, Allah memakai Yusuf untu suatu rencana besar yang tak pernah terbayangkan, bahkan dalam mimpi terliarnya sekalipun.

Allah punya rencana bagi setiap kita. Tapi cara penggenapanNya seringkali tidak seperti yang kita bayangkan dan harapkan. Penting bagi kita untuk memiliki perspektifNya dalam melihat kebaikan dan anugerahNya di tengah kekecewaan kita, ketika ekspektasi kita tidak tercapai.

Tuhan, berikanku hati-Mu untuk bisa melihat dengan perspektif-Mu.

Ikuti Kami