Gereja Lebih Inform, Beragam Dibandingkan Dekade Lalu

Internasional / 25 December 2008

Kalangan Sendiri

Gereja Lebih Inform, Beragam Dibandingkan Dekade Lalu

Tammy Official Writer
4396
Gereja-gereja, terutama di Amerika, memiliki gaya penyembahan yang lebih inform dan jemaat yang beragam etnisnya dibandingkan sepuluh tahun lalu, menurut studi terbaru mengenai tren jemaat religius.

Lebih banyak ibadah yang menggunakan drum, melompat dan berteriak atau menari, mengangkat tangan sewaktu memuji, bersuara "amin," peralatan proyektor visual, tepuk tangan, dan pembicara orang biasa bukannya pemimpin dibandingkan tahun 1998, menurut Studi Jemaat Nasional (National Congregations Study, red).

Dan lebih sedikit gereja-gereja yang menggunakan paduan suara tradisional selama ibadah.

Kebanyakan dari layanan informasi berubah di gereja-gereja Protestan dan Katolik yang melonjak menggunakan peralatan proyeksi visual dan drum.

Pimpinan riset Mark Chaves, seorang professor sosiologi di Duke University School of Divinity, mencatat bahwa apa yang studi temukan itu patut diperhatikan karena "tradisi-tradisi dan organisasi-organisasi relijius sangatlah sulit ditantang untuk berubah,"- menurut USA Today,.

Gereja TradisionalTetapi jumlah dari beberapa fitur masih sama, seperti khotbah atau pidato, menyanyi, kata sambutan, doa khusuk, waktu pembacaan atau mengutip Ayat, dan berbahasa roh selama ibadah.

Selain lebih terinformasi, gereja-gereja di Amerika juga telah berubah dalam keragaman etnisnya.

Tercatat bahwa imigrasi baru-baru ini telah "sangat jelas" memainkan peranan dalam komposisi social jemaat, studi mengamati bahwa jemaat-jemaat yang dominant kulit putih dan non-hispanik lebih beragam etnisnya dibandingkan mereka sebelumnya pada tahun 1998.

Perubahan terbesar yang dapat dilihat dalam jemaat-jemaat selama dekade terakhir ini adalah di area teknologi komputer.

Pada 1998, jumlah jemaat gereja dengan website hanyalah 17 persen. Jumlah tersebut bertambah hingga 44 persen pada 2006-07. Dengan kata lain semenjak 1998, 10.000 jemaat yang lain menciptakan website dan sekarang 74 persen dari yang hadir ibadah adalah jemaat dengan website.

Selain itu, jumlah mereka yang menggunakan email untuk berkomunikasi dengan anggota jemaat bertambah dari 21 persen hingga 59 persen selama waktu tersebut. Mendekati 80 persen dari hadirin pada tahun 2006-07 berada di jemaat yang berkomunikasi dengan anggota-anggotanya melalui email.

Jemaat Gereja Kontemporer"Jemaat tampaknya telah memiliki antusiasme memeluk teknologi-teknologi informasi terbaru," Chaves mencatat dalam artikel yang mengulas secara detail dalam isyu terbaru jurnal Sosiologi Agama (Sociology of Religion, red).

Sangatlah menarik bahwa dalam waktu 10 tahun saja, perilaku sosiologi dalam komunitas berjemaat Kristiani memiliki perubahan yang cukup besar diakibatkan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih. Dan sangatlah baik juga karena selama ini jemaat Kristiani menggunakan teknologi tersebut untuk memperlengkapi Tubuh Kristus menjadi lebih baik lagi. Hmmm... Kira-kira akan seperti apa ya perilaku berjemaat umat Kristiani dalam waktu 10 tahun mendatang? Kita lihat saja.


Sumber : christianpost.com/Tmy
Halaman :
1

Ikuti Kami