Natal Solusi SCTV, Ketika Orang Gila Dipulihkan

Nasional / 16 December 2008

Kalangan Sendiri

Natal Solusi SCTV, Ketika Orang Gila Dipulihkan

Lestari99 Official Writer
11884

Menyambut Natal 2008, Solusi SCTV berkesempatan meliput acara Natal di Pondok Anugerah, Lembang, yaitu tempat panti rehabilitasi untuk orang-orang gila, yang diadakan pada Senin, 15 Desember 2008 kemarin. Natal yang bertemakan "Gunung Batu Menjadi Kolam Air, Batu Yang Keras Menjadi Mata Air" menggambarkan pengharapan yang selalu ada bagi orang-orang yang sepertinya tidak memiliki pengharapan lagi ketika jiwa mereka telah rusak. Tim Solusi sendiri sebelumnya telah mengenal Pungky Yahya, pendiri Panti Rehabilitasi ini, yang telah menjadi narasumber Solusi untuk edisi Natal nanti.

Pungky Yahya adalah mantan penderita gangguan jiwa yang cukup parah. Berawal dari bisnis narkoba dan judi yang dijalaninya, masuk penjara dengan hutang menumpuk dan ditinggalkan keluarga serta semua teman-temannya membuat Pungky menjadi gila. Secara manusia tidak ada harapan untuk sembuh. Tapi kasih anugerah Tuhan berkarya di dalam hidupnya dan mukjizat kesembuhan terjadi dalam hidupnya. Berangkat dari latar belakang hidupnya inilah, akhirnya Pungky Yahya mendirikan pelayanan ini berbekal pengalaman yang minim namun disertai hati yang begitu berapi-api untuk melayani orang-orang bernasib sama dengan dirinya.

Berangkat dari hati inilah, Tuhan berkarya secara luar biasa melalui pelayanan ini. Tanpa perlu berlama-lama berada di panti, begitu banyak kisah menakjubkan yang akan kita dengarkan dari para penghuni panti yang sudah sembuh maupun yang masih dalam perawatan. Bahkan banyak dari para mentor yang melayani di tempat ini adalah eks pasien panti rehabilitasi ini. Salah satunya adalah Andre.

Andre masuk ke panti ini sejak tahun 2004. Beberapa tahun sebelumnya, Andre adalah penghuni RSJ Lampung dan divonis bahwa hidupnya tergantung obat penenang untuk 14 tahun ke depan. Berkat referensi dari salah seorang kenalan ibunya, Andre dikirim ke Pondok Anugerah. Empat bulan dirawat di panti ini, Andre dapat dikatakan sudah cukup normal namun belum mendapatkan ijin untuk keluar. Tapi desakan keluarganya membuat ia kembali ke Medan. Tapi di sana, Andre kembali ‘konslet' lagi dan ia pun dimasukkan ke RSJ Medan. Sepuluh hari di sana, Andre melarikan diri. Dan atas permintaan Andre, ia pun kembali dikirimkan ke panti ini dan dalam waktu tujuh bulan perawatan, Andre sudah dinyatakan sembuh. Saat ini sudah sekitar 2,5 tahun Andre melayani sebagai mentor di Pondok Anugerah dan memberikan dirinya sepenuhnya kepada pekerjaan Tuhan di tempat ini.

Natal kemarin diwarnai hujan tanpa henti dari awal sampai akhir acara. Apalagi acara yang memang diselenggarakan di lapangan terbuka ini membuat kursi-kursi yang berjejer kosong tanpa diduduki. Para tamu, undangan bahkan keluarga pasien memenuhi tempat di sekitar lapangan untuk berteduh agar tidak diguyur hujan. Meskipun tidak terlalu lebat, tetap saja agak meyulitkan panitia penyelenggara maupun para hadirin untuk mengikuti acara Natal ini dengan baik.

Dibuka oleh Michael Manik selaku pemimpin pujian, para hadirin diajak untuk bersama-sama memuji Tuhan dengan penuh ucapan syukur. Para hadirin yang terdiri dari keluarga pasien, tamu undangan termasuk para mitra CBN dari Bandung, hadir dan melihat langsung kondisi para penghuni panti yang sedang dalam masa perawatan. Bukan hal yang mudah tentu saja untuk bisa berbaur dengan mereka secara spontan, tapi hati yang dipenuhi kasih telah menghapuskan semua keraguan itu.

Hal yang cukup menghibur saat itu adalah ketika anak binaan yang sedang dalam perawatan mempersembahkan lagu pujian "Kaulah Harapan", sungguh sangat menggugah perasaan setiap orang yang hadir malam itu. Rona keharuan tergambar di setiap wajah keluarga yang hadir, mengharapkan orang-orang yang mereka kasihi bisa pulih sepenuhnya. Setelah penampilan yang begitu menggugah perasaan dari anak binaan panti, dua orang mantan penghuni yang sudah sembuh pun membagikan kisah kesembuhan mereka.

Paulus Susanto

ElkanaElkana membagikan bagaimana dia terjerat di dunia narkoba dan pikirannya terganggu akibat pengaruh obat-obatan. Namun setelah dirawat di panti ini tanpa obat penolong apapun, Elkana pulih total. Lalu disambung dengan Paulus Susanto, yang mengakui tiga dosa yang telah dilakukannya, dari mengalami kecelakaan saat berusia 18 tahun dan menyebabkan orang lain kehilangan nyawanya, selingkuh meskipun isterinya sedang hamil tua, sampai ia tertangkap tangan di Bali sedang membawa 16.000 butir narkoba. Namun pengadilan hanya mengenakan hukuman 1 tahun penjara. Tapi pengaruh obat-obatan sudah menghancurkan hidup Paulus. Namun setelah dia dirawat di Pondok Anugerah tanpa bantuan obat apapun, kesembuhan total telah dialaminya saat ini.

Selain penampilan dari para penghuni panti, bintang tamu malam itu adalah Olive Latuputty, salah satu host Solusi, dan juga Julita Manik, salah satu penulis lagu rohani di negeri ini. Dalam sebuah interview singkat dengan Jawaban.Com, Julita Manik mengakui ini pertama kalinya ia melihat secara langsung pelayanan di panti rehabilitasi ini. Namun sebenarnya ia sudah sering mendengar pelayanan ini karena adiknya, Michael Manik, adalah salah satu full timer di pelayanan ini. Julita sangat terkesan dengan pelayanan ini karena ia melihat sendiri bagaimana pelayanan ini ada murni karena kerinduan hati dari para pengurusnya, bukan karena keahlian yang sebenarnya tidak dimiliki oleh satupun para pengurusnya. Semuanya hanya mengandalkan kasih karunia Allah semata.

Julita Manik

Setelah berbagai penampilan yang menyentuh, Pungky Yahya selaku pemimpin Pondok Anugerah, membagikan Firman yang begitu berapi-api. Sesuai dengan tema Natal mereka kali ini, Pungky begitu yakin, sebesar apapun masalah yang dihadapi para penderita, sekeras apapun hati mereka ditutupi oleh kepedihan hidup yang telah mengganggu mental mereka, tapi kasih Tuhan sanggup meruntuhkan gunung batu sekeras apapun dan menggantinya dengan kolam air, menjadi hati yang lembut dan mudah diajar.

Saat altar call dilakukan, di tengah hujan yang tak kunjung henti, Pungky mendatangi orang-orang yang minta didoakan di tempatnya masing-masing. Sungguh luar biasa suasana yang tercipta saat itu. Kami melihat bagaimana keluarga bersama dengan penghuni panti berdoa bersama-sama, dan para mentor turun langsung mendoakan orang-orang yang hadir. Bahkan kamera kami sempat menangkap momen saat salah seorang mantan pasien yang telah sembuh mendoakan sepasang suami isteri untuk berdoa bersama-sama menerima Tuhan Yesus. Di bagian yang lain tampak para mantan pasien mendoakan rekan-rekan mereka yang masih dalam perawatan untuk menerima anugerah kesembuhan dan pemulihan total dari Tuhan. Saat itu Roh Kudus terasa begitu nyata hadir memenuhi setiap tempat dan sudut tempat ibadah malam itu.

 

 

 

 

 

 

Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Sangat nyata terlihat saat itu bagaimana orang-orang yang terbuang dari keluarga dan lingkungannya bisa dipulihkan dan kembali memberikan hidupnya bagi Tuhan dan dipakai untuk memberkati orang lain. Satu kerinduan Pungky Yahya adalah jika dulu dia adalah seorang yang menghancurkan generasi muda dengan narkoba, saat ini ia hanya ingin ‘membalas dendam' dan menarik semua generasi muda yang sepertinya sudah tak punya harapan untuk kembali kepada Kristus.

Sumber : Jawaban.Com/LEP
Halaman :
1

Ikuti Kami