Pemimpin Gereja India Komitmen Damai Setelah Teror Mumbai

Internasional / 4 December 2008

Kalangan Sendiri

Pemimpin Gereja India Komitmen Damai Setelah Teror Mumbai

Tammy Official Writer
4300
Pembunuhan besar-besaran Mumbai yang meninggalkan 190 orang meninggal akhirnya tiba pada akhirnya di hari Sabtu setelah komando-komando India menurunkan senjata tiga militan yang masih bercokol di hotel Taj Mahal.

"Mereka adalah orang yang tidak memiliki penyesalan - siapapun yang muncul di depan mereka, mereka tembak," ujar seorang petugas komando.

Saluran-saluran TV mendeskripsikan penyerangan-penyerangan pada 10 lokasi, termasuk dua hotel mewah dan seluruh kota sebagai "India 9/11" dan dikonfirmasikan bahwa 155 orang dibunuh dan 327 lainnya terluka. Setidaknya 21 warga asing ada di antara yang terbunuh, termasuk enam warga Amerika.

Itu adalah penyerangan paling mematikan di India semenjak pemboman beruntun di Mumbai pada 1993 yang telah membunuh 257 orang.

Pemerintah India menyalahkan "elemen-elemen di Pakistan" untuk penyerangan oleh para militan Islam, menurut Agence France-Presse meskipun kelompok Muslim dengan nama yang bisa disangkut-pautkan asli India yang bertanggung-jawab atas penyerangan tersebut. Presiden Pakistan Asif Ali Zardari berjanji akan melakukan tindakan "paling ketat" jika ada bukti warga Pakistan terlibat.

Terorisme Di MumbaiPara pemimpin gereja termasuk Archbishop of Canterbury dan Paus telah dengan suara bulat mengutuk serangan-serangan yang dimulai semenjak hari Rabu minggu lalu.

Para pemimpin gereja telah berspekulasi, sementara itu, bahwa penyerangan teroris diadakan untuk menyebarkan ketakutan dan memproyeksikan India sebagai negara yang tidak aman.

Michael Pinto, seorang Kristian dan wakil ketua dari National Commission for Minorities, mengatakan aksi teroris terakhir direncanakan untuk memproyeksikan India sebagai Negara yang tidak aman dan merusak perekonomiannya.

"Serangan-serangan teror telah menggoncang gereja di kota," ujar Joseph Dias, sekretaris umum dari Forum Sekuler Katolik yang berbasiskan di Mumbai.

Gereja seharusnya mengambil peranan pro-aktif untuk menghubungkan kedamaian dan harmoni, ujarnya, menambahkan bahwa kelompoknya bisa menjangkau para korban dan melawan usaha-usaha teroris yang mencoba mengganggu kedamaian di India.

Selepas terorisme besar-besaran di Mumbai ini, pihak berwenang di India, Amerika Serikat, Inggris Raya, dan Israel telah berjanji untuk bekerjasama meretakkan terorisme.

 

Sumber : christianpost.co.id/Tmy
Halaman :
1

Ikuti Kami