20 Tahun Hari AIDS Sedunia: AIDS Bukanlah Hukuman Dari Tuhan

Internasional / 2 December 2008

Kalangan Sendiri

20 Tahun Hari AIDS Sedunia: AIDS Bukanlah Hukuman Dari Tuhan

Tammy Official Writer
4613
Para pemimpin agama "perlu menyerukan dari puncak bubungan atap bahwa AIDS bukanlah sebuah hukuman dari Tuhan melainkan suatu kondisi medis yang dapat dicegah", ujar seorang pendiri gereja Anglikan Afrika Selatan, Uskup Besar Njongo Ndungane, kepada World Aids Campaign.

Ndungane berbicara dalam sebuah wawancara untuk Amsterdam - dan Cape Town World - dalam rangka Kampanye AIDS Sedunia, yang dibentuk oleh INAIDS , dalam rangka perayaan hari jadi ke-20 yang diperingati 1 Desember yang ditetapkan sebagai hari AIDS Sedunia. Dalam kampanye tersebut dikatakan bahwa Hari AIDS Sedunia merupakan waktu bagi "solidaritas global untuk pandemik yang telah menyebabkan lebih dari 25 juta orang meninggal, serta sekitar 33 juta orang diperkirakan hidup dengan HIV di seluruh dunia".

20 Tahun Hari AIDSNdungange, yang saat ini mengepalai African Monitor, sebuah agen pengembangan kontinental, mengatakan bahwa AIDS "dapat ditangani dan diobati meskipun tidak dapat disembuhkan" dan bukan merupakan sebuah hukuman dari Tuhan.

Dia juga menambahkan agar, "para pemimpin agama sebaiknya ikut terlibat secara langsung dalam bekerja mencapai suatu generasi tanpa AIDS, dan menunjukkan perhatian yang penuh kasih serta memberikan dukungan bagi mereka yang terinfeksi. Mereka seharusnya mengembangkan dan mengimplementasikan strategi-strategi imaginatif guna melawan stigmatisasi, serta menjamin mereka yang terinfeksi mendapatkan akses dan segala sesuatu yang dibutuhkannya seperti nutrisi dan perawatan medis, serta memberikan dukungan kepada mereka yang tidak tertular agar jangan sampai tertular.

Linda Hartke, kepala Ecumenical Advocacy Alliance (EAA) yang berpusat di Jenewa, mengkampanyekan tentang keadilan dalam hal makanan dan perdagangan bagi mereka yang mengidap HIV Positif, sebagaimana dikatakannya dalam perayaan ke-20 Hari AIDS Sedunia yang merupakan waktu untuk "memeriksa kembali jawaban berdasarkan respon agama terhadap HIV dan AIDS".

EAA yang sebagian besar terdiri dari organisasi-organisasi Kristiani-termasuk Dewan Gereja-gereja Sedunia- juga beranggotakan lembaga-lembaga dari kepercayaan lainnya.

20 Tahun Hari AIDSHartke berkata pada Ecumenical News International, "Kami dapat menginspirasi banyak orang dengan berusaha memberikan dukungan kepada orang-orang percaya di dunia yang dapat menyediakan bantuan dan dukungan...dalam upaya memperlihatkan respon secara global yang akan membantu mengurangi penyebaran HIV, bahkan pada akhirnya mampu membasmi AIDS."

Dia juga menegaskan, "para pemimpin agama yang hidup bersama atau yang merasa tersentuh oleh HIV, dan yang secara terbuka berbicara tentang stigma, diskriminasi dan ketidakadilan serta minimnya pengetahuan mengenai penyebaran HIV, secara khusus memberikan kekuatan serta memperjelas respon terhadap jawaban efektif yang diberikan berdasarkan sudut pandang kepercayaan.

Meskipun tetap, Hartke telah memperingatkan lebih awal, jutaan orang telah terinfeksi setiap tahunnya "dan dua pertiga orang dewasa serta 85 persen anak-anak membutuhkan pengobatan segera, kita perlu komitmen penuh dari para pemimpin dan usaha untuk pencapaian akses universal untuk pencegahan, pengobatan, perawatan serta pemberian dukungan".


Sumber : christianpost.co.id/Tmy
Halaman :
1

Ikuti Kami