Asia Conference, Pastor Kong Gereja Masih Terisolasi

Internasional / 1 December 2008

Kalangan Sendiri

Asia Conference, Pastor Kong Gereja Masih Terisolasi

Puji Astuti Official Writer
17709

City Harvest Church pada tanggal 19 - 23 November lalu mengadakan Asia Confrence 2008. Pada pembukaan di tanggal 19 November, peserta dipukau dengan atraksi kreatif. Pada pembukaan tersebut, Pastor Kong He mengimpartasikan tujuan dari konfrensi yang berlangsung selama lima hari tersebut. Inilah cuplikan dari yang dibagikannya.

"Bagi orang Yahudi aku menjadi seperti orang Yahudi, supaya aku memenangkan orang-orang Yahudi...Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah.   Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka. Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian dalamnya." (1 Kor 9:20-23)

Yesus berkata bahwa Ia mengirim domba-dombanya ke tengah serigala (Matius 10:16). Dan gandum dan ilalang dibiarkan-Nya tumbuh bersama (Matius 13:26-30). Sama seperti Bapa telah mengutus Yesus ke tengah dunia, maka Yesus mengutus kita ke dunia ini (Yohanes 20:21).

Tapi pada kenyataannya, Gereja Tuhan seringkali memisahkan diri - mengisolasikan dari dunia dan menjadi  tidak relevant lagi bagi dunia, dan akhirnya gereja tidak dapat menjangkau dunia. Kita mengisolasikan diri dengan memiliki dunia sendiri: artis-artis ‘kristen' sendiri, kafe ‘kristen' sendiri, bahkan perhiasan ‘kristen'.  Dan semuanya dari dan untuk konsumsi ‘kalangan sendiri'.  Kita membuat dunia ‘sendiri' yang seringkali bergerak paralel dengan dunia yang ada. Bagaimana mungkin menggarami dunia kalau gereja terisolasi dari dunia? Seharusnya gereja berada di tengah-tengah dunia dan memberi pengaruh kepada orang sekitar kita dan pada akhirnya lingkungan tersebut.

Di Perjanjian Lama, Tuhan memisahkan rumah ibadatnya dan mengkhususkan bait Allah di Tabernakel.  Tapi  Yesus datang  membawa diri-Nya sendiri sebagai bait Allah,  dan dengan demikian  juga kita semua  yg diutus-Nya: kita adalah bait-bait Allah.  Yesus datang dan duduk bersama dengan perempuan Samaria, pezinah yang kumpul kebo.  Yesus menyapa seorang pengut cukai yang korupsi bahkan makan bersama di rumahnya. Yesus bahkan membiarkan diri-Nya diurapi oleh wanita pekerja seks. Semua itu ‘diharamkan' oleh adat istiadat dan hukum Taurat, tetapi Ia lakukan itu semua untuk memenangkan semua orang-orang tersebut.

Kalau kita berkata, Roh yg ada di dalam kita lebih besar dari segala roh-roh yang ada di dunia ini (1 Yohanes 4:4), seharusnya kita tidak takut berada di tengah-tengah orang-orang yang terhilang yang ada di diskotik, pemakai narkoba, dan pekerja seks.  Kita seharusnya menjadi jawaban bagi orang-orang yang hilang harapan itu, kita memberi makan bagi yang lapar, memberi pakaian kepada orang yang telanjang. Tapi kenyataannya, berapa banyak dari kita yang nyaman dengan kondisi zona aman di dalam ‘gereja'?  Kitalah duta kerajaan Allah yang bermain bersih di tengah bisnis, kita menjadi duta-duta yang bebas dari koruptor di tengah pemerintahan, kita menjadi artis yang memiliki nilai-nilai yang berbeda di tengah dunia entertainment yang identik dengan perselingkuhan dan kawin cerai.  Berita yang kita bawa adalah berita yang memberi pengharapan dan memberi jawaban di tengah dunia mass media yang patah arang. Kita adalah garam dan terang dunia.

"Kamu adalah terang dunia.  Kota yg terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi...Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yg baik dan memuliakan Bapamu yg disorga." (Mat 5:14-16)

Demikianlah Pastor Kong mempersiapkan hati para peserta untuk menerima impartasi selama lima hari agar dapat membawa gereja dan berita Injil ke tengah-tengah dunia. Garam hanyalah sekumpulan garam, ketika garam tersebut berada dalam botol. Garam baru bisa terasa ketika dia meleburkan diri dan kehilangan bentuknya karena menyatu dengan makanan. Demikianlah harusnya gereja menggarami dunia.

Yang menjadi pembicara pada Asian Confrence 2008 kali ini adalah Kong Hee, Benny Hinn, AR Bernard, Ulf eiman, Phil & Christine Pringl. Selain itu juga hadir sebagai pemimpin pujian dan performance adalah Don Moen, Carola Haggkvist, TW, C3 band, dan JJ Lin.

Sumber : Jawaban.com/VM
Halaman :
1

Ikuti Kami