Mujahideen Klaim Bertanggung Jawab, Teroris Memburu Warga AS dan Inggris

Nasional / 30 November 2008

Kalangan Sendiri

Mujahideen Klaim Bertanggung Jawab, Teroris Memburu Warga AS dan Inggris

Tammy Official Writer
4033
Sebuah kelompok yang menyebut diri sebagai Deccan Mujahideen, mengaku bertanggung jawab atas serangan di Mumbai yang menewaskan sedikitnya 101 orang, Rabu (26/11) malam waktu setempat, atau Kamis (27/11) dini hari. Sebuah media India melaporkan, kelompok itu mengirimkan sejumlah email ke beberapa kantor media, namun belum diketahui motif di balik aksi teror.

Sekelompok teroris bersenjata lengkap menyerbu hotel mewah, sebuah restoran, rumah sakit, dan stasiun kereta yang disesaki pengunjung. Aksi serangan yang terkoordinasi di seantero Mumbai, pusat finansial India itu tampaknya menargetkan warga negara asing terutama AS dan Inggris. Sedikitnya 101 orang tewas, termasuk sejumlah teroris, dan sekitar 280 korban luka-luka dalam peristiwa tragis tersebut.

Kepolisian setempat mengungkapkan, sejumlah warga asing, terutama asal Amerika Serikat (AS) dan Inggris, masih disandera di Hotel Taj Mahal dan Oberoi. Dua hotel berbintang itu banyak didatangi pengunjung yang singgah ke Mumbai.

Sekelompok pria bersenjata menyerbu ke Hotel Taj Mahal dengan target warga asing. "Mereka berteriak-teriak, Siapa yang punya paspor AS atau Inggris?" kata Ashok Patel, warga Inggris yang berhasil kabur dari hotel. Ledakan dahsyat kemudian mengguncang Taj Mahal. Api seketika berkobar, diikuti suara tembakan senjata yang terdengar bersahutan selama beberapa jam.

MumbaiOtoritas berwenang yakin, sekitar tujuh hingga 15 warga asing disekap di Taj Mahal. "Tetapi, belum ada kejelasan apakah yang disandera di Oberoi adalah warga India atau orang asing," kata Anees Ahmed, pejabat tinggi di negara bagian tersebut.

Alex Chamberlain, salah satu yang selamat menuturkan, seorang pria bersenjata yang berumur kira-kira 22-23 tahun, menggiring 30 hingga 40 orang dari restoran menuju tangga dan memerintahkan mereka untuk mengangkat tangan. Chamberlain menuturkan, pria muda itu berbicara memakai bahasa Hindi atau Urdu.

"Mereka membicarakan khususnya tentang warga Inggris dan AS. Ada seorang pria Italia, yang ditanya oleh mereka, 'Kamu berasal dari mana?' Pria itu menjawab dari Italia, dan mereka mengatakan 'baiklah', dan lantas meninggalkannya sendirian. Saya berpikir: mereka akan menembak saya jika mereka menanyakan sesuatu kepada saya. Syukurlah, mereka tidak bertanya apa-apa," kata Chamberlain, yang berhasil kabur saat dipaksa naik tangga.

Sementara itu, di stasiun kereta Chhatrapati Shivaji, darah berceceran di lantai tempat para pelaku penyerangan melepaskan tembakan membabi buta ke arah terminal yang tengah dipadati warga. Sejumlah pria bersenjata yang lain menyerang restoran Leopold, sebuah landmark yang populer bagi warga asing, serta beberapa markas polisi di wilayah selatan Mumbai, area tempat sebagian besar serangan terjadi.

Sumber : suarapembaruan.com/Tmy
Halaman :
1

Ikuti Kami