Novita Tandry: Sukses Berkat Sayang Anak-Anak Dan Pandai Bergaul

Entrepreneurship / 30 November 2008

Kalangan Sendiri

Novita Tandry: Sukses Berkat Sayang Anak-Anak Dan Pandai Bergaul

Tammy Official Writer
5811
Apa obat stress yang paling manjur? Kalau pertanyaan ini diajukan pada Novita Tandry, jawabannya adalah anak-anak - dengan segala tingkah polahnya. Boleh jadi, karena sehari-hari banyak bergelut dengan anak-anak, wajah Novita selalu tampak segar. Wanita kelahiran Kendari, 9 Maret 1971 ini mengaku menyukai bergaul dengan anak-anak sejak kecil. Karena itulah, ia mau bersusah-payah mengambil hak master franchise Tumble Tots, lembaga pendidikan anak-anak terkemuka dari Inggris.

Saat ini, Tumble Tots yang dikibarkan Novita sudah memiliki 47 cabang di kota-kota besar di Indonesia. "Di sini anak-anak bisa bermain sembari belajar," kata Novita yang menggemari olah raga angkat besi. "Kami berharap Tumble Tots bisa hadir di seluruh pelosok Indonesia."

Sukses memang sudah diraih. Namun, perjuangan untuk mencapainya tak mudah. Novita menceritakan, ketika ia berusaha mendapatkan hak master franchise Tumble Tots, ia harus bolak-balik ke Inggris, Malaysia, dan Singapura untuk menemui dan meyakinkan GM Tumble Tots worldwide. Mitra asingnya sempat ragu karena Novita saat itu baru berusia 21 tahun, dan baru saja rampung kuliah.

Novita Tandry - Tumble TotsSang GM lantas memintanya untuk membuka satu cabang dulu - tentu saja sebagai ajang uji coba. Ketika itu Novita membuka cabangnya di Plaza Blok M. Setelah dua tahun terbukti berjalan sukses, barulah Novita diperkenankan memegang master franchise-nya. Ia ingat waktu membuka cabang di Plaza Blok M modalnya hanya Rp 200 juta, sudah komplet termasuk tempat.

Sukses mengembangkan Tumble Tots hingga mencapai hampir 50 cabang, Novita kemudian juga tertarik melirik usaha salon potong rambut dengan mengambil master franchise Quick Cut dari Jepang. Seperti brand-nya, keunikan yang ditawarkan Quick Cut adalah layanan salon dengan kecepatan dan ketepatan dalam memotong - tanpa cuci ataupun blow. Semua peralatan salon disterilkan, mulai dari gunting, sisir, dan lainnya. Gerai Quick Cut dibuka Novita sejak 2006 dan ditargetkan pada 2009 akan mencapai 40 cabang. Berbeda dibanding pengalaman terdahulunya, Novita bisa memperoleh hak master franchise Quick Cut lebih mudah, lantaran rekam jejaknya sudah diketahui calon prinsipalnya dari Jepang. Puaskah ia sampai disini? Tidak juga. Karena Novita mengaku masih berencana membuka bidang bisnis lain, termasuk pusat kecantikan (beauty centre) dan restoran sehat.

Novita Tandry - Tumble TotsSebagai entrepreneur perempuan, Novita merasa memperoleh berkah tersendiri karena sering lebih mudah memproses berbagai urusan, semisal perizinan usaha. "Saya merasa kaum pria di Indonesia leih menghargai wanita. Mungkin karena mereka menganggap wanita kaum lemah. Apalagi, jika kami berdandan sedikit lebih rapi dan lebih ayu," ujar ibu dua anak ini blak-blakan. Namun, di sisi lain ia juga merasa sebagai perempuan tidak mudah menjadi entrepreneur, sebab harus multitasking (mengerjakan banyak hal dalam waktu sama). Maklum, kebanyakan pengusaha wanita juga merangkap sebagai istri dan ibu yang harus mengurus rumah tangga dan mendidik anak. "Pokoknya, harus pintar mengelola waktu," katanya menegaskan. Karena itu, Novita berpendapat, wanita sukses adalah mereka yang berhasil dari berbagai aspek hidupnya, tidak semata-mata omset bisnisnya.

Johannes, suami Novita Tandry, mengakui kunci keberhasilan bisnis istrinya adalah karena sikapnya yang ramah, serta mudah bergaul dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan. Menurutnya, orang tidak melihat Novita sebagai pebisnis karena pembawaannya santai, padahal ia tetap melakukannya dengan serius. Selain itu, lanjut Johannes, Novita juga selalu tampil profesional, disiplin, dan pandai mengatur waktu, baik untuk bisnis maupun keluarga. Bahkan, di tengah rutinitasnya, Novita tak pernah melewatkan waktu untuk berolahraga. "Ia termasuk orang yang disiplin pergi ke gym," ujar Johannes, yang mengaku bangga dengan prestasi yang dicapai istrinya. "Novita bisa sukses dalam mengelola bisnis dan bisa menjadi ibu rumah tangga yang baik."

Novita sendiri melihat kesuksesannya tak lepas dari peran sang ayah, Effendy Tandry. Ayahnya, menurut Novita, selalu mengajarkan arti kehidupan dan bagaimana berbisnis. Karakter ayahnya yang dekat dengan anak-anaknya telah menginspirasi hidup Novita hingga menjadi seperti saat ini. "Dari kecil beliau selalu memberi tahu anaknya tentang bisnis dan cara memecahkan berbagai masalahnya," kata putri sulung dari tiga bersaudara ini.

Sumber : Majalah SWA/Tmy
Halaman :
1

Ikuti Kami