Uskup Orissa Memperingatkan ‘Rencana Besar’ Untuk Menghapus Kekristenan

Internasional / 20 November 2008

Kalangan Sendiri

Uskup Orissa Memperingatkan ‘Rencana Besar’ Untuk Menghapus Kekristenan

Tammy Official Writer
5500
Uskup-uskup Katolik dari wilayah terporak-poranda Orissa memperingatkan bahwa para ekstrimis Hindu memiliki "rencana besar" untuk menghapus Kekristenan di bagian terpencil timur India tersebut.

Dalam sebuah surat kepada kepala pelayan wilayah tersebut, Naveen Patnaik, para uskup India menyampaikan perhatian mereka mengenai eksodus besar-besaran dari warga Kristiani di Distrik Kandhamal dan menanggapi akan "pengurangan besar" dari para pengungsi di kamp-kamp pertolongan.

Para uskup menyangkal bahwa para pengungsi Kristiani meninggalkan kamp-kamp untuk kembali dengan aman ke rumah-rumah mereka. Kebanyakan, mereka melaporkan, pindah ke kamp-kamp pertolongan lainnya di Bhubaneswar, Cuttack, Jhanla, Berhampur, atau telah pindah ke rumah-rumah kontrakan, rumah kerabat atau teman.

"Telah diperkirakan bahwa sekitar 10.000 hingga 15.000 warga Kristiani dari distrik Kandhamal telah hidup di luar distrik," ungkap para uskup dalam surat yang ditulis.

Dan selagi warga Kristiani India ingin kembali ke kampung halaman mereka, mereka masih merasa ketakutan jika diserang dalam perjalanan pulang atau setibanya di kampung halaman mereka, para uskup menambahkan.

Orissa ViolenceFaktor lain yang menghalangi kembalinya orang-orang tersebut adalah adanya laporan pemaksaan pindah kepercayaan. Para uskup mencatat detil-detil dari pemaksaan tersebut dilakukan disaat warga Kristiani dipaksa untuk memilih "menerima Hindu Samkaras dibawah cacian dan luka akan penghakiman."

Isu lainnya yang dicatat oleh para uskup adalah fakta bahwa kebanyakan dari mereka yang secara brutal menyerang warga Kristiani belum juga diadili.

Pemerintah daerah belum juga menangkap atau membawa para kriminal ke pengadilan, para uskup meng-komplain. Dan juga, pemerintah belum memenuhi janji-janji mereka untuk membagikan tanah dan keuangan kepada warga Kristiani yang sekarang tidak memiliki tempat tinggal.

Sejumlah 50.000 warga Kristiani telah berpindah-tempat selama lebih dari dua bulan kekerasan anti Kristiani di Orissa. Sekitar 30.000 orang dikatakan hidup di kamp-kamp pengungsian dimana kehidupan disitu sangatlah miskin.

Umat Kristiani dan para aktifis kemanusiaan di India dan seluruh dunia telah mengutuk pemerintah akan kekerasan yang gelap mata tersebut yang telah terjadi semenjak Agustus dan telah menyebar ke wilayah-wilayah lain di India.

Orissa ViolencePara uskup, bagaimanapun, memuji keputusan pemerintah Orissa untuk mengadakan Pengadilan Kilat di Kandhamal yang mempercepat pengadilan akan kasus-kasus penyerangan terhadap warga Kristiani.

Para uskup meminta pemerintah daerah Orissa bahwa hakim dalam pengadilan bukanlah seorang Hindu atau Kristiani untuk memastikan keadilan.

Hampir bersamaan, sebuah grup pemimpin Kristiani Oikumene menulis surat kepada President Bush menandakan respon warga Amerika akan penyerangan terhadap warga Kristiani India.

Para pemimpin Kristiani AS tersebut juga menggunakan deskripsi yang sama dengan para uskup Katolik India untuk mendeskripsikan apa yang sedang terjadi di India - menyebutnya "pembersihan religius."

Sebagai sesama saudara seiman di Indonesia, marilah kita berdoa terhadap saudara/i seiman kita di India. Meskipun terjadi banyak penganiayaan dikarenakan iman kepada Kristus, biarlah mereka tetap kuat dan berdiri teguh dalam iman mereka. Penganiayaan yang terjadi atas seijin Tuhan ini pun mendatangkan kebaikan. Biarlah di dalam penderitaan, banyak orang dapat melihat apa makna kasih sebenarnya yang dicerminkan oleh warga Kristiani yang tertindas tersebut.

Sumber : christianpost.com/Tmy
Halaman :
1

Ikuti Kami