Siapa Yang Akan Menjadi Presiden Baru AS?

Internasional / 4 November 2008

Kalangan Sendiri

Siapa Yang Akan Menjadi Presiden Baru AS?

Tammy Official Writer
4425
Jumlah warga Amerika Serikat yang benar-benar akan memilih diperkirakan minimal 135 juta orang dari 153,1 juta orang yang sudah mendaftar. Ini adalah jumlah tertinggi dalam Pemilu Presiden AS sejak tahun 1920 ketika wanita AS mulai boleh memilih.
 
Upaya gencar kubu Partai Demokrat menyemangati warga untuk memilih merupakan faktor utama di balik naiknya minat warga untuk memilih.
 
Pada hari-hari terakhir kampanye, di Florida, John McCain memohon kepada warga untuk memilihnya. "Gedung Putih bukan tempat bagi orang sebagai latihan, tetapi tempat bagi orang yang berpengalaman," kata McCain, menirukan ucapan Hillary Clinton saat berhadapan dengan Obama dalam pemilu pendahuluan. Ini adalah sindiran kepada Obama, yang dipersepsikan kurang berpengalaman.

Obama-McCainSementara itu, di Cincinati, Ohio, Obama mengatakan, "Jangan lengah. Kita akan mengubah sejarah. Warga penat dengan orang yang sama, yang tak punya ideologi yang pas untuk mengatasi masalah. Saya juga bisa menggugah sejumlah besar pendukung Republik, yang juga haus akan perubahan."

Dalam perkembangan terbaru, pamor Sarah Palin, yang sempat melejitkan kubu Republik, makin pudar. Berdasarkan jajak pendapat New York Times/CBS News poll, pekan lalu, 59 persen mengatakan Palin tak siap dengan pekerjaan. Warga juga yakin Obama lebih dipercaya sebagai pihak yang akan memilih orang-orang berkualitas untuk membantunya.

Perhatian media juga lebih terfokus pada kampanye Obama, yang dua kali lebih besar dari McCain. Kubu McCain tetap mengatakan permainan belum berakhir dan dia akan memenangi pemilu. David Plouffe, jubir kampanye Obama, lewat e-mail kepada Kompas juga mengatakan tidak menyangka Demokrat unggul di Georgia dan North Dakota, daerah tradisional Republik.

Obama-McCainKubu Obama pun sempat dibuat panik jika teringat sejarah Tom Bradley, seorang Afrika-Amerika yang menjadi kandidat gubernur California tahun 1982. Bradley kalah tipis dalam pertarungan meraih kursi gubernur California meskipun dia selalu unggul dalam berbagai jajak pendapat. Kekalahan Bradley sangat mengejutkan dan sejumlah pengamat menyimpulkan bahwa banyak pemilih kulit putih berbohong soal niat mereka.

Ada beberapa orang yang mengatakan "Saya bisa memilih seorang kulit hitam" di depan publik. Tetapi, saat masuk ke bilik suara, dia berubah pikiran. Muncul pertanyaan, ke mana suara pemilih mengambang itu sesungguhnya? Tidak ada yang tahu sampai hasil final pemilu 4 November itu diketahui khalayak.

Hasil dari Pemilu AS pada tanggal 4 November hari ini akan diketahui pada lusa hari mendatang. Mari kita doakan saja sebagai sesama warga dunia kiranya presiden AS yang terpilih nanti adalah yang terbaik tidak hanya bagi bangsanya tetapi juga seluruh bangsa.


Sumber : kompas.com/Tmy
Halaman :
1

Ikuti Kami