Yosua, Bayi Dua Bulan Yang Lolos Dari Tumor

Family / 27 October 2008

Kalangan Sendiri

Yosua, Bayi Dua Bulan Yang Lolos Dari Tumor

berrand sinanu Official Writer
8747

Yosua adalah anak kedua dari pasangan Effi dan Hari, lahir dalam keadaan sehat dan tidak ada tanda-tanda kelainan pada tubuhnya. Sejak lahir Yosua sudah diberi ASI, namun di usia  40 hari Yosua mengalami sesak nafas ketika diberi ASI.

"Suatu hari dia mimisan, saya pikir itu hanya karena panas dalam makanya ia mimisan dan kami hanya kuatir sebentar saja," ujar Effi.

Hari-hari selanjutnya Yosua sering terserang  pilek serta sulit bernafas. Yosua pun dibawa ke dokter dan dianjurkan untuk menjalani penguapan agar ia bisa bernafas dengan baik. Namun  hal itu tidak menunjukkan tanda-tanda ke arah kesembuhan. Menurut Effi, Ibunda Yosua, sampai obat dari dokter habis, tidak ada  tanda-tanda kesembuhan pada diri Yosua. Akhirnya  Effi dan Hari  membawa  Yosua ke dokter yang lain yang menurut mereka lebih bagus.

Dari hasil pemeriksaan dokter terdapat cairan bercampur nanah dalam hidung Yosua. Dokter melakukan penyedotan cairan, namun penyedotan berjalan kurang baik.

"Pada waktu itu saya lihat dokter memasukkan selang lewat hidung dan keluar lewat mulut. Ketika dokter mencabut selang dari hidung Yosua terjadi pendarahan hebat. Saya bingung  dan hanya bisa terpaku  melihat anak saya," ujar Hari, ayah Yosua, mengenang kejadian mengerikan yang menimpa Yosua. 

Di tengah kepanikan di ruangan periksa, tiba-tiba Effi teringat akan sebuah nama yang dapat menolongnya, yaitu Yesus Kristus. Secara spontan ia berteriak, "Yesus, tolong Yosua! Yesus, tolong Yosua!"

Effi hanya dapat berharap kepada Yesus, sebab dokter saja sudah bingung dan tidak bisa melakukan  tindakan apapun kepada Yosua. Tiba-tiba secara ajaib melalui tangan dokter itu juga Tuhan menghentikan pendarahan Yosua. Selanjutnya Yosua dirawat di rumah sakit tersebut selama 5 hari.

Setelah 5 hari menjalani perawatan, alangkah terkejutnya Effi dan Hari atas pernyataan dokter  tentang penyakit anak mereka. Menurut dokter penyakit yang diderita Yosua adalah penyakit yang langka dan mereka belum tahu cara menanganinya. Hal ini membuat Effi dan Hari kecewa.

Akhirnya Effi dan Hari memutuskan untuk membawa Yosua pulang ke rumah. Mereka kuatir  Yosua akan dijadikan kelinci percobaan oleh para dokter. Dalam kesedihan dan kekecewaan yang mendalam, Effi teringat akan perkataan sahabatnya. Sahabat Effi mengatakan apakah mereka sudah siap kalau terjadi sesuatu  atas diri Yosua, kalau sampai Yosua meninggal. Kepada sahabatnya itu Effi mengatakan mereka sudah siap kalau  Yosua sampai meninggal. Tetapi yang terjadi sebenarnya di dalam hati Effi, ia masih  terus mengharapkan campur tangan Tuhan atas Yosua, anaknya.

Ternyata Effi terus berdoa kepada Tuhan agar anaknya disembuhkan. Kesungguhan Effi dalam doanya telah mengubah kekecewaan dan kesedihannya menjadi sebuah  harapan. Doa dan harapan Effi dan Hari tidaklah sia-sia, karena Tuhan mempertemukan mereka dengan dokter THT yang tepat.

Dari dokter THT itulah  diketahui dengan pasti  bahwa Yosua menderita  tumor  di dalam hidungnya. Menurut Dokter harus dilakukan  operasi  pembedahan dengan menggunakan laser untuk mengeluarkan tumor tersebut. Operasi berjalan dengan lancar dan hasilnya memuaskan. Dokter berhasil mengangkat tumor pada hidung Yosua.

"Tuhan itu sungguh luar biasa pada kami, terutama pada Yosua. Semenjak ia keluar dari rumah sakit, ia tidak pernah lagi mengalami panas," ujar Effi kepada Tim Solusi.

"Kami mempunyai tabib di atas segala tabib, dokter di atas segala dokter, Dialah Yesus! Dia yang bisa melakukan sesuatu yang tidak mungkin dilakukan oleh manusia. Sampai saat ini Yosua tumbuh dengan sehat," ujar Effi sambil tersenyum. (Kisah ini sudah ditayangkan pada 23 Oktober 2008 dalam acara Solusi Life di O'Channel)

Nara Sumber :
Effi & Yosua

 

 

 

 

 

 

 

Sumber : V081023223252
Halaman :
1

Ikuti Kami