"Dari jumlah itu, enam bayi di antaranya dalam kondisi sakit yang serius," demikian siaran pers Kementerian Kesehatan China, seperti dikutip China Daily di Beijing.
Pada September tidak ditemukan adanya bayi yang meninggal akibat mengonsumsi susu yang terkontaminasi itu. Semua kasus kematian bayi sejauh ini hanya terjadi pada Mei hingga Agustus.
Sejumlah 43.603 bayi dan anak-anak telah memperoleh perawatan dan meninggalkan rumah sakit setelah mencuatnya kasus susu bubuk yang diproduksi Grup Sanlu yang mengandung melamin pada pertengahan September.
Kementerian Kesehatan dan Administrasi Umum Pengawasan Kualitas, Inspeksi, dan Karantina (AQSIQ) dalam edaran bersama menyebutkan pula bahwa semua produk susu yang diproduksi sebelum 14 September harus ditarik dari peredaran untuk diuji mengandung melamin atau tidak.
"Tanpa memperhatikan merek, semua produk susu yang diproduksi sebelum 14 September harus diambil dari peredaran dan penjualan harus dihentikan," tutur edaran yang dikeluarkan tersebut.
AQSIQ mengatakan, keharusan penarikan produk susu sebelum tanggal itu dilakukan, mengingat pemerintah pusat telah melakukan pemeriksaan secara teliti terhadap produk susu sebelum masuk ke pasar.
Edaran tersebut juga menyebutkan produk susu yang diproduksi sebelum 14 September dapat dijual kembali hanya apabila telah lulus uji dan melampirkan label aman bebas kontaminasi melamin.
AQSIQ dalam pengumumannya menyebutkan bahwa hasil pengujian akhir terhadap 154 produk susu bubuk dari 51 merek, termasuk susu bubuk bayi, menunjukkan hasil aman untuk dikonsumsi. Pengujian yang dilakukan oleh AQSIQ dilakukan terhadap semua jenis susu bubuk dan cair setelah tanggal 14 September aman.