Jemaat Megachurches Ternyata Lebih Loyal Dari Gereja Kecil

Internasional / 24 September 2008

Kalangan Sendiri

Jemaat Megachurches Ternyata Lebih Loyal Dari Gereja Kecil

Tammy Official Writer
5570
Ditemukan gereja-gereja besar (megachurches, red) menawarkan penyembahan yang lebih personal dan kebersamaan komunitas dibandingkan gereja-gereja yang lebih kecil, menurut sebuah survei yang dirilis baru-baru ini yang menantang pemahaman konvensional bahwa beberapa gereja-gereja besar terlalu besar untuk menawarkan pengalaman spiritual.

Para petugas riset di Institute for Studies of Religion, yang mendefinisikan gereja-gereja besar sebagai gereja yang dihadiri oleh lebih dari 1000 penyembah, menemukan bahwa anggota mereka dua kali lebih menyukai untuk memiliki teman dibandingkan anggota-anggota dari gereja-gereja kecil. Mereka juga melakukan komitmen pribadi kepada gereja - menghadiri ibadah-ibadah dan persepuluhan lebih aktif dibandingkan jemaat gereja kecil.

Megachurches terkadang dikritik karena "memiliki banyak kekurangan," ujar Rodney Stark, co-director dari institut yang berbasiskan di Universitas Baylor ini. "Mereka besar... mereka terasa dingin, mereka memiliki jemaat yang seperti penonton teater - itu salah."

Para petugas riset di Baylor juga menemukan bahwa gereja-gereja besar terlihat lebih evangelikal dibandingkan gereja-gereja kecil.

MegachurchesSelain dikarenakan misi evangelical mereka, gereja-gereja besar berkembang pesat dikarenakan pengalaman sosial yang ada dan perhatian mereka akan musik. "Hal-hal yang sama yang menjadikan mereka popular - musik kontemporer dan praktisnya, khotbah-khotbah yang aplikatis yang bisa diaplikasikan di kehidupan sehari-hari orang-orang - memberikan gambaran yang nyata bagi jemaat," ujar Scott Thumma dari Hartford Institute for Religion Research.

Dikarenakan jemaat Kristiani evangelikal diarahkan untuk membagikan Injil dengan orang lain, hasil riset Baylor menemukan bahwa setengah dari jemaat megachurch mengatakan bahwa mereka membagikan iman mereka kepada orang-orang asing di beberapa bulan terakhir dan lebih dari 80 persen kepada teman-temannya - lebih banyak daripada mereka yang menghadiri gereja-gereja kecil.

Researchers mengatakan kemungkinan alasannya adalah empat dari 10 jemaat gereja besar mengatakan setengah dari teman-teman mereka menghadiri gereja mereka beribadah.

Untuk menghindari lingkungan yang memiliki sedikit sentuhan sosial, maka megachurches memecahkan jemaat ke dalam kelompok-kelompok kecil yang bertemu dengan rutin.

Sumber : washingtonpost.com/Tmy
Halaman :
1

Ikuti Kami