Serangan Bom Terparah Dalam Sejarah JW Marriot

Nasional / 23 September 2008

Kalangan Sendiri

Serangan Bom Terparah Dalam Sejarah JW Marriot

Puji Astuti Official Writer
6380

Duta Besar Republik Ceko Ivo Zdarek termasuk salah seorang diplomat asing yang tewas dalam serangan bom truk di Hotel Marriott, Islamabad, Pakistan pada Sabtu (20/9). Jenazahnya ditemukan tim investigasi, Minggu (21/9) kemarin.

Selain dubes Ceko, dubes Denmark juga dikhawatirkan menjadi korban. Sampai kemarin, dubes Denmark masih dinyatakan hilang dan jenazahnya belum ditemukan. Warga asing yang tewas termasuk pula seorang diplomat Vietnam, dan dua warga Amerika.

Bom di hotel Marriott itu menyebabkan lubang sekitar enam meter. Bom dibawa dan diledakkan bersama truk pengangkut. Jumlah korban tewas diperkirakan akan bertambah. Saat ini petugas kepolisian masih mencari korban yang masih hilang. Sebagian besar korban tewas adalah warga Pakistan.

Di negara lain, serangan terhadap hotel milik Bill Marriot juga terjadi. Pada tahun 2003 serangan bom di Hotel JW Marriot, Jakarta menewaskan 12 orang. Sebuah hotel JW Marriot pun hancur pada tahun 2001 dalam serangan di World Trade Center, New York. Dua orang pekerja hotel tewas.

Peristiwa memilukan itu mengingatkan banyak orang akan makin rawannya situasi di Pakistan. Keamanan di negeri nuklir itu terus memburuk sejak dua tahun terakhir ini. Padahal, Pakistan dinilai sebagai negeri yang berperan penting dalam perang terhadap Al-Qaedah dan kelompok-kelompok militan lain.

Hubungan antara Pakistan dan Amerika Serikat menjadi sorotan pasca pengeboman itu. Banyak warga asing juga mulai berpikir untuk meninggalkan negeri itu. ''Modus pengeboman yang canggih itu menunjukkan ciri-ciri operasi Al-Qaedah,'' kata seorang perwira intelijen Pakistan.

''Mereka ingin mengacaukan negeri ini. Mereka ingin mengacaukan demokrasi. Mereka ingin menghancurkan ekonomi bangsa,'' kata Perdana Menteri Pakistan Yousaf Raza Gilani.

Serangan itu terjadi hanya selang beberapa jam setelah Presiden Asif Ali Zardari berpidato di parlemen untuk pertama kalinya. Dalam pernyataannya, Presiden Zardari mengatakan tindakan semacam itu tidak akan menyurutkan komitmen pemerintah untuk melawan ancaman terorisme.

Atas serangan bom itu Sekjen PBB, Ban Ki-moon menyebut peristiwa itu sebagai serangan kejam teroris. Ban Ki-moon menyatakan rasa dukucita yang sangat dalam terhadap para keluarga korban serangan yang mengerikan ini, juga kepada pemerintah dan rakyat Pakistan. "Tidak ada sebab yang bisa membenarkan serangan membabi-buta yang ditujukan kepada warga sipil," kata Ban Ki-moon.

Sumber : Berbagai Sumber/VM
Halaman :
1

Ikuti Kami