Rick Warren Pertemukan Obama Dan McCain

Internasional / 26 August 2008

Kalangan Sendiri

Rick Warren Pertemukan Obama Dan McCain

Puji Astuti Official Writer
7271

Rick Warren membuat sebuah langkah hebat dalam menyikapi pemilihan presiden Amerika kali ini. Apa yang dilakukannya dengan melakukakan wawancara serta mempertemukan dua kandidat presiden dari Partai Demokrat dan Republik ini (16/8), menjadi buah bibir di berbagai media. Sebagai tokoh rohaniawan, Rick Warren dianggap berhasil menetralisir berbagai kerancuan antara kedua calon Presiden AS tersebut.

Dalam mempertemukan dua tokoh yang saat ini sedang menyebar pengaruh terhadap Amerika demi kursi presiden tersebut, Rick Warren melakukannya dengan cara unik. Keduanya mendapat pertanyaan yang sama, namun saat salah satunya sedang diwawancarai, yang lainnya berada diruang kedap suara, sehingga tidak dapat mengetahui jawaban dari rivalnya.

Ditanya mengenai kegagalan moral terbesar dari bangsa Amerika, Obama menjawab bahwa Amerika tidak cukup membantu mereka yang kurang beruntung. Obama mengutip ayat Alkitab, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku."  Menurutnya, ayat tersebut harus diterapkan juga kepada korban kemiskinan, pelecehan seksual dan rasisme.

Sedangkan menurut McCain, Amerika gagal untuk membawa rakyatnya untuk memberikan diri kepada suatu tujuan yang lebih besar.

 

Setelah serangan 11 September 2001, McCain mengatakan, seharusnya ada dorongan kepada rakyat Amerika untuk bergabung sebagai tentara perdamaian dan relawan berbagai organisasi kemanusiaan. Komentarnya tersebut lebih kepada mengkritik tindakan yang diambil pemerintahan Presiden Bush.

 

Kedua pria ini memiliki kesamaan pendapat bahwa pernikahan dan pemberkatan kudus adalah antara pria dan wanita. Tetapi Obama menambahkan bahwa dia mendukung pernikahan sipil bagi para gay, dan memberikan mereka hak-hak mereka.

 

 

Ditanya pendapat mengenai kata "Rich" (Kaya), keduanya memiliki pendapat berbeda. Obama membeberkan rencananya untuk mengenakan pajak bagi mereka yang memiliki penghasilan diatas 250.000 $ per tahun.

 

Baginya menjadi kaya didefinisikan sebagai memiliki rumah dan tinggal di dunia yang aman dan makmur. Tanpa tahu mengenai jawaban Obama tentang pajak tadi, MaCain mengatakan sesuatu yang jauh berbeda dengan Obama.


"Saya tidak akan mengambil uang dari para orang kaya. Tetapi saya ingin setiap orang menjadi kaya," kata McCain. "Saya tidak ingin mengambil pajak dari siapapun. Saya sangat tidak ingin."

 

Ketika dipaksa untuk menyebut nilai, seberapa besar penghasilan seseorang bisa disebut kaya. McCain bercanda dengan berkata,"Jika Anda hanya bicara tentang penghasilan, bagaimana jika 5 juta dolar."

 

Bicara tentang siapakah 3 orang bijak yang pendapatnya akan mereka dengar, Obama menjawab bahwa 3 orang tersebut adalah istrinya, Michelle; Nenek dari ibunya yang tinggal di Hawai; dan terakhir dia tidak membatasi hanya tiga, tapi juga beberapa pembuat undang-undang dari partai demokrat maupun republik.

McCain sendiri menyebut Jendral David Petreaus, Kepala Pasukan Amerika di Irak; John Lewis, pemimpin dan pejuang hak-hak civil serta CEO eBay, Meg Whitman, penasihat utama kampanyenya. Bahkan dia menyebut Meg sebagai salah satu orang yang paling sukses dalam perekonomian saat ini.

 

Selain perbincangan tentang berbagai topik tersebut, pada kesempatan kali ini Obama juga berkesempatan untuk mengklarifikasi tentang pemberitaan miring mengenai agamanya. Dia menyatakan bahwa dirinya adalah seorang Kristen. Sedangkan McCain sekalipun dari kubu konservatif yang sejalan dengan golongan "Evangelical" tidak begitu nyaman membicarakan tentang iman Kristennya.

 

Bagaimanapun, pada hari itu para undangan yang hadir saat itu, sekitar  2200 orang di hall utama gereja Saddleback dan ditambah mereka yang menonton melalui satelit dari berbagai tempat yang totalnya sekitar 4200 orang, mereka semua disuguhi sesuatu yang membuat setiap orang yang menyaksikannya bisa melihat keuntungan dan resiko ketika memilih salah satu dari dua kandidat presiden ini.  Hal ini menjadi sebuah prestasi baru bagi gereja dan khususnya seorang rohaniawan seperti Pastor Rick Warren. Dia dapat menjembatani dua kubu dalam dunia politik dengan mempertahankan posisinya sebagai orang netral.

 

Pada kesempatan itu, setiap orang dapat merasakan bahwa perbedaan apapun dapat disampaikan dengan cara santun dan bermartabat. Dan pada hari itu, Rick memberikan sebuah nasehat yang sungguh bijak, dia menasehatkan "We must learn to agree without being disagreeable."

 

Mari berdoa, dan berkati pemilihan presiden Amerika. Semoga bangsa yang besar dan dipakai Tuhan dengan luar biasa ini, mendapatkan presiden yang takut akan Tuhan dan menjalan kebijakan yang berdampak positif bagi dunia.

Sumber : MSNBC/VM
Halaman :
1

Ikuti Kami