Kuliner Di Waroeng Pecel Solo, Artis Pun Banyak Bertandang!

Entertainment / 22 August 2008

Kalangan Sendiri

Kuliner Di Waroeng Pecel Solo, Artis Pun Banyak Bertandang!

Tammy Official Writer
6911
\"WarungMasuk ke Waroeng Pecel Solo, setiap orang serasa akan langsung diseret ke sebuah suasana entah kapan di masa lalu. Berlatar belakang gebyog kayu jati kuno, terhampar sebuah meja besar tempat aneka macam pecel disajikan. Semua dikemas serba alami, termasuk lampu minyak yang nyala apinya menari-nari di tengah hidangan, juga wadah air putih berupa kendi dan botol-botol kuno bertutup gulungan daun pisang, sungguh eksotis.

Serombongan mbak-mbak berbusana batik dengan ramah segera melayani para tamu. Tangan-tangan cekatan mereka akan meracik nasi pecel dalam sebuah wadah semacam piring dari anyaman lidi beralas daun pisang. Pengunjung yang bisa memilih nasi putih yang konvensional atau nasi dari beras merah yang dulu pernah dianggap "kelas bawah," tapi kini menjadi andalan rumah makan Waroeng Pecel Solo.

Sambal Wijen, Wader Goreng
Di depan meja besar, di atas pokok kayu jati yang direbahkan tanpa finishing rapi yang difungsikan sebagai bangku, para pengunjung dapat memilih aneka bahan pecelnya, dari rebusan daun papaya, bayam, bunga turi, kacang panjang, kenikir, kemangi tauge, sampai biji-biji petai cina.

Untuk sambalnya, boleh pilih sambal kacang tanah yang umum untuk pecel atau sambal wijen. Sambal wijen sangat cocok untuk pecel dengan nasi beras merah, seperti menu orang-orang ndeso zaman dulu sehingga warung ini pun lebih tersohor dengan sebutan warung pecel "ndeso."

Bawalah pecel pesanan Anda dan nikmati di meja-meja kuno yang menghadap sebuah kebun asri di sebelah warung ini, niscaya Anda betul-betul akan menikmati eksotisnya makan menu "ndeso" di sebuah tempat beraura lawas. Sambil mendesis-desis kepedasan, raihlah rempeyek teri atau kacang di dalam stoples-stoples kaca kuno. 

\"WarungSebagai pelengkap menu agar benar-benar terasa seperti pecel tempo doeloe, ada bongko yang terbuat dari kacang merah dan gembrot dari daun simbukan. Bisa pula dipesan wader goring, ikan-ikan kecil yang hidup di kali yang digoreng garing. Pedasnya sambel pecel dan gurihnya wader goreng akan menciptakan sensasi sedap di mulut hingga merayap ke dalam perut. Coba juga belut gorengnya yang gurih dan renyah.

Jika rempeyek teri atau kacang, yang di Solo disebut cenggereng, tak bisa mengusir rasa pedas di mulut, segarnya minuman kunir asem, beras kencur atau temu lawak pasti akan menuntaskannya. Di sini lagi-lagi kita disuguhi teknik penyajian yang sungguh beraroma kuno, sendok pengaduk minuman adalah bonggol serai yang diraut rapi. Maka tak pelak, aroma serai yang segar menambah segarnya minuman tersebut. Sambil menikmati hidangan, serombongan cokekan Mangkunegaran, dengan pesinden yang suaranya mendayu-dayu akan membawa kita ke nuansa budaya Jawa yang eksotis.

Hidangan Tempo Doeloe
\"WarungKendati andalannya adalah pecel "ndeso" dengan berbagai pelengkapnya, tempat makan ini juga menyediakan aneka hidangan berbau tempo doeloe. Ada sayur brongkos solo, ketan juruh, jenang grontol, cabuk rambak, dan nasi liwet. Ketan juruh, jenang grontol, dan cabuk rambak siapapun yang masa kecilnya di Solo dan sekitarnya pasti akrab dengan jajanan ini.

Ketan juruh adalah beras ketan yang ditanak seperti nasi dan dihidangkan dengan siraman juruh atau sirup dari gula jawa. Jenang grontol berbahan biji-biji jagung dikukus yang kemudian dihidangkan bersama bubur beras manis. Sementara itu, cabuk rambak adalah ketupat yang dipotong-potong, disiram sambal wijen bercampur irisan daun jeruk purut dan dimakan bersama karak beras.

Maka bersantap di Waroeng Pecel Solo seolah menemukan kembali apa yang selama ini hilang setelah digempur menu-menu harian serba instant dan makanan-makanan global yang menyerbu tanpa ampun. Pengelola tempat ini memang tak tanggung-tanggung menghadirkan suasana kuno dan tempo doeloe. Lihat benda-benda yang dipajang sebagai hiasan ruangan. Ada beberapa mesin jahit kuno, foto-foto zaman dahulu, setrika dengan pemanas arang, botol-botol besar dan sebagainya. Sayangnya benda-benda itu berpadu dengan foto-foto modern berwarna-warni dan para selebriti yang pernah mengunjungi warung ini yang justru mendominasi dinding bagian atas.

Susah menyebut satu per satu selebriti yang pernah berkunjung ke sini karena hampir semua pesohor mulai dari politikus, pemain film, pelawak dan penyanyi yang menghiasi layar infotainment televisi kita ada fotonya.

WAROENG PECEL SOLO
Jl. Dr. Soepomo 55, Solo.
Telepon: (0271) 737379.
Jam buka: 07.00-16.00.
Kapasitas tempat duduk: 30 orang.
Kisaran harga: Rp.70.000 berempat.


Halaman :
1

Ikuti Kami