Pengibaran Bintang Kejora Tewaskan 1 Jiwa

Nasional / 11 August 2008

Kalangan Sendiri

Pengibaran Bintang Kejora Tewaskan 1 Jiwa

Puji Astuti Official Writer
4651

Kepolisian Resor Wamena dan Kepolisian Daerah Papua hingga Ahad (10/8) terus mencari siapa pemilik peluru yang bersarang di tubuh Optinus Tabuni. Korban tertembak saat terjadi bentrokan antara warga dan polisi di tengah perayaan Hari Internasional Hak-Hak Masyarakat Adat di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, kemarin.

Peristiwa penembakan ini sempat membuat suasana mencekam. Jenazah korban lalu dibawa warga ke Sekretariat Dewan Adat untuk dimakamkan. Namun, pihak keluarga menyatakan tak akan memakamkan Tabuni sampai pelaku penembakan tertangkap. Ratusan warga saat ini masih berkumpul di Sekretariat Dewan Adat menunggu hasil penyelidikan polisi.

Polisi akan meminta pertanggungjawaban Dewan Adat Papua atas insiden pengibaran bendera Bintang Kejora. Polisi sebenarnya sudah melarang acara tersebut, namun Dewan Adat Papua beralasan mereka tak perlu lagi meminta izin karena diperingati di seluruh dunia.

Peringatan itu dipusatkan di di Lapangan Sinabuk Wamena. Ratusan warga tumpah ruah. Sebagian dari mereka mengenakan pakaian adat sambil berlari-lari mengelilingi lapangan. Namun, perhatian terpusat di tengah lapangan. Karena, ada tiga bendera yang berkibar. Yakni, bendera Merah Putih dan Perserikatan Bangsa-Bangsa bersanding dengan Bintang Kejora.

Bendera Organisasi Papua Merdeka itu sempat berkibar selama 15 menit sebelum diminta polisi untuk diturunkan. Polisi sempat melepaskan tembakan peringatan sebab warga menolak menurunkan Bintang Kejora. Akibatnya, bentrok tak terelakkan dan seorang warga menjadi korban. Saat ini, situasi di Wamena berangsur-angsur tenang.


Sumber : Liputan6/VM
Halaman :
1

Ikuti Kami