Pentingnya Menyiapkan Dana Kelahiran

Investment / 13 June 2008

Kalangan Sendiri

Pentingnya Menyiapkan Dana Kelahiran

Fifi Official Writer
4786
Persalinan pasti butuh biaya yang terkadang tak sedikit jumlahnya. Oleh karena itu, sebaiknya Anda menyiapkan dana kelahiran sejak sekarang. Dengan begitu, Anda tak lagi dipusingkan mencari dana jika saat melahirkan tiba kelak. Pertanyaannya, berapa uang yang harus disiapkan dan bagaimana menyiapkannya?

Melahirkan Di Mana?
Kebanyakan orang memilih RS, namun banyak juga yang memilih bidan. Tanpa bermaksud mencampuri bidang kedokteran, saya rasa sebagai seorang ibu, Anda pasti sudah tahu kapan harus melahirkan di bidan dan kapan harus melahirkan di RS. Saran dari dokter kandungan Anda juga akan membantu Anda memutuskan, apakah akan melahirkan di RS atau cukup di bidan. Bagaimana kalau usia kelahiran masih jauh? Ambil saja asumsi biaya termahal, yaitu melahirkan di RS melalui operasi Caesar. Mengambil asumsi biaya yang lebih mahal lebih aman daripada mengambil asumsi biaya yang lebih murah. Seandainya Anda membayar lebih mahal, Anda sudah siap. Kalau ternyata lebih murah, ya syukur, apalagi kalau kelahirannya normal.

Menyiapkan Dana
Setelah Anda tahu berapa uang yang harus Anda siapkan, bagaimana menyiapkannya?

1. Sisihkan dari Gaji Cara paling gampang adalah dengan menyisihkan dana dari gaji Anda atau suami. Enaknya, Anda tak perlu mengganggu aset yang Anda punya sekarang. Cuma, agak repot kalau saat melahirkan Anda sudah dekat, sementara Anda belum punya uang sama sekali. Gunakan cara ini hanya kalau saat melahirkan masih jauh.
2. Tabung bonus Anda Kalau Anda atau suami bekerja, berarti sekaranglah saat untuk menabung bonus Anda. Nanti setelah melahirkan, bonus-bonus berikutnya bisa kembali Anda gunakan untuk membeli barang-barang yang biasanya Anda beli.
3. Jika penghasilan tidak rutin Jika penghasilan tidak menentu, paksakan menyisihkan uang lebih banyak dibanding biasanya, setiap kali Anda mendapat penghasilan. Pasalnya, bulan depan belum tentu Anda atau suami akan mendapat penghasilan lagi. Atau, kalaupun Anda mendapatkan penghasilan, belum tentu jumlahnya akan sama seperti bulan ini.
4. Cari obyekan Bagaimana jika Anda sudah menabung tapi tetap tidak cukup? Atau, jika penghasilan Anda tidak rutin tapi Anda tetap tidak bisa menabung dalam jumlah besar? Terpaksa, Anda dan suami harus cari obyekan atau penghasilan tambahan. Namun, bagaimana mencari obyekan di zaman seperti sekarang? Selama Anda kreatif, banyak kok caranya, mulai dari berdagang kecil-kecilan sampai menjual jasa keahlian seperti mengajar atau menerjemahkan, misalnya.
5. Jual Barang Anda Buka laci Anda, siapa tahu Anda punya perhiasan yang sudah lama tidak dipakai. Coba cek perabot di rumah, siapa tahu ada perabotan yang tak berguna dan malah bikin penuh rumah. Jual barang-barang yang sudah tidak Anda butuhkan. Dengan menjualnya, Anda memperoleh dua hal: uang tambahan dan rumah yang lebih lega.

Asuransi Pendidikan pun Perlu

Asuransi Pendidikan (AP) adalah produk untuk membantu persiapan dana pendidikan, yang biasanya dilakukan oleh orangtua. Produk ini diterbitkan oleh perusahaan asuransi, yang berjanji memberikan sejumlah dana pendidikan setiap kali anak masuk ke jenjang-jenjang pendidikan tertentu. Jika Anda sebagai orangtua mengalami risiko kematian, dana pendidikan tersebut akan tetap diberikan. Untuk itu, ada iuran (premi) yang harus Anda bayar, entah sebulan sekali, 3 bulan sekali, setahun sekali, atau bahkan sekali.

Kapan sebaiknya mengambil AP? Jawabnya, ketika Anda memiliki anak yang baru lahir atau yang belum menyelesaikan sekolahnya, atau jika penghasilan Anda sebagian besar masih berasal dari pekerjaan yang Anda lakukan secara fisik. Artinya, ketika sesuatu terjadi pada fisik Anda, bisa-bisa Anda terancam tidak bisa mendapatkan penghasilan. Kalau kebetulan Anda punya anak yang belum menyelesaikan sekolahnya, bisa dibayangkan betapa repotnya nanti karena penghasilan keluarga yang biasa didapatkan tiba-tiba harus berhenti. Nah, bila Anda sudah memutuskan mengambil AP, apa saja yang harus diperhatikan?

1. Pilih AP dari perusahaan asuransi yang berpengalaman Biasanya, perusahaan asuransi yang sudah cukup lama memiliki pengalaman dalam mengarungi naik-turunnya keadaan ekonomi di negara ini. Ingat, mengambil produk asuransi adalah komitmen jangka panjang, sehingga Anda perlu yakin bahwa perusahaan tersebut akan hidup lama untuk bisa terus membayar dana pendidikan anak Anda dan membayar Uang Pertanggungan (UP) yang mereka janjikan.

2. Pilihlah AP yang fleksibel Artinya, kapan pun Anda ingin menaikkan UP, mereka bisa melakukannya. UP adalah jumlah dana yang dijanjikan perusahaan asuransi seandainya Anda mengalami risiko seperti kematian.
Contoh, Anda mengambil Asuransi Pendidikan dengan UP Rp 100 juta. Ini berarti, kalau ada apa-apa dengan Anda, Anda akan mendapatkan dana sebesar Rp 100 juta. Ketika anak masuk SD, Anda akan mendapatkan dana pendidikan sebesar - katakan 10 persen dari UP, dan seterusnya. Nah, jika suatu saat keadaan keuangan Anda membaik, Anda bisa memperbesar UP, sehingga dana pendidikan yang Anda dapat juga akan semakin besar.

3. Bijak memilih mata uang AP Banyak di antara Anda yang bertanya, sebaiknya AP yang diambil pakai mata uang rupiah atau dolar ya? Kalau Anda berniat menyekolahkan anak Anda ke dalam negeri, ambil saja AP dengan mata uang rupiah. Tapi, kalau Anda berniat menyekolahkan anak Anda di luar negeri, silakan Anda mengambil AP dengan mata uang dolar.

4. Hitung, hitung, hitung Jangan sembarangan mengambil AP tanpa terlebih dulu menghitung kebutuhan. Coba kira-kira, apakah angka UP itu kelak cukup untuk membayar biaya pendidikan anak. Kalau tidak cukup, naikkan UP Anda, sehingga dana pendidikan yang Anda dapat mencukupi.


Sumber : perencana keuangan
Halaman :
1

Ikuti Kami