Dari Euforia Cinta ke Cinta yang Dewasa (1)

Single / 29 April 2008

Kalangan Sendiri

Dari Euforia Cinta ke Cinta yang Dewasa (1)

Fifi Official Writer
7717
Anda baru saja meresmikan hubungan anda dengan seseorang yang anda sukai, dan sedang mengalami euforia cinta: romantisme, hasrat yang menggebu-gebu, perasaan yang selalu di "awang-awang"... Mungkin Anda merasa memang seperti itulah yang namanya jatuh cinta. Sekarang pertanyaan saya, "Bagaimana kita bisa mencapai level cinta yang berikutnya?" Menurut pendapat saya, cinta yang dewasa adalah tentang "membangun", bukan "jatuh". "Jatuh" adalah sesuatu yang terjadi di luar kendali kita, sedangkan "membangun" adalah proses bertumbuh yang dilakukan secara sadar. Jadi bagaimana kita terus bertumbuh dalam cinta? Bagaimana kita bisa berpindah dari euforia cinta ke cinta yang dewasa dan keintiman yang sesungguhnya?

Apa yang Anda miliki pada awal hubungan Anda adalah benih yang kecil: permulaan dari sesuatu. Pada tahap awal hubungan cinta, dengan intensitasnya, hasratnya, dan kedekatan fisiknya memang terasa seolah-olah sepertinya benih cinta itu telah tumbuh menjadi pohon dalam waktu semalam. Namun kenyataannya, selama tahap ini, hubungan cinta Anda masih berupa benih kecil itu. Saat Anda menanam benih, benih itu mulai tumbuh dan berkembang. Dalam tahap euforia cinta, Anda dan pasangan Anda seperti benih. Cinta anda hanya baru mulai bertumbuh. Anda mungkin merasa sudah setinggi 40 kaki, tapi kenyataannya Anda masih setinggi 6 inci di permukaan tanah. Sama seperti benih yang membutuhkan perawatan dan kasih sayang untuk bertumbuh, begitulah juga hubungan cinta. Tanamlah benih Anda di tanah yang subur, beri nutrisi dan air yang cukup, dan sinar matahari akan menghasilkan pohon muda yang kuat dan sehat, yang mempunyai kesempatan untuk bertumbuh lagi menjadi pohon dewasa yang rindang dan kokoh. Jika benih atau pohon muda itu dibiarkan begitu saja atau diabaikan dalam tahap pertumbuhannya, maka dia akan melemah dan memburuk. Dan jika benar-benar diabaikan, maka dia akan mati. Hal yang sama juga berlaku pada hubungan cinta.

Cinta adalah sesuatu yang hidup, bertumbuh, dan dinamis. Cinta bertumbuh dalam tahapan-tahapan yang membutuhkan makanan dan perhatian untuk dapat berkembang. Tanpa perawatan yang tepat, cinta akan lenyap perlahan-lahan. Mari kita lihat bahan pertama yang dibutuhkan untuk menumbuhkan sebuah benih: tanah. Tanah adalah Anda dan pasangan Anda sebagai individual. Kondisi tanah harus mempunyai semual elemen yang tepat untuk merangsang pertumbuhan. Mencintai diri sendiri yang sehat adalah dasar dari tanah yang subur. Agar cinta dapat bertumbuh, baik Anda maupun pasangan Anda perlu berbahagia dan utuh dengan diri sendiri. Banyak dari kita mencari pasangan untuk menyelamatkan atau membuat kita utuh, untuk membuat kita bahagia. Itu tidak akan berhasil, karena semuanya dimulai dari diri Anda dan pasangan masing-masing sebagai seorang pribadi. Jika Anda tidak mencintai diri sendiri, Anda tidak akan bisa mencintai orang lain.

Sebelum Anda masuk ke hubungan cinta yang dewasa, Anda, sebagai individu, harus tahu siapa diri Anda, apa yang Anda butuhkan, dan apa yang Anda inginkan dalam kehidupan. Anda harus melakukan semuanya sendiri lebih dulu. Jika Anda masih marah, menyimpan kepahitan dan rasa sakit, atau belum berurusan dan menyelesaikan beban-beban emosional dari masa lalu, Anda belum siap untuk cinta yang dewasa. Tanah Anda belum cukup sehat untuk menampung dan mendukung pertumbuhan sesuatu yang lebih besar dibanding diri Anda sendiri. Anda harus jujur dengan diri Anda sendiri untuk mengetahui apakah Anda benar-benar siap untuk menjalani hubungan cinta yang dewasa.

Jika Anda menemukan diri Anda selalu mengakhiri hubungan ketika masa euforia cinta berakhir, Anda perlu merenungkan kembali dan membereskan diri Anda. Orang lain bukanlah masalahnya, tapi Anda. Seringkali kita mudah menyalahkan orang lain atau situasi untuk kesulitan kita, terutama jika menyangkut masalah hati. Jujurlah dengan diri Anda sendiri, Kita semua manusia: kita tidak sempurna, kita mempunyai kekurangan. Jika Anda menemukan diri Anda selalu berpindah dari hubungan kekerasan yang satu ke hubungan kekerasan yang lain, Anda harus bertanya pada diri sendiri, "Mengapa saya selalu tertarik dengan tipe orang seperti itu? Mengapa saya selalu memilih untuk menjadi korban? Mengapa saya selalu mengulangi pola yang sama?"

Jika beberapa pasangan meninggalkan Anda, mengeluh bahwa Anda terlalu mengekang mereka, mungkin Anda perlu bertanya pada diri sendiri mengapa Anda merasa begitu tidak aman. Jika Anda pernah melalui hubungan-hubungan dimana Anda selalu mengorbankan impian dan tujuan Anda serta individualitas Anda, untuk orang lain, mungkin Anda perlu bertanya pada diri sendiri, "Mengapa saya ingin hidup dalam kehidupan melalui orang lain?" atau "Mengapa saya mengorbankan diri saya dalam porsi yang sangat berlebihan untuk orang lain?" Ketika Anda memeriksa diri Anda sendiri dan merasa nyaman dengan siapa diri Anda sebenarnya, ketika Anda telah mampu jujur terhadap diri sendiri, Anda siap berkomitmen untuk cinta yang dewasa.

Nantikan lanjutan artikel ini di "Single and Lovable" yang berikutnya.

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami