Kasta Masih Ada Dalam Gereja, 1000 Orang Kembali Menjadi Hindu

Internasional / 21 April 2008

Kalangan Sendiri

Kasta Masih Ada Dalam Gereja, 1000 Orang Kembali Menjadi Hindu

Puji Astuti Official Writer
8572

Sekitar 1.000 kaum Dalit Kristiani berubah kembali ke Hindu Senin lalu di daerah Selatan India pada perayaan kelahiran ke-117 Bhimrao Ambedkar, seorang pemimpin Dalit yang berjuang demi kebebasan sosial untuk kelompok masyarakat India yang "tidak tersentuh" itu.

Umat Kristiani Dalit dari kota Tirunelveli yang dirubah kembali oleh biksu Hindu Tamil Nadu Council, menurut surat kabar The Times India. Proses formal perubahan kembali ke Hindu melibatkan ritual pertobatan yang diikuti dengan sebuah upacara penyucian.

"Kami akan menyucikan semua yang kembali ke Hindu dengan memercikkan Gangga Theertha (air Gangga) dan Sethu theertha (air sethu)," kata presiden dari partai politik Hindu yang sangat konservatif Makkal Katchia (HMK), Arjuna Sampath, berdasarkan harian AsiaNews.

Disamping ritual, HMK mengubah nama mereka menajdi nama hindu yang dapat diterima, mengambil sumpah, menandatangani pernyataan sumpah, dan mereka akan mendapatkan sertifikat konversi.

Rencananya HMK akan mengubah kembali 20.000 umat Kristiani lainnya di Villupuram, bagian India selatan, menurut AsiaNews.

Umat Kristiani Dalit di negara bagian Tamil Nadu mengungkapkan bahwa mereka menghadapi perbedaan kasta. Bulan lalu umat Kristiani yang berkasta tinggi berbenturan dengan Kristen Dalit yang rendah. Dua orang meninggal akibat konflik tersebut. Ketegangan di antara dua kelompok orang Katolik, Dalits dan non Dalit, menjadi sangat buruk sampai-sampai mereka memisahkan tempat pemakaman, dan di dalam gereja, memisahkan bangku-bangku gereja.

"Ini adalah situasi yang patut disayangkan. Saya tidak ingin mengomentari hal ini," kata Pastor S. Lourdusamy, mantan sekretaris eksekutif Konferensi Uskup Katolik India, menurut The Times India. "Saya menanyakan pada Uskup Katolik untuk mengambil langkah-langkah perbaikan. Tetapi tidak ada yang dapat menghentikan perlawanan umat Kristiani Dalit. Ini adalah hasil dari beberapa perubahan-perubahan," katanya.

Pada tahun 2003 Paus Yohanes Paulus II mendesak uskup Tamil Nadu untuk menyelesaikan perpecahan ini.

"Ada beberapa kemiripan dalam sebuah kasta didasarkan pada dugaan di dalam hubungan antara Kekristenan adalah sebuah tanda balasan atas kemurnian solidaritas kemanusiaan, sebuah ancaman kemurnian spiritual dan sebuah gangguan serius bagi misi gereja-gereja injili," lebih lanjut Paus mengatakan.

"Oleh karena itu, kebiasaan atau tradisi yang mengabadikan atau menguatkan kembali pemisahan kasta sebaiknya lebih lagi disusun, sehingga dapat mengekspresikan suatu solidaritas bagi seluruh komunitas Kristen," katanya. "Sebagaimana Rasul Paulus mengajarkan kita, "jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita" (1 Korintus 12:26). Ini adalah tugas Gereja untuk bekerja tanpa kenal menyerah untuk mengubah hati, membantu semua orang untuk melihat setiap manusia sebagai anak-anak Tuhan, saudara dan saudari di dalam Kristus, dan oleh karena itu merupakan anggota dari keluarga kita sendiri," kata paus waktu itu.

Total jumlah orang Kristiani di India adalah 24 juta. Dimana dalam populasinya, umat Kristiani Dalit berjumlah 15 juta sementara umat Kristiani lain sebanyak 3 juta.

Sebuah refleksi, bagaimana banyak gereja masih mengalami ketimpangan dalam menerapkan ajaran Kristus. Kebudayaan pengkastaan bukan hanya ada di India, di Indonesiapun ada, begitu juga di berbagai belahan dunia lain dalam bentuk dan cara yang berbeda. Kini mungkin semua itu tersamar, namun hal itu memperlihatkan bahwa kasih yang Kristus ingin ada dalam hati setiap umatnya belum benar-benar tertanam dan dihidupi. Mari berdoa bagi kaum Dalit India, supaya kasih Tuhan itu benar-benar mengubahkan kehidupan mereka, dan menghapus setiap kekecewaan dan luka yang ada dalam hati mereka.

Sumber : Christianpost.co.id/VM
Halaman :
1

Ikuti Kami