Terlalu Sibuk

Marriage / 4 April 2008

Kalangan Sendiri

Terlalu Sibuk

Fifi Official Writer
5586
Tidak lama sebelum suami saya melamar, dia menjalani 1500 mil untuk mengunjungi saya. Dan saya harus akui, saya sedang sibuk menyelesaikan pekerjaan saya, sesuatu yang selalu saya lakukan dengan berlebihan. "Kenapa kamu mengundangku kalau kamu tidak punya waktu untukku?" tanyanya sedikit frustasi.

Bekerja berlebihan dan mengerjakan terlalu banyak hal telah menjadi bagian dari hidup saya. Tindakan saya ini juga mengirimkan pesan "saya tidak punya waktu untukmu" kepada orang yang saya cintai. Saya harus menyusun prioritas saya dan membuat perubahan yang secara langsung mencerminkan prioritas itu. Suami saya menjadi cermin untuk saya dan kebiasaan sibuk saya, dan juga motivator awal saya untuk memulai proses mengendalikan waktu saya, menghadapi ketakutan saya, dan meluangkan tempat secara konsisten untuk prioritas-prioritas yang benar-benar berarti.

Apakah mempunyai daftar panjang hal-hal yang harus dilakukan membuat anda menurunkan prioritas waktu dengan pasangan anda ke tempat yang lebih rendah dalam prioritas anda? Apakah anda ingin waktu lebih untuk satu sama lain, tapi hari-hari anda dipenuhi dengan terlalu banyak tanggung jawab lainnya? Mungkin anda merasakan hal itu minggu ini, atau mungkin anda merasakannya setiap minggu. Saat saya melakukan survei kepada lebih dari 300 orang dewasa dalam buku saya "How Did I Get So Busy?", saya heran dengan hasilnya.

• Hampir 60% dari mereka tidak menikmati liburan selama 7 hari di tahun lalu
• 55% tidak punya waktu untuk mempunyai teman baru dalam 2 bulan lebih
• 80% merasa tidak puas dengan jumlah waktu yang mereka habiskan bersama dengan pasangan mereka

Dengan adanya teknologi yang membuka kesempatan bagi kita untuk melakukan lebih banyak hal dalam waktu yang lebih sedikit, kita malah menambahkan lebih banyak lagi dalam "piring" kita. Dalam usaha untuk memenuhi semua harapan di sekeliling kita, seringkali kita melakukan terlalu banyak, dan dengan itu kita mengurangi waktu dari orang yang berharga dalam hidup kita. Ada gaya hidup yang lebih baik, dan anda berdua bisa mulai melakukannya. Bacalah kitab perjanjian baru dan anda akan menemukan bagaimana cara Yesus menangani jadwal yang penuh tuntutan:

• Yesus tidak pernah terburu-buru
• Dia tidak mengambil lebih banyak dari yang sanggup Dia tangani
• Dia tahu dengan jelas tujuan dan sasaranNya
• Saat Dia membutuhkan istirahat, Dia beristirahat

Hubungan kita dengan Tuhan dan pasangan kita harus menempati prioritas teratas dari semua daftar prioritas kita. Jika anda tidak mempunyai waktu untuk memelihara 2 hubungan ini, maka sekarang adalah waktu yang penting untuk perubahan. Satu hal yang saya tahu dengan pasti: Tuhan tidak membuat kesalahan ketika Dia menciptakan 24 jam dalam sehari, sama seperti Dia juga tidak membuat kesalahan ketika Dia menjadikan pernikahan sebagai dasar dari sebuah keluarga. Belajar mengidentifikasi kesibukan dan saling menyesuaikan bersama-sama adalah kemampuan seumur hidup yang akan memperkuat setiap pernikahan. Bagi beberapa pasangan, mungkin dengan bangun 30 menit lebih pagi untuk makan pagi bersama atau berjanji untuk makan malam bersama setiap hari bisa menjadi salah satu solusinya. Bagi yang lain, jawabannya mungkin berupa pilihan yang lebih serius seperti hidup dengan 1 penghasilan sehingga salah satu bisa tinggal di rumah bersama dengan anak-anak, sebuah tantangan yang cukup berat, tapi dengan imbalan yang besar.

Bersikaplah realistis terhadap berapa banyak yang bisa anda lakukan dalam sehari, atau seminggu. Saat anda menemukan diri anda tertimbun dengan banyaknya komitmen dalam daftar anda, ambil waktu untuk bertanya pada diri sendiri, "Apa yang bisa saya lakukan dengan cara yang berbeda untuk mengurangi stress dan menambahkan ruang untuk bernafas?" Catatlah jawaban-jawaban ide anda dan bicarakan dengan pasangan anda, lalu pertimbangkan 5 langkah berikut ini:

Rencanakan istirahat
Saat anda telah melalui beberapa waktu dengan kecepatan tinggi, kunci untuk menghindari tekanan yang berlebihan adalah dengan merencanakan waktu untuk kecepatan lambat atau istirahat. Masalah terjadi jika anda berdua bertahan terlalu lama dengan kecepatan tinggi. Ingatlah bahwa anda butuh untuk memperlambat kecepatan dan bernafas! Lihatlah kalender anda dan rencanakan waktu untuk beristirahat itu. Ini memberikan anda tujuan selanjutnya
untuk bergerak maju dan waktu untuk mengendalikan jadwal anda.

Beri diri anda waktu untuk mencatat
Identifikasikan apa saja hal-hal yang sudah melewati batas waktu dan hal-hal yang akan datang. Suami saya dan saya telah membuat kalender yang berisi pembagian tanggung jawab untuk mengurus rumah. Dengan cara itu, kami tidak merasa terlalu banyak beban dan lebih teratur. Mengeluarkan apa yang ada di pikiran anda, walaupun hanya di atas kertas, bisa melepaskan ketegangan dan memberi anda ruang emosional untuk berfokus pada hal-hal lainnya.

Untuk melakukan penyesuaian, anda mungkin perlu menghapus beberapa aktivitas dan menunda aktivitas lainnya. Pertimbangkan beberapa deadline mendatang. Apa yang bisa anda ubah? Seringkali mungkin anda memiliki lebih banyak waktu luang daripada yang anda kira. Beri ijin kepada diri anda sendiri untuk menghapus (benar-benar menghapus atau mendelegasikan) beberapa aktivitas dan proyek. Anda tidak harus melakukan segalanya. Anak-anak anda tidak harus melakukan segalanya. Kenyataannya, anda tidak bisa. Jadi mengapa membuat diri anda sendiri stress dengan mencoba melakukan segalanya?

Rapikan kekusutan lingkungan anda
Kekacauan atau keadaan yang kusut di lingkungan anda bisa membuat anda merasa mempunyai banyak hal yang harus dilakukan daripada kenyataannya. Ambil waktu untuk membereskan kekusutan itu dan mengaturnya kembali. Identifikasikan area-area masalah (meja telepon mungkin?) di ruang kerja anda. Ini akan memberikan anda perasaan berada di posisi kendali sehingga memotivasi anda untuk tidak menyerah pada keadaan dan menjadi lebih produktif, serta lebih bahagia di rumah anda.

Ingatlah Visi Anda
Saat anda merasa tertimbun dengan banyak pilihan, proyek, dan tanggung jawab, adalah penting untuk menata semuanya dalam perspektif yang benar. Tanyakan pada diri anda sendiri, "Jika saya tidak menyelesaikannya hari ini, perbedaan apa yang akan terjadi sebulan dari sekarang atau setahun dari sekarang?" Jika hal itu membuat perbedaan yang signifikan, maka anda akan tahu bahwa itu adalah prioritas yang mendesak. Jika hal itu tidak menyebabkan perubahan yang signifikan, maka beri diri anda ruang untuk bernafas.

Pertimbangkan sejenak visi anda untuk kehidupan dan pernikahan anda. Jika anda tidak mempunyai gambaran yang jelas tentang kemana anda dan pasangan anda menuju dalam 2 area itu, ambil waktu minggu ini untuk membuat visi bersama. Apa visi untuk kehidupan anda berdua selama sebulan? Setahun? 5 tahun? 10 tahun? Lalu pastikan jadwal anda berjalan selaras dengan visi itu.

Sumber : christianitytoday
Halaman :
1

Ikuti Kami