10 Top Film ‘Paling Membebaskan’ Sepanjang 2007 (Bag. 1)

Film Review / 13 February 2008

Kalangan Sendiri

10 Top Film ‘Paling Membebaskan’ Sepanjang 2007 (Bag. 1)

Tammy Official Writer
9607
Top 10Pertama-tama, apa yang dimaksudkan dengan film-film yang ‘membebaskan' ? Mereka semua adalah kisah yang berisikan pembebasan - baik terang-terangan, ataupun sekilas. Beberapa dari film tersebut memiliki karakter-karakter yang mengalami pembebasan - beberapa memang terlihat dengan jelas, beberapa sebaliknya. Beberapa adalah film "feel-good movies" yang meninggalkan senyuman di wajah anda; beberapa justru agak tidak nyaman untuk ditonton. Tetapi elemen pembebasan ada pada semua film tersebut.

Ini termasuk menarik karena enam dari sepuluh film adalah kisah-kisah berdasarkan kisah-kisah nyata. Mungkin itu menunjukkan bahwa beberapa dari film-film pembebasan - setidaknya salah satu yang paling menggerakkan hati kita - adalah berdasarkan kisah nyata. Dan maka, ini dia daftarnya :

Into Great Silence1. Into Great Silence (directed by Philip Groning)
Diamlah, dan ketahuilah bahwa Akulah Allah. Jika kata-kata dari ayat Mazmur 46 : 10 bisa diaplikasikan pada sebuah film, mungkin ini adalah salah satunya. Filmmaker kelahiran Jerman Philip Groning menghabiskan waktu enam bulan dengan biarawan-biarawan Chartusian di Biara Perancis Grande Chartreuse, mendokumentasikan keheningan, keterlibatan beribadah dalam kehidupan sehari-hari dari pria-pria luar bisa yang tinggal disana. Berisikan lebih dari tiga jam perenungan yang hampir sangat tenang yang beralur lambat dan perlu perhatian lebih - sebuah film yang untuk dialami tidak hanya untuk ditonton. Film ini menimbulkan pertanyaan yang untuk ditanyakan kepada kita sendiri, "Apakah pria-pria ini bisa menghabiskan seluruh hari-harinya - seluruh hidupnya - dalam kesetiaan dan pelayanan kepada Tuhan, kenapa sulit bagi diri saya untuk menghabiskan waktu 10 menit sehari melakukan hal yang sama ?" Sebuah film yang hebat dalam pembuatan film yang menambahkan kekayaan pada makna baru akan term, "saat teduh."

Lars and The Girl2. Lars and the Real Girl (directed by Craig Gillespie)
Mungkin sinopsis dari film ini bisa membuat kita ketar-ketir : Seorang pria muda penyendiri dan pengkhayal membeli boneka seks dari internet dan jatuh cinta kepadanya, mengatakan kepada orang-orang bahwa itu adalah kekasihnya. Berdasarkan alasan itu saja, mungkin film ini tidak akan termasuk dalam kategori ini. Tapi untungnya tidak, karena film ini adalah salah satu film paling manis, sensitif tahun ini, dan mengejutkannya, sebuah gambaran yang sangat powerful akan aksi tubuh Kristus - penuh kasih dan kesabaran yang alamiah dari kasih Tuhan. Ketika Lars membawa pulang "teman plastik"-nya yang baru - dan ya, "hubungan" mereka itu murni dan bersih - sangat menenangkan hati bagaimana keluarganya, teman-temannya, dan rekan gerejanya (termasuk yang paling skeptikal sekalipun) mencintai dia dalam kondisi apapun dengan bergaul bersama dan memeluk dia tanpa melihat kebiasaannya yang aneh. Anda akan tertawa, anda akan menangis, dan anda akan pulang dengan senyum dan kehangatan.

Juno3. Juno (directed by Jason Reitman)
Film bertemakan Pro-Life yang menarik, penuh trik, dan jenaka tentang kehidupan dari gadis 16 tahun yang cerdas yang hamil setelah ber-one-night-stand dengan pacarnya. Pertamanya, ia merencanakan untuk aborsi, tetapi setelah datang kepada aktifis pro-life bagi remaja di luar klinik, ia menyadari bahwa fetus yang sedang ia bawa adalah bayi yang hidup dan sedang bertumbuh. Ia merubah pikirannya, memutuskan untuk membawa bayi tersebut dalam batas waktu tertentu, dan memulai pencarian akan "orang tua yang sempurna" untuk mengadopsi anak tersebut. Ada kata-kata kasar dan percakapan remaja akan seks, tetapi kisahnya terlebih banyak tentang pembebasan - dengan tambahan untuk pilihan Juno untuk memiliki sang bayi (apalagi ibu tirinya menyebutnya "mujizat dari Yesus"), orangtuanya digambarkan sebagai orang tua penuh kasih dan suportif (tidak seperti orang bodoh yang sering kita lihat di komedi remaja), dan ada eksplorasi yang indah untuk topik dari cinta yang tak bersyarat.

Amazing Grace4. Amazing Grace (directed by Michael Apted)
Bisakah satu orang mengubah dunia ? Coba saja, dan anda akan menemukan bahwa tidak ada film yang berintikan itu seperti film ini, sebuah biopic (film biografi, red) tentang kehidupan dari seorang William Wilberforce, seorang politikus Kristen taat yang hampir turun tangan sendirian akan tanggung jawab untuk penghapusan dari perdagangan budak di Kerajaan Inggris. Ioan Gruffudd membawa rasa kemanusiaan ke dalam perannya, menggambarkan Parlemen pada abad 19 sebagai pria bermisi, didorong oleh cintanya kepada Tuhan dan semua orang. Dalam perjalanan, ia bertemu mantan pedagang budak John Newton, sang penulis himne lagu terkenal "Amazing Grace" yang memotivasi Wilberforce untuk berlanjut dalam pencariannya. Ini adalah "film sejarah" tanpa menjadi tumpul, dan sebuah "film rohani" tanpa menjadi pengkhotbah. Tapi mungkin sebenarnya, itu adalah sebuah film yang meyakinkan semua penonton bahwa ia bisa membuat perbedaan dalam dunia yang sakit dan berdosa yang membutuhkan keadilan, pengampunan, dan kasih. (Simak Review 'Amazing Grace' / Simak Trailer 'Amazing Grace' )

Bella5. Bella (disutradarai oleh Alejandro Monteverde)
Contoh lain dari film yang bertemakan kehidupan seperti film Juno, film Indie yang tenang ini mengisahkan kisah menarik tentang bagaimana hidup kita bisa berubah - secara dramatis, bahkan tragis - dalam secara instant, tapi itu adalah pilihan-pilihan yang terus kita buat yang bisa merubah dunia. Ketika Jose, seorang koki di sebuah restoran Meksiko di Manhattan, mengetahui bahwa salah satu dari para pelayan, Nina, hamil di luar nikah, ia menunjukkan perhatian - dan tidak, ia bukanlah sang ayah. Ketika Nina berpikir untuk aborsi, perhatian dan kasih sayang Eduardo membuatnya ke dalam seri perkembangan dari pilihan-pilihan mereka berdua yang mengubahkan hidup. Menjadi sutradara dan penulis cerita untuk pertama kalinya Alejandro Monteverde menyebutnya sebagai "kisah cinta tanpa romansa," dan itu adalah deskripsi tepat dari sebuah film yang merayakan kehidupan, cinta, keluarga, dan pertemanan. (Simak Review 'Bella' / Simak Trailer 'Bella' )

Selanjutnya, simak bagian 2 dari 10 Top Film ‘Paling Membebaskan' Sepanjang 2007 (Klik Disini !)

Halaman :
1

Ikuti Kami