Orang Tua Cenderung Tertarik Wajah Senang Dan Tersenyum

Psikologi / 10 February 2008

Kalangan Sendiri

Orang Tua Cenderung Tertarik Wajah Senang Dan Tersenyum

Lestari99 Official Writer
9124

Kala semua hal menjadi sama, orang dewasa yang lebih tua mungkin lebih kelihatan sebagai seseorang yang lebih banyak tersenyum ketimbang gelisah, banyak omong atau cerewet atau menampilkan raut kosong di wajah mereka.

Demikian dikatakan jurnal edisi Psychology and Aging. Penelitinya termasuk Derek Isaacowitz, PhD yang bekerja di departemen psikologi Brandeis University yang berlokasi di Waltham, Massachusset.

Isaacowitz dalam rilis terbaru Brandeis mengatakan : "Studi ini memberi kesan bahwa cara individu dalam memproses informasi kehidupan memampukan mereka untuk tetap bertahan bahkan pada saat kondisi emosional sangat puas atau merasa baik".

Dia mengatakan bahwa dengan memfokuskan pada lebih banyak hal positif dan menghindari sisi negatif, orang dewasa yang lebih tua dapat memelihara kekenyalan emosional mereka, yang menjadi begitu penting ditunjukkan melalui wajah si sepanjang waktu.

Menjejaki Pilihan Tayangan

Studi ini melibatkan 37 orang dewasa muda (usia 18-21) dan 27 orang dewasa yang lebih tua (usia 57-84). Semua dalam kondisi sehat dan memiliki penglihatan yang baik.

Setiap peserta duduk di depan layar komputer dan menyaksikan tayangan berupa 150 pasangan kartun - seperti gambar wajah. Setiap pasangan termasuk pada wajah netral dan juga raut wajah senang, marah, sedih dan wajah penuh ketakutan.

Kartun yang diciptakan untuk studi ini adalah kartun yang amat sederhana. Mereka telah menunjukkan secara akurat untuk menggambarkan setiap emosi.

Peneliti memakai alat penjejak / pemindai mata untuk melacak setiap kedipan di tatapan peserta. Tujuannya adalah untuk mendeteksi berbagai pilihan pada ekspresi kartun atau melawannya.

Wajah netral dan ekspresif seringkali berubah posisinya pada layar. Dengan cara itu, peserta tidak dapat meramalkan dimana wajah netral seharusnya ada.

Mata Pada Kebahagiaan

Orang dewasa yang lebih tua cenderung untuk melihat wajah senang dan menghindari wajah marah. Sebagai kontrasnya, orang dewasa yang lebih muda hanya menunjukkan satu pilihan, melihat lebih banyak pada wajah ketakutan dibanding wajah yang netral.

Melihat pada sisi yang lebih terang mungkin akan melindungi orang yang lebih dewasa dari potensi berita buruk, menolong mereka mengatur kehidupan emosional dan menjaga mereka tetap sehat. Demikian menurut Isaacowitz dan koleganya.

Namun peneliti juga melihat kekurangan bahwa ada bahaya potensial jika isyarat visual ini terlalu banyak disaksikan. Idealnya, seseorang hanya mendapatkan rangsangan negatif "secukupnya" untuk tetap aman namun tanpa kuatir atau menjadi buruk secara mood.

Studi ini tidak termasuk beberapa informasi tentang sifat pribadi peserta atau tampilan luar mereka. Peneliti mengingatkan bahwa orang dewasa yang mereka teliti "secara jelas tidak mewakili sampel dari individual yang lebih tua". Jadi penemuan mungkin tidak berlaku untuk orang dewasa lainnya.

Sumber : Miranda Hitti, WebMD Medical News - Foxnews
Halaman :
1

Ikuti Kami