Tempat Tenang
Kalangan Sendiri

Tempat Tenang

Admin Spiritual Official Writer
      6621
Mazmur 131:2
Sesunguhnya, aku telah menenangkan dan mendiamkan jiwaku; seperti anak yang disapih berbaring dekat ibunya, ya, seperti anak yang disapih jiwaku dalam diriku.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 12; Matius 12; Kejadian 23-24

Harian Jakarta Post satu kali memuat artikel yang ditulis oleh seorang pelancong Jakarta di Singapura. Satu perbedaan yang menurutnya sangat mencolok adalah soal kebisingan lalu lintas. "Saya tinggal di apartemen di pusat Singapura," tulisnya, "dan saya kaget mendapati betapa heningnya  kota ini dibandingkan Jakarta. Lalu saya menyadari, di sini orang hampir-hampir tidak pernah membunyikan klakson mobil mereka."

Di belahan dunia lain, J. Lee Grady, editor majalah Charisma, pernah mendapat hadiah iPod dari istrinya saat ia berulang tahun tapi kado itu baru dibukanya beberapa bulan kemudian. "Saya jenuh dengan begitu banyak suara di sekeliling saya," akunya, "Televisi, radio, HP, blackberry, MP3, semuanya terus menggempur telinga. Rasanya saya tidak butuh satu lagi gadget yang menghasilkan bunyi-bunyian."

Tak bisa disangkal dunia memang semakin ribut. Di tengah polusi suara yang kian parah, kapan Anda terakhir kali mendengar suara Tuhan? Suara Tuhan itu lembut, seperti "angin sepoi-sepoi basa" (I Raja-Raja 19:12). Untuk bisa menangkapnya, Anda memerlukan saat teduh dalam keheningan. Anda perlu tempat di mana semua suara lain bisa dimatikan. Tempat itu mungkin dapur rumah Anda di malam hari atau meja kerja Anda di kantor sebelum jam masuk atau bahkan gudang alat-alat kebersihan. Di manapun itu, pastikan Anda punya satu temoat tenang untuk mendengar suara lembut Tuhan.

Di manakah tempat tenang Anda?

Ikuti Kami