Meningkatkan Kekayaan dengan Proses Perencanaan Investasi(1)

Investment / 17 December 2007

Kalangan Sendiri

Meningkatkan Kekayaan dengan Proses Perencanaan Investasi(1)

willem laoh Official Writer
5770

Setiap individu atau keluarga pasti menginginkan untuk hidup berkecukupan atau bisa disebut "kaya" dalam arti finansial. Tapi banyak dari mereka yang merasa bahwa semua itu sulit untuk dicapai apalagi dalam situasi ekonomi Indonesia saat ini. Karena rasa sulit yang dirasa, maka kebanyakan dari mereka tidak melakukan perencanaan sama sekali. Hal inilah yang membuat kehidupan sebagian keluarga yang sudah sulit menjadi tambah sulit. Kekayaan dalam arti finansial sangat dipengaruhi oleh sebuah perencanaan jangka panjang yang dilaksanakan dengan berkesinambungan.

Investasi merupakan sarana terpenting dalam meningkatkan kemampuan Anda untuk mengumpulkan dan menjaga kekayaan. Sebagai awal, sangat penting bagi Anda untuk memahami bahwa "no single investment is right for everyone".

Berbagai batasan seperti kebutuhan akan uang tunai, tujuan dan prilaku serta preferensi Anda terhadap risiko, membuat setiap individu memilih investsi yang berbeda-beda. Menentukan investasi yang tepat membutuhkan sebuah perencanaan yang sesuai. Sehingga dalam pembahasan keuangan keluarga kali ini, kami akan menjabarkan langkah-langkah proses yang sebaiknya dilakukan dalam merencanakan investasi guna mencapai semua tujuan keuangan keluarga.

Perencanaan investasi terdiri dari enam langkah:

  • Langkah 1 : Menentukan tujuan keuangan.
  • Langkah 2 : Memahami berbagai instrumen investasi yang ada.
  • Langkah 3 : Memahami pasar keuangan dan konsep.
  • Langkah 4 : Mengembangkan strategi investasi yang tepat.
  • Langkah 5 : Melakukan strategi yang telah ditetapkan.
  • Langkah 6 : Meninjau ulang strategi investasi.

Menentukan Tujuan

Penentuan tujuan keuangan akan sangat berpengaruh dalam pemilihan instrumen investasi yang tepat. Semakin spesifik tujuan keuangan yang ada semakin mudah menentukan investasi yang tepat.

Bila diringkas, tujuan keuangan keluarga harus SMART: Specific, Measurable, Attainable, Reality-based, dan Time-bound.

Tujuan keuangan keluarga harus dinyatakan secara spesifik dalam nilai yang terukur serta jangka waktu pencapaiannya. Sebagai contoh, Anda ingin untuk hidup berkecukupan di masa tua. Ini memang tujuan, namun belum spesifik. Diperlukan nilai terukur, misalnya memerlukan dana Rp 1 miliar untuk dapat hidup berkecukupan di masa tua nanti. Agar lebih lengkap, tujuan perlu dinyatakan misalnya sebagai berikut: Pensiun pada usia 55 tahun dengan dana yang dimiliki Rp 1 miliar.

Salah satu kata kunci lain dalam menentukan tujuan keuangan keluarga adalah realistis, agar secara rasional bisa dicapai melalui pelaksanaan dan usaha yang berkesinambungan. Untuk itu, perlu dipertimbangkan situasi kondisi saat ini dalam menentukan tujuan. Jangan sampai tujuan ini menjadi seperti "punguk merindukan bulan".

Ciri realistis sangatlah penting karena tujuan keuangan merupakan pilar penting perencanaan keuangan keluarga. Tujuan yang terlalu muluk malah akan menjadi bumerang karena bebannya akan terasa sangat berat sehingga kita menjadi enggan untuk melakukan perencanaan dan usaha pencapaiannya.

Selain itu, tujuan juga harus diurutkan berdasarkan prioritasnya. Bila ada beberapa tujuan keuangan, perlu dikaji urutan prioritasnya. Keterbatasan dan kendala sumberdaya yang kita memiliki sering mengharuskan kita untuk memilih tujuan yang paling penting harus dicapai lebih dulu. Setelah tujuan berprioritas tinggi tercapai, tujuan lain bisa dikejar bila kondisi memungkinkan.

Dibutuhkan empat faktor dalam menentukan tujuan keuangan spesifik keluarga,pertama adalah jangka waktu investasi. Kedua, penetapan prioritas tujuan keuangan. Ketiga, menghitung kebutuhan penyisihan dana untuk mencapai tujuan. Dan terakhir adalah profil investasi Anda sebagai individu.

Menetapkan jangka waktu guna mencapai tujuan keuangan yang Anda miliki, menurut sebagian besar advisor merupakan faktor terpenting dalam menentukan jenis investasi yang sesuai. Jenis investasi yang tepat untuk tujuan jangka panjang biasanya kurang sesuai untuk tujuan keuangan jangka pendek. Demikian pula sebaliknya.

Anda juga sebaiknya memprioritaskan tujuan keuangan yang Anda miliki. Tentunya dengan mengurutkan dari yang terpenting sampai yang tak terlalu penting. Tergantung dengan jangka waktu, tentunya Anda ingin merencanakan pencapain tujuan keuangan yang memiliki prioritas tertinggi dengan proses perencanaan investasi.

Setelah Anda menentukan kedua langkah di atas, maka selanjutnya Anda harus mengembangkan perhitungan alternatif untuk berbagai pilihan investasi. Dari perhitungan ini Anda akan memperoleh nilai dana yang harus Anda investasikan untuk mencapai tujuan keuangan yang dimiliki. Menghitung kebutuhan Anda harus juga melibatkan keadaan keuangan Anda saat ini. Bila Anda merasa kesulitan, Anda dapat melakukan konsultasi dengan perencanan keuangan.

3 Profil investasi Anda menjadi kunci dalam menetapkan jenis investasi yang sesuai untuk Anda.

3 Profil investasi individu sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti di bawah ini:

Usia dan Karir

Usia Anda saat ini serta posisi Anda dalam pekerjaan sangat penting dalam menentukan produk investasi yang sesuai untuk Anda.Secara umum, bila Anda dalam usia yang masih muda dan berada dalam posisi awal dalam karir Anda atau bila dilihat dari silus kehidupan maka Anda berada pada fase akumulasi, maka jangka waktu adalah teman yang baik bagi Anda.

Sedangkan bila Anda di usia mendekati pensiun, maka pilihan investasi dengan risiko tinggi sangat mengkhawatirkan. Bila terjadi kerugian maupun kehilangan akan sangat berdampak terhadap keuangannya. Bila Anda akan pensiun beberapa tahun ke depan maka berinvestasi dalam produk berisiko tinggi sangat riskan karena Anda hanya memiliki waktu yang singkat untuk mengembalikan kerugian yang dialami dengan tambahan penyisihan tabungan. Di samping itu, mereka yang memasuki masa pensiun membutuhkan dana regular untuk kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dipenuhi dari investasi yang mereka lakukan selama masa produktif.

Kebutuhan Likuiditas

Investasi yang Anda lakukan sangat bergantung juga dengan kebutuhan-kebutuhan yang harus Anda keluarkan dalam jangka waktu dekat. Misalnya saja bila Anda harus membayar biaya uang masuk sekolah anak Anda atau Anda ingin membeli rumah dan menyiapkan uang mukanya, maka hal ini sangat berpengaruh dengan investasi yang Anda pilih. Jangan sampai bila kebutuhan Anda sudah dekat dan Anda mendapat kesulitan untuk mencairkannya maka hal ini akan sangat berpengaruh kepada keuangan dan kelangsungan kehidupan keluarga Anda.

Sebagai illustrasi, bila Anda menempatkan uang yang Anda miliki di sektor properti, maka secara umum tingkat likuiditas dari properti sangat rendah, di mana dibutuhkan waktu lama untuk mencairkannya atau menguangkannya. Karena Anda harus mencari orang yang mau membeli properti yang Anda miliki. Keadaan ini dapat berlangsung lama ataupun cepat sangat bergantung dengan lokasi serta permintaan dari properti di lokasi Anda.

Jadi bila Anda memiliki kebutuhan yang harus Anda penuhi dalam waktu dekat maka Anda dapat mengalokasikan sejumlah yang Anda butuhkan dalam investasi yang mudah dicairkan atau diuangkan dan sejumlah lainnya bisa dalam bentuk produk investasi jangka panjang.

Besarnya Portofolio

Anda pasti pernah mendengar slogan dalam berinvestasi "don't put all of your eggs in one baket". Diversifikasi merupakan cara berinvestasi yang memungkinkan Anda mendapatkan hasil yang relatif tinggi (yang Anda inginkan) dengan tingkat risiko yang terukur. Besarnya portofolio yang kami maksud di sini adalah jumlah total nilai investasi Anda.

Besarnya portofolio Anda akan sangat mempengaruhi Anda dalam berinvestasi. Misalkan saja, Anda memiliki uang Rp.30 juta dan Anda ingin berinvestasi dalam saham. Anda berkeinginan mendapatkan hasil maksimal dengan risiko yang terukur, sehingga mengharuskan Anda untuk melakukan diversifikasi, yaitu menempatkan uang Anda dalam beberapa alternatif pilihan saham. Tapi dengan jumlah nilai portofolio yang terbatas membuat Anda kesulitan untuk melakukan diversifikasi secra maksimal. Jadi bila nilai protofolio Anda belum cukup besar, menempatkannya dalam reksa dana saham akan memberikan hasil yang mungkin lebih maksimal.

Besarnya nilai portofolio Anda juga sangat berpengaruh terhadap tipe produk investasi yang dimasukkan dalam portofolio Anda. Dengan portofolio yang besar memberikan Anda kemampuan untuk membeli tipe investasi tertentu, karena risiko terkandung, kebutuhan akan minimum pembelian dan tingkat likuiditas terkandung, membuat tidak cukup baik untuk Anda yang memiliki nilai portofolio yang kecil.

Misalkan saja, Anda ingin menempatkan 20 persen dari portofolio Anda dalam bentuk properti yang secara investasi memiliki tingkat likuiditas yang rendah. Bila portofolio Anda cukup besar hal ini bisa saja Anda lakukan tapi bila nilai portofolio Anda kecil maka hal ini kurang memberikan keseimbangan yang baik untuk investasi Anda.

Satu hal yang harus diingat bahwa, setiap jumlah portofolio investasi memiliki nilai absolut dan relatif. Bila melihat investasi dengan jumlah Rp.100 juta secara absolut itu cukup besar. Tapi bila kita kaitkan dengan individu yang akan pensiun dengan kebutuhan bulanan Rp.5 juta, maka investasi ini tidaklah terlalu besar.

Kebutuhan Arus Kas

Dalam memilih investasi, kebutuhan akan pemasukan atau arus kas regular untuk kebutuhan keluarga juga mempengaruhi Anda dalam memilih tipe investasi. Bila Anda merasa bahwa dengan pamasukan atau gaji sekarang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keuangan keluarga, maka investasi dengan memberikan bunga modal atau kapital setiap bulan secara regular menjadi alternatif pilihan Anda.

Tingkat Pengembalian

Setiap tujuan keuangan keluarga di masa depan, memerlukan perencanaan investasi yang berkesinambungan. Untuk mencapainya, dengan jangka waktu serta besarnya dana yang Anda bisa sisihkan, terkait dengan besarnya tingkat pengembalian yang diharapkan. Setiap perencanaan investasi memiliki, jangka waktu dan tentunya bunga atau pengembalian yang diinginkan guna mencapainya.

Sebagai sebuah contoh, Anda ingin menyiapkan dana untuk pendidikan anak Anda dan dalam perencanaannya Anda membutuhkan sebuah investasi dengan tingkat pengembalian 18 persen dengan inflasi 8 persen atau kurang setiap tahun. Dengan begitu Anda dapat memilih produk investasi yang sesuai dengan tingkat pengembalian yang diharapkan.

Satu hal yang harus diingat, bahwa setiap tingkat pengembalian yang Anda harapkan akan selalu terkait langsung dengan tingkat risiko. Jadi Anda juga harus melihat dan mempertimbangkan toleransi Anda terhadap risiko. Jangan sampai perencanaan yang Anda lakukan membuat Anda menjadi tidak tenang, karena tingkat risiko yang terlalu tinggi.

Toleransi terhadap Risiko

Faktor ini sangat mempengaruhi pilihan produk investasi yang akan Anda pilih karena terkait langsung dengan tingkat risiko yang dapat Anda ambil. Kebanyakan individu adalah investor yang konservatif. Mereka cenderung tidak mau mengambil risiko tambahan yang tidak terlalu mereka anggap perlu. Dalam hal ini tingkat risiko yang berani Anda ambil akan sangat berpengaruh dengan keuntungan potensial yang Anda inginkan. Bila Anda termasuk orang-orang yang memiliki tingkat toleransi risiko yang rendah maka Anda akan cenderung menghindari dari produk investasi yang mengandung risiko tinggi. n

Diambil dari Harian Umum Sore Sinar Harapan Rubrik PERENCANAAN KEUANGAN. Rubrik ini diasuh oleh Tim Indonesia School of Life (ISOL) yakni Andrias Harefa, Roy Sembel, M. Ichsan, Heru Wibawa, dan Parpudi Lubis.

Sumber : Sinar Harapan
Halaman :
1

Ikuti Kami