Saksi Jehuwa, Baptis Ratusan Orang di Senayan

Internasional / 23 October 2007

Kalangan Sendiri

Saksi Jehuwa, Baptis Ratusan Orang di Senayan

Puji Astuti Official Writer
18339
Minggu, 5 Agustus 2007 lalu, belasan ribu pengikut ajaran Saksi Saksi Jehuwa (SSJ) memenuhi Istora Senayan, Jakarta. Mereka mengikuti acara kebaktian distrik se-Jabodetabek (Jakarta-Bogor-Tangerang-Bekasi) yang berlangsung sejak tanggal 3 sampai tanggal 5 di tempat itu, dan berpuncak pada hari minggu itu. Kebaktian distrik itu merupakan acara rutin yang diselenggarakan setiap tahun. Acara ini dilaksanakan oleh Badan Pimpinan Saksi Saksi Jehuwa dan diikuti 120 sidang (setingkat gereja), se-Jabodetabek. Di seluruh Indonesia, SSJ memiliki lebih dari 400 sidang dengan lebih dari 19000 anggota aktif yang tersebar di seluruh tanah air.

Tonny Adam, bagian layanan Berita SSJ, menjelaskan, tema dalam acara tahun 2007 ini adalah: "Ikutilah Kristus!" Tema tersebut merupakan  tema tahunan yang diputuskan kantor pusat di Brooklyn, Amerika Serikat. Tonny melanjutkan, "Tujuan diambilnya tema ini, pertama, untuk meningkatkan mutu kehidupan keluarga. Kedua, bagaimana mengatasi problem kehidupan yang pelik. Ketiga, bagaimana supaya bisa lebih mendekat kepada Allah. Keempat, bagaimana memperoleh kehidupan abadi."

Menurut Tonny, kebaktian distrik ini bukan yang pertama kali dilakukan di Istora Senayan. "Kami sudah melangsungkan kebaktian distrik sebanyak sepuluh kali di tempat ini," kata pria kelahiran Tobelo, Maluku Utara, Oktober 1946 ini. Menariknya, acara kebaktian ini bukan hanya diikuti oleh penganut SSJ local. Kaum ekspatriat (orang-orang asing yang bekerja di Indonesia) pun ikut beribadah di ruangan khusus dengan bahasa pengantar Inggris. Bagi pengikut SSJ yang mengalami cacat fisik, seperti tuna rungu dan tuna wicara pun disediakan ruangan khusus. Dalam ibadah mereka dipandu para relawan SSJ yang memiliki keahlian menggunakan bahasa isyarat.

Tiap tahun bertumbuh 3-4%istora

Acara yang berlangsung selama tiga hari berturut-turut itu didominasi symposium yang diikuti para peserta dengan penuh antusias. Pada hari Sabtu (4/8), sebanyak 208 orang dibabtis selam, yang pembabtisannya dipimpin langsung oleh para penatua. Penatua SSJ bisa disetarakan dengan posisi pendeta di gereja-gereja umumnya. Dikalangan SSJ, babtisan adalah sesuatu tahapan yang sangat penting bagi pengikut aliran  yang mengalami pertumbuhan anggota 3-4% setiap tahunnya. Sebab, saat mereka dibaptis, berarti mereka secara resmi menyandang "status" SSJ aktif.

Tonny melanjutkan, bagi orang yang ingin dibaptis, harus memenuhi syarat yang telah ditetapkan. Jadi tidak bisa main-main. Perlu disiplin ketat. Persyaratan itu, pertama, mereka harus menanggalkan kebiasaan-kebiasaan yang tidak sesuai dengan firman Allah, seperti minum alcohol, berjudi, poligami, dan lain-lain. "Kedua, dan yang terpenting, yaitu babtisan itu sebagai momen pengesahan bagi seseorang untuk mengabar,"kata Tonny yang memulai pelayanan sebagai SSJ di Surabaya, Jawa Timur sejak tahun 1960. Sebelum dibabtis, lanjut Tonny, seseorang itu juga harus sudah pengabar. Amanya relative: ada yang 6 bulan, tetapi ada pula yang bertahun-tahun sesuai dengan kesibukannya. Selanjutnya, kata Tonny, kebaktian distrik ini merupakan kesempatan bagi mereka untuk menyatakan kepada umum, "Kamilah Saksi Saksi Jehuwa melalui baptisan".

Jadi, apa bila ingin jadi pengabar harus melalui semacam prosedur fit and prosper test dari penatua. Proses ini, sesungguhnya merupakan penjernihan kembali bagi para calon terhadap apa-apa yang sudah dipelajari agar tidak ada materi yang terlewatkan. Setelah dibaptis, mereka mulai mengabar dengan sepenuh hati kepada Allah. Mengabar dengan sepenuh hati bukan berarti mereka melepaskan tanggung jawab lainnya seperti pekerjaan. Keduanya harus seiring sejalan. Sedangkan, bagi para lajang yang bercita-cita tinggi, disediakan jalur pendidikan sampai ke sekolah Gilead di Amerika Serikat.

Pendidikan Gilead tersebut biasanya diperuntukkan bagi mereka yang siap mengabar ke luar Negeri. Sementara untuk memenuhi kebutuhan dalam  Negeri, disediakan sekolah-sekolah pelatihan yang diberi nama sekolah pelatihan pelayanan. Para lajang yang sebelumnya juga sudah cukup lama ikut pengabaran dapat menempuh pendidikan tersebut selama 2 bulan secara intensif. Seperti sekolah pada umumnya, setelah dinyatakan lulus, mereka diwisuda dan diberikan penugasan. Namun ada persyaratan lain, yakni mereka pernah melakukan tugas siding mereka sendiri.

depanKhusus pendidikan di Gilead lebih ditujujan kepada suami-istri (yang belum punya anak) yang melakukan pengabaran secara full time. Lama pendidikan 5 bulan. Di Indonesia, sudah ada 24 orang yang lulusan dari Gilead. Saat ini, mereka ditugaskan di Indonesia."

Hari minggu (5/8), sebagai hari terakhir dan puncak acara, disuguhkan drama bertema "Kenakanlah Kerendahan Hati". Dalam perhelatan selama tiga hari itu, dikerahkan sekitar 1500 relawan untuk membantu suksesnya acara tersebut. Tugas mereka, mulai dari mengurusi parkir hingga usher. Dan yang patut ditiru adalah ketertiban dan kedisiplinan serta tidak adanya sampah berserakan disekitar Istora Senayan, selama acara berlangsung.

Sumber : Reformata
Halaman :
1

Ikuti Kami