PM Malaysia Meminta Maaf Atas Insiden Pemukulan Oleh Oknum Polisi

Nasional / 31 August 2007

Kalangan Sendiri

PM Malaysia Meminta Maaf Atas Insiden Pemukulan Oleh Oknum Polisi

Puji Astuti Official Writer
6586
Pemukulan terhadap ketua delegasi wasit karate Indonesia itu terjadi Jumat (24/8) lalu. Akibat pemukulan tersebut Donald Luther Kolopita mengalami luka cukup parah. Insiden ini memicu berbagai aksi protes di Indonesia. Serangkaian demonstrasi digelar berbagai unsur masyarakat yang menuntut Pemerintah Malaysia meminta maaf.

Berdasarkan laporan Slamet Nugroho, staf Satgas Perlindungan dan Pelayanan KBRI Kuala Lumpur, Jumat, yang sudah mendatangi kantor polisi Nilai, Seremban dan menemui Donald di rumah sakit Nilai, ada dua versi cerita pemukulan. Satu dari Donald sendiri dan satu lagi versi polisi.

Versi Donald, ia mengadakan rapat persiapan dengan wasit karate Indonesia di sebuah hotel di Nilai, Negeri Sembilan, Kamis malam hingga Jumat pukul 02.00 dini hari. Karena sulit dapat taksi, ia terpaksa berjalan kaki pulang ke hotelnya.Belum jauh berjalan, tiba-tiba ada sedan putih berhenti dan penumpangnya diduga polisi reserse tiba-tiba ingin menangkapnya. Bukan saja berusaha menangkap tapi langsung memukuli di lokasi.
"Pak Donald sudah teriak-teriak minta tolong pada masyarakat yang ada di sekitar itu tapi tidak ada yang mau menolong karena mungkin mereka tahu itu polisi reserse," kata Slamet.Setelah itu, Donald digiring ke kantor polisi Nilai, Negeri Sembilan dan didiamkan saja luka-lukanya hingga siang. Ia pun kemudian menelpon kawan-kawannya kemudian dibawanya ke rumah sakit.

Sedangkan versi kepala polisi Nilai, menurut Slamet, "Kepala Polisi Nilai mengatakan polisi sudah menyatakan dirinya bahwa mereka polisi tapi Donald terus lari. Kemudian dikejar dan ditangkap tapi melawan," katanya.
Tapi menurut Donald, ia tidak melarikan diri dan tidak melawan, hanya ketika dipukuli sempat menangkis secara reflek dan menendang lawannya.

Pemerintah Malaysia melalui Perdana Menteri Abdullah Ahmad Badawi secara resmi meminta maaf atas insiden pemukulan oleh anggota polisi Diraja Malaysia ini. "Malam tadi, sekitar pukul 20.00 WITA Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima telepon dari PM Malaysia yang intinya pernyataan penyesalan dan meminta maaf sedalam-dalamnya atas kejadian itu,: Kata Juru Bicara Kepresidenan, Dino Pati Djalal di Istana Tampak Siring, Bali, Kamis (30/8).

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, melalui Juru bicara Kepresidenan juga meminta masyarakat Indonesia menanggapi kejadian ini dengan arif. Beliau meminta masyarakat untuk menghentikan sweeping kepada warga Malaysia. Tuntutan permintaan maaf dari pemerintah Malaysia yang diminta oleh masyarakat sudah terkabul, dan proses hukum kepada empat polisi yang melakukan pemukulan sedang berlangsung. Untuk itu hendaknya masyarakat bisa bersikap lebih bijaksana.

"Ingat banyak, sekitar 1,5 juta TKI kita disana, dan 6300 warga Indonesia belajar disana. Jadi jika ingin warga kita diperlakukan baik, ya berlaku baik pada warga asing disini."Kata Dino.

Martabat bangsa dicerminkan oleh prilaku masyarakat yang didalamnya. Jika kita menganggap tragedi pemukulan ini adalah suatu hal yang merendahkan martabat bangsa, hendaknya masyarakat jangan menanggapi dengan sikap yang arogan. Memaafkan dan berlapang dada memperbaiki hubungan persahabatan dengan negara tetangga kita, akan menunjukkan bahwa Indonesia berahlak mulia dan luhur dalam budi pekerti. Mari, biarkan hukum yang menyelesaikan masalah ini, sesuai yang disepakati oleh kedua pemimpin bangsa.(VM)

Sumber : Berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami