Banyak Umat Kristen Rindu Ziarah ke Israel

Internasional / 30 August 2007

Kalangan Sendiri

Banyak Umat Kristen Rindu Ziarah ke Israel

Puji Astuti Official Writer
20704

Pendeta Dr Nus Reimas, yang juga Sekretaris di Persekutuan Injili Indonesia, ternyata sudah 13 kali mengunjungi Yerusalem dan tempat-tempat yang terkait dengan kehidupan Yesus, mulai dari Mesir, Yordania, dan Israel. Dia tidak merasa bosan, "bahkan selalu rindu," katanya. Kalau Pendeta Nus Reimas, selalu rindu ke "tanah suci' itu karena wisata ziarah seperti ini betul-betul dimanfaatkannya untuk mencocokkan hal-hal yang tertulis di dalam Alkitab dengan kenyataan.

Ternyata pengalaman spiritual yang dialami Pdt.Nus juga dirasakan oleh para peserta. Paling tidak, itulah pengakuan Kapler A. Marpaung, profesional di bidang asuransi, yang pergi bersama istrinya. "Kalau iman itu percaya tanpa melihat, sekarang percaya kami menjadi lebih kuat setelah menyaksikan tempat-tempat bersejarah itu. Ini pengalaman spiritual yang luar biasa," katanya. "Di setiap tempat, mulai dari Taman Getsemani, kami berdoa, dan membaca Alkitab," kata Kapler. Jadi tidak heran kalau mereka yang jarang berdoa akan jadi sering berdoa, yang jarang membaca Alkitab, dipaksa membukanya. Kemudian, para peserta juga saling berbagi kesaksian mengenai berbagai kebaikan Tuhan di dalam hidup mereka.

"Berbeda dengan perjalanan wisata lain, peziarah tidak terpengaruh pada musim liburan maupun jadwal kerja maupun jadwal sekolah. Yang terpenting bagi mereka adalah dapat hadir dalam event-event penting, semisal perayaan Natal di Betlehem atau misa Paskah di Vatikan." ujar Rama, dari Panorama Tours.

Di Jakarta terdapat belasan perusahaan tur dan travel yang menyelenggarakan wisata ziarah seperti ini. Samuel Bernas, dari Ratu Wisata Tours and Travel Service, mengatakan dia dan istrinya hampir setiap bulan membawa rombongan yang besarnya 20-30 peserta. Namun, wisata rohani dari gereja-gereja tertentu bahkan bisa diikuti lebih seratus peserta sekali jalan. "Faktor pendeta memang penting, nama-nama besar itu menjual." Kata Ny.Samuel.

Kapler Marpaung menganggap ini bukan semata mengunjungi Holyland. "Sebenarnya kami menggunakan berkat-berkat yang Tuhan berikan untuk memuji Dia. Seperti retretlah," katanya. Atau kalau menurut pendapat Soeharto, juga salah seorang peserta tour, berangkat masih kabur, pulang menjadi jelas. Dia mengakui belajar banyak hal yang tertera di dalam Alkitab, "Kini saya merasa lebih dekat dengan Tuhan," katanya mantap.

Para peziarah umumnya berusia di atas 40 tahun, memiliki iman tebal, dan menyerahkan diri sepenuhnya pada Tuhan. Maka, berita seburuk apapun di tempat tujuan, katakanlah adanya konflik bersenjata di Israel, tidak menyurutkan langkah mereka untuk pergi. Menurut para praktisi wisata rohani itu, konflik di negara-negara tujuan wisata rohani tersebut tidak terjadi di semua daerah. Bahkan, menurut mereka, rute ziarah tidak melalui daerah konflik. Lagi pula, kata mereka, para milisi bersenjata, baik dari para remaja hingga orang tua, tak pernah mengganggu peziarah.

Sebuah kesempatan emas menanti Anda untuk pergi berziarah ke Israel dengan gratis, cukup ikuti Kuis Belajar Alkitab Berhadiah dari CBN Mobile. Selain Anda semakin mengenal lebih dalam firman Tuhan, Anda juga akan berkesempatan mengunjungi tempat-tempat bersejarah dalam alkitab seperti: Bethlehem, Nazareth, Tiberias, dan Yerusalem, kemudian berwisata di Laut Mati. Jadi jangan lewatkan. (VM)

Sumber : Sinar Harapan
Halaman :
1

Ikuti Kami