Kepuasan Pelanggan

Kata Alkitab / 25 July 2007

Kalangan Sendiri

Kepuasan Pelanggan

Admin Spiritual Official Writer
8237

 Kisah Para Rasul 6:1-2

Pada masa itu, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari. Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata: "Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja.

 

 

Kepuasan pelanggan bukan hanya berlaku dalam dunia usaha dan pekerjaan (sekuler) melainkan juga dalam dunia pelayanan (rohani). Bahkan para rasul pun mengerti arti ‘Kepuasan Pelanggan'. Sam Walton, seorang pendiri supermarket Walt-Mart, pernah berkata : "Tingkatkan harapan pelanggan Anda ...Berikan apa yang mereka inginkan, malah tambahkan. Hanya ada satu bos, yaitu pelanggan. Seorang pelanggan dapat memecat setiap orang di perusahaan ini, dari pemimpin sampai bawahan hanya dengan menghabiskan uangnya ditempat lain." Kepuasan seorang pelayan adalah ketika pelanggannya terpuaskan.

 

Siapa saja pelanggan (customer) Anda sekarang? Mereka adalah: karyawan/staff, rekan kerja, klien/nasabah/pembeli, bos, perusahaan, gereja, organisasi Anda.

 

Jika Anda seorang suami, istri, anak dan anggota keluarga adalah orang-orang yang harus Anda layani. Jika Anda seorang istri, suami, anak dan anggota keluarga adalah orang-orang yang harus Anda layani. Jika Anda seorang anak, ayah, ibu dan keluargalah yang harus Anda layani.

 

Dalam kisah Yesus memberi makan 5000 orang laki-laki dengan 5 roti dan 2 ikan (Matius 14:14-21), kita bisa melihat prinsip kepuasan pelanggan yang Yesus terapkan dalam pelayananNya.

 

BAGAIMANA MENINGKATKAN KEPUASAN PELANGGAN

 

1. MILIKI INISIATIF

 

Matius 14:14 - Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit. Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa." Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan."

 

Yesus melihat kebutuhan dan IA ingin untuk memenuhinya. Ada hal yang berbeda dari sikap Yesus dan murid-murid dalam kisah di atas. Yesus berinisiatif untuk melayani orang banyak sampai puas ketika murid-murid berpikir sudah cukup banyak pelayanan yang mereka berikan. Anda pun dapat melakukan hal yang optimal untuk memuaskan customer Anda di mana pun juga. Jangan berpikir setengah-setengah. Lakukan yang terbaik dan yakinlah bahwa orang-orang yang Anda layani akan kembali kepada Anda dengan nilai yang baik tentunya.

 

2. MILIKI TANGGUNG JAWAB

 

Ketika melihat kebutuhan sekaligus masalah yang besar, murid-murid saat itu mencari ide yang membuat mereka tidak perlu repot. Mereka ingin mengusir kerumunan orang banyak itu untuk mencari dan memenuhi kebutuhannya masing-masing. Dalam hal ini, murid-murid sedang menunjukkan sikap tidak bertanggung jawab dengan pergumulannya. Namun ide mereka ternyata ditentang Yesus yang berkata : "kamu harus memberi mereka makan."

 

Matius 14:15 - Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa." Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan."

 

3. MILIKI KEMAMPUAN

 

Tidak cukup hanya inisiatif dan rasa tanggung jawab yang menjamin orang-orang yang Anda layani itu terpuaskan. Anda membutuhkan skill atau kemampuan yang memadai untuk melakukannya. Berikut tips dari yang pernah Yesus lakukan dalam menghadapi situasi di atas:

 

* Yesus adalah manajer yang handal dan mampu berpikir secara cepat untuk mengatasi masalah. Ia mengelompokkan orang banyak itu dalam kelompok-kelompok kecil.

 

Markus 6:39 - Lalu Ia menyuruh orang-orang itu, supaya semua duduk berkelompok-kelompok di atas rumput hijau.  Maka duduklah mereka berkelompok-kelompok, ada yang seratus, ada yang lima puluh orang.

 

 

Dapat Anda bayangkan jika seandainya, 5.000 orang laki-laki (belum terhitung dengan wanita dan anak-anak) harus antri. Itu pasti akan menjadi antrian yang sangat panjang dan sangat lama. Bagaimanakah nasib mereka yang berdiri di urutan ribuan untuk mendapatkan paket konsumsi yang hanya dilayani oleh 12 murid?

 

* Yesus mengerti arti kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction). Setelah orang banyak itu mendapatkan pelayanan yang baik, mereka tidak hanya menerima paket konsumsi biasa saja. Menariknya, hal ini yang jarang dilakukan oleh banyak orang modern sekarang. Ribuan orang yang saat itu dilayani oleh Yesus dan murid-murid-Nya sampai mereka benar-benar puas.

 

Yohanes 6:12a  -  Dan setelah mereka kenyang...

 

* Yesus seorang Administrator yang hebat.

 

Yohanes 6:12b  -  ..... "Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang".

 

 

Ia menghitung semua orang yang dilayani dan juga menghitung sisa produknya untuk dikumpulkan. Tidak ada paket konsumsi yang terbuang percuma. Yesus sangat efisien dan itu dibutuhkan untuk meningkatkan keuntungan.

 

4. Berkat dan Penyertaan Tuhan

 

Apa yang membedakan antara orang percaya dan yang tidak percaya kepada Tuhan? Jawaban yang paling tepat ialah "Berkat dan Penyertaan Tuhan".

 

Matius 14:19  -  Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak.

 

 

Berkat atau penyertaan Tuhan akan membuat kita dapat mencapai pelayanan yang memuaskan. 3 point di atas bisa membuat Anda seorang yang luar biasa dalam melayani orang lain. Tetapi jika pekerjaan Anda itu tidak mendapatkan favor dari Tuhan, rasanya Anda akan bergelut dengan argumen-argumen yang berujung pada rasa lelah, kekecewaan, frustasi dan berujung pada titik di mana Anda tidak akan melakukannya lagi. Hanya hal-hal yang biasa saja yang akan Anda sanggupi untuk melakukan pelayanan yang memuaskan bagi orang lain. Mungkin pernyataan klasik ini akan menyegarkan lagi ingatan rohani Anda : "Utamakanlah Tuhan dalam segala hal". Ini akan menjadi syarat untuk Anda menerima berkat dan penyertaanNya selalu.

Sumber : Leonardo Sitorus
Halaman :
1

Ikuti Kami