Satu Nomor Tidak Pas Untuk Semua Ukuran

Marriage / 17 December 2005

Kalangan Sendiri

Satu Nomor Tidak Pas Untuk Semua Ukuran

Fifi Official Writer
4694
Pernikahan saya punya beberapa karakteristik spesifik yang membuatnya berbeda dari banyak teman saya. Ya, itu juga punya ciri yang saya temukan seperti banyak pernikahan yang ada saat ini. Pernikahan saya, dan mungkin juga anda, tidak menyerupai apa yang saya jadikan model ketika masih muda sebagai suatu pernikahan yang ideal. Ketika saya bertumbuh, televisi menunjukkan pada kita bahwa semua pernikahan akan pas dalam bentuk yang pasti : "pernikahan untuk yang pertama kali bagi kedua mempelai". "Suami berangkat kerja setiap hari dan itu adalah langkah seorang pencari nafkah". "Pekerjaannya aman dan dia bekerja pada perusahaan yang sama sepanjang hidupnya". "Dia adalah pemimpin, pemberi bentuk kedisiplinan" (ingat contoh dalam film: "Tunggu sampai ayahmu pulang ke rumah") dan pembuat keputusan dalam keluarga". "Istri diam di rumah dan memperhatikan anak-anak dan suami". "Istri adalah seorang yang manis, ramah dan setuju dengan apapun yang suaminya nasehati". Saya sebut keluarga ini model keluarga "Ozzie-and-Harriett", yang adalah nama program televisi tentang keluarga sempurna di tahun 60-an. Teman saya Kim mengatakan : "Saya ingat menyaksikan orang tua saya" yaitu keluarga Ozzie-and-Harriett itu, dan ketika saya menghormati mereka, saya tidak ingin mengikuti langkah seperti yang ditunjukkan ibu saya!. Masih ada beberapa keluarga seperti itu di sekeliling saya - hanya bukan dalam siklus keluarga saya.

Banyak dari kita tidak bisa pas dengan model keluarga Ozzie-and-Harriett seperti yang saya sebut sebagai "pernikahan modern". Itu mungkin termasuk satu pernikahan dimana kedua pasangan bekerja dan menghasilkan pendapatan. Mereka mungkin bekerja diluar rumah atau punya usaha di rumah, namun mereka berdua menghasilkan pendapatan - mungkin juga yang wanita menghasilkan lebih banyak uang daripada suaminya atau bahkan suami bekerja untuk istrinya. Itu mungkin termasuk satu pernikahan dimana itu adalah pernikahan kedua atau ketiga bagi seorang atau kedua-duanya dari pasangan itu. Disana mungkin ada masalah dengan mantan pasangan atau anak tiri yang menjadi faktor bagi pernikahan. Itu mungkin termasuk satu pernikahan dimana satu pasangan memilih untuk tidak punya anak. Berhubungan dengan perubahan karir atau kebutuhan untuk memperhatikan orang tua yang semakin renta, pasangan mungkin harus hidup dan bekerja pulang pergi setiap hari untuk suatu periode waktu tertentu. Sejak yang namanya keluarga tradisional itu termasuk dalam istri yang patuh dan penurut dan suami yang kuat serta spiritual, maka pernikahan modern dapat menjadi sesuatu yang lebih halus seperti misalnya istri dengan personalitas yang lebih kuat. Karena masing-masing pernikahan adalah unik, hanya ada contoh situasi yang mungkin ditemukan didalam pernikahan modern.

Menjadi penulis, saya ter-ekpos pada banyak buku. Buku adalah dunia saya. Waktu saya mengulas buku Kristen tentang pernikahan, saya menemukan bahwa mayoritas mereka mengasumsikan pernikahan masih seperti model keluarga "Ozzie-and-Harriett". Kala saya melihat pernikahan saya sendiri dan teman-teman, saya menemukan bahwa model ini amat jarang dalam kebanyakan keluarga di dunia. Riset belum lama ini menunjukkan bahwa persentase rumah tangga AS yang dibentuk dari dua orang yang menikah dilengkapi anak-anak turun dari 45 persen di tahun 1970-an menjadi 26 persen di tahun 1998. Untuk banyak dari kita, banyak prinsip dan idealitas yang dinyatakan dalam banyak buku hebat yang tersedia tentang pernikahan tidak lagi terpakai pada situasi kini. Sekali saya membaca daftar apa yang wanita lakukan untuk menunjukkan pada suaminya bahwa si istri mencintai suami. Item nomor 95 mengatakan si istri akan mengirim suaminya kartu di tempat kerjanya, dan item nomor 96 menyarankan si istri mengisi kopor suaminya dengan catatan cinta ketika suaminya bepergian. Masih, daftar tidak menyarankan hal yang sama. Bagaimana jika si istri yang justru melakukan perjalanan, seperti dalam kasus saya?.

Jika seperti saya, anda sudah membaca beberapa dari buku ini dan merasa frustasi karena itu kelihatannya ada diluar sentuhan realita dari rumah tangga anda, maka kolom ini adalah untuk anda. Sejak ada banyak buku yang luar biasa yang beredar dengan dasar pernikahan tradisional, maka saya sudah memilih untuk mengalamatkan banyak dari kita merasa ada diluar trek itu - lebih dari 50% dari kita tidak mempunyai model keluarga "Ozzie-and-Harriett". Disini kita akan melihat suatu persimpangan besar dari situasi pernikahan yang unik - problem inilah yang banyak dari orang tua kita tidak pernah hadapi - dan menolong anda menemukan titik balik yang benar untuk fakta bagian keadaan hidup anda yang ada.

Saya memiliki apa yang saya sebut sebagai pernikahan modern, namun karena apa yang menjadi model ketika saya kecil dulu, ketika saya masuk kedalamnya saya punya pengharapan secara tradisional. Yang kedua ini tidak bisa cocok. Saya harus membuat setelan dalam pengharapan saya tentang apa yang saya pikir tentang pernikahan saya kedepan. Namun tidak ada tuntunan bagaimana membuat pernikahan saya yang modern ini bisa bekerja dengan baik. Banyak dari kita mendasarkan pandangan terhadap pernikahan dengan imajinasi yang tidak realistis. Ketika konseling pasangan suami istri, suami saya Chuck meminta orang-orang untuk mewarnai gambar kata-kata tentang model pernikahan yang mereka pikirkan di masa anak-anak. Dia minta mereka untuk menggunakan analogi pertunjukan televisi, kisah dongeng atau buku cerita yang merefleksikan pendangan mereka tentang pernikahan. Respon mereka terhadap model keluarga adalah seperti ini : "Ayah Selalu Tahu Yang Terbaik, model keluarga Ozzie-and-Harriett, Biarkan Itu Menjadi Keluarga Berang-Berang yang Kompak, atau model Hidup Cinderella".

Selanjutnya suami saya menanyai mereka : "Apakah itu yang kamu harapkan dari pernikahan anda?, Apakah itu yang kamu inginkan dari pernikahanmu saat ini?". Setelah merenung sejenak, pasangan suami istri biasanya menyadari bahwa mereka tanpa sadar punya pengharapan "bahagia selamanya" untuk pernikahan mereka, bahkan sebagai hasil dari pertentangan dan ketidaksetujuan. Sekali pasangan dapat menyadari bahwa pengharapan mereka tidaklah realistis - dan sering tidak sadar apa yang mereka inginkan hari ini, mereka dapat menerima dimana mereka berada saat ini dan membangun kembali dari keadaan itu.

Kalau anda membaca skenario seperti ini, anda akan melihat bahwa anda tidak seorang diri. Anda akan melihat bahwa pasangan lain mempunyai masalah juga. Namun, yng paling penting, anda akan melihat ketika anda cukup peduli untuk mengaplikasikan prinsip "Cinta Extravaganza" - mengasihi seperti halnya Tuhan mengasihi, bukan untuk menerima tapi untuk memberi, maka hampir semua masalah yang anda hadapi akan bisa diselesaikan.
Halaman :
1

Ikuti Kami