Pria Dibentuk dan Wanita Didandani (2)

Marriage / 17 December 2005

Kalangan Sendiri

Pria Dibentuk dan Wanita Didandani (2)

Fifi Official Writer
5429
Bagian dua dari lima tulisan David Eckman ini akan menyoroti tentang perbedaan antara pria dan wanita.

Bagaimana seorang pria dan wanita bisa berbeda?. Kitab Kejadian 1 dan 2 menjawab pertanyaan itu. Kejadian 1 menjelaskan tentang kemanusiaan masuk ke dunia. Tuhan membentuk Surga dan bumi kemudian membentuk dan mengisi planet ini dengan suatu kehidupan. Dalam kitab Kejadian 2 menjelaskan masing-masing tentang pria dan wanita. Mulanya Tuhan membentuk Adam. Saat Hawa belum ada, Tuhan memberi Adam serangkaian rencana penggenapan dan sasaran satu tujuan dimana Adam dilarang memakan buah dari pohon pengetahuan baik dan buruk.

Kita dapat katakan bahwa pria diciptakan untuk menggenapkan suatu tujuan. Yang menggelikan adalah bahwa kualitas pria ini sering menjengkelkan bagi kaum Hawa. Pada awal dari lima hari penciptaanNya, Tuhan mengomentari bahwa semua yang ia bentuk adalah baik adanya. Namun dalam penciptaan pria dan wanita, dalam Kejadian 1:31, Tuhan mengatakan bahwa mereka adalah ciptaan yang sangat baik. Setiap gender (jenis kelamin) menjadi amat baik karena pembentukan dari Tuhan secara istimewa. Pria difokuskan pada tujuan dan aktivitas. Ini mungkin menjadi satu kemuliaan bagi kaum pria, namun dalam waktu yang sama hal ini menjadi kelemahan. Baik atau buruk, pria menjadi pribadi yang sangat baik untuk menyelesaikan maksud dari Tuhan itu.

Kejadian 2 mempunyai dua perbedaan kata untuk istilah "membentuk" dan "mendandani" dari pribadi pria dan wanita. Dua kata ini memberi kedalaman terhadap perbedaan antara kedua gender ini. Kejadian 2 menyatakan bahwa Tuhan membentuk Adam dari debu tanah. Kata Ibrani untuk ini adalah "yatser" yang artinya "pola dari seorang penjunan = pembuat keramik". Pot dan jambangan itu begitu sederhana. Itu biasanya diisi dengan sesuatu benda. Ilustrasi itu baik untuk menunjukkan seorang pria sebagai penggenap suatu maksud. Pengertiannya adalah seorang pria diperhadapkan dengan suatu tujuan, ketika ia mengejar tujuan itu, pria itu seperti diisi dengan suatu hal dalam dirinya.

Kata yang menjelaskan tentang "mendandani" seorang wanita adalah "banah", digunakan untuk membuat istana, kuil atau bentuk hasil karya seni. Itu mengimplikasikan bahwa wanita mempunyai makna bukan hanya untuk menjadi rekan sekerja, namun juga karya estetika. Bagian dari karya kreatif Tuhan ialah bahwa dalam karya estetika itu mempunyai kapasitas menyokong kecantikan yang dimilikinya. Para peneliti menemukan bahwa satu dari sepuluh pria di dunia adalah buta warna dan hanya satu dari dua ratus wanita di dunia yang buta warna. Ini mengimplikasikan bahwa Tuhan membentuk dalam diri wanita kapasitas untuk memiliki nilai estetika yang lebih sensitif.

Dalam Kejadian 2, jurang terbentuk antara "membentuk pria " dan "mendandani wanita". Jurang ini begitu nyata. Tuhan membentuk berbagai jenis binatang di hadapan Adam dan memintanya untuk memberi mereka nama. Setelah menamai semua binatang, Adam ditanyai Tuhan tentang siapa yang ia inginkan untuk menjadi penolong. Namun Adam menjawab secara negatif. Akhirnya Tuhan membentuk sendiri persepsinya yang paling dalam tentang apa yang Adam inginkan. Tuhan membuat Adam tertidur dan mendandani Hawa dari tulang rusuk Adam. Ketika Adam tersadar, ia berada di satu tempat dimana ia telah menerima hadiah yang dirindukannya, seorang Penolong.

Demi apresiasi yang besar terhadap pemberian itu, Adam mengalunkan puisi Ibrani pertama. Adam mendendangkan ‘rapsodi' yang terdapat dalam Kejadian 2:23 : "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki." Kata-kata Ibrani dimainkan dalam kalimat tersebut sebab wanita atau perempuan secara aktual dinyatakan sebagai "wanitanya pria".

Kesimpulannya adalah bahwa wanita dan pria dimaksudkan untuk menjadi team yng memiliki hubungan saling tergantung. Satu partner dimana pria memiliki fokus terhadap suatu tujuan. Di lain pihak, wanita akan memiliki fokus dalam menciptakan hubungan. Wanita akan menjadi estetika seni suatu pekerjaan sementara prianya akan menyentuh hal-hal yang bersifat manfaat. Bersama mereka menggenapi rencana Tuhan yaitu memerintah di bumi.

Bersambung bagian 3
Halaman :
1

Ikuti Kami