Dalamnya Kerinduan

Family / 12 December 2005

Kalangan Sendiri

Dalamnya Kerinduan

Admin Spiritual Official Writer
6608

Sejak lahir Melissa tidak pernah bereaksi terhadap suara dan keadaan sekelilingnya. Dunia ini seakan menjadi alam yang sepi. Ini yang membuat ayah dan ibu Melissa menjadi begitu kuatir.

Saya tidak berpikir bahwa Melissa, anak saya menderita bisu dan tuli. Tapi orang mengatakan agar saya membawa anak saya ini ke dokter THT. Saya lalu mencoba membawa anak saya ke empat tempat praktek dokter THT di Bogor. Tapi keempat dokter itu tidak bisa menyatakan bahwa anak saya Melissa positif tuli. Mereka lalu menyarankan saya membawa Melissa ke Jakarta pada seorang professor doktor, Dr. Hendarto Herdarmin. Setelah kami membawa anak saya Melissa ke sana, ternyata dia dinyatakan positif mengalami tuli. Kekuatan pendengarannya sekitar 100 desibel, sementara orang normal bisa mendengar antara 10-20 desibel saja.

Dr. Robert Hasibuan, spesialis THT berkomentar tentang keadaan ini.
Kita tidak bisa mengharapkan banyak dari orang yang hanya bisa mendengar dengan kekuatan 100 desibel, walaupun dengan alat bantu pendengaran. Dia mungkin bisa mendengar suara, tapi yang didengar adalah suara yang bising.

Vonis dokter telah membuat ibu Melissa sangat tertekan.
Bagaimana anak kita jika sudah besar nanti jika ia menderita bisu tuli?. Saya sampai stress memikirkan hal ini. Sampai bertemu dengan orang saja saya tidak bisa mengatakan apa-apa. Saya hanya bisa menangis setiap hari. Saya kuatir sekali dengan hidup Melissa.

Ayah Melissa melakukan semua usaha yang dirasanya baik.
Waktu itu kita berusaha kemana-mana untuk mengobati Melissa. Kita datangi orang pintar dan kunjungi dukun urut, tapi hasilnya nol besar. Karena dia tetap harus bersekolah maka kami orangtunya mencarikan sekolah yang terbaik untuk Lisa. Kami harus berangkat dari Bogor jam lima atau setengah enam pagi dengan kereta Pakuan Express. Kami turun di Gambir lalu melanjut naik bus kota ke daerah Kramat VII. Kami menunggui Melissa bersekolah dari jam 08 sampai jam 10. Setelah pulang kami harus kembali menaiki kereta kembali ke Bogor. Kami melakukan semua ini selama dua tahun.

Dalam usia dua tahun, Melissa kecil selama dua tahun disekolahkan di sebuah playgroup Santirama Jakarta Lulus dari sekolah ini Lisa harus meneruskan sekolahnya di SLB Pangudi Luhur. Disini Melissa dilatih untuk bisa membaca gerak bibir lawan bicaranya. Namun ia tetap mengalami kesulitan untuk bisa berbicara.

Pergumulan ibu Melissa juga diterima dari perkataan orang-orang lain.
Banyak orang yang mencemoohkan kami sampai anak saya rasanya tidak sanggup. Ada juga orang yang mengatakan pada saya agar menyembunyikan saja anak saya di rumah dan tidak perlu memberitahu orang tentang keadaannya. Tapi saya merasa keberatan, saya katakan bahwa saya tidak melakukan hal seperti itu. Walaupun anak saya ini keadaannya seperti itu, saya tidak mau mendiamkan anak saya hanya di dalam rumah saja. Walau orang lain mencemoohkan saya tetapi saya sendiri harus berjuang demi anak saya. Saya akan berjuang sampai anak saya berhasil dan bisa berbicara.

Demi mengupayakan agar anaknya dapat berbicara, orang tua Melissa meminta seorang dokter untuk melatihnya berbicara. Bukan hanya penolakan dokter yang keluarga ini terima, bahkan komentar dokter tersebut sempat membuat ibu Melissa terpukul.

Dokter itu bilang bahwa ia tobat untuk mengajar anak seperti Melissa. Saya hanya sedih, seorang dokter kok berbicara seperti itu terhadap anak saya. Tidak hanya itu, kemanapun saya pergi orang selalu mengecilkan anak saya yang tidak bisa bicara. Mereka bahkan mempertanyakan masa depan hidup anak saya dengan kondisi seperti itu?.

Segala jalan telah ditempuh, segala cara sudah dicoba, semuanya tidak ada yang berhasil. Hingga suatu hari Melissa diajak tantenya mengikuti suatu ibadah. Tante Melissa meminta secara khusus pada pendeta untuk mendoakan Melissa. Pendeta Lukas Karsono, hamba Tuhan yang mendoakan Melissa sempat gentar dengan permintaan tersebut.

Seorang ibu waktu itu datang dan mengatakan bahwa keponakannya menderita bisu tuli sejak ia dilahirkan. Ibu ini meminta kami berdoa agar Melissa dijamah oleh Tuhan sehingga terjadi kesembuhan supaya anak ini bisa kembali berkata-kata dan kemudian bisa mendengar. Saya berpikir bahwa permintaan ibu ini sangat sulit bagi kami. Hampir mustahil bagi seorang yang bisu tuli sejak lahir itu bisa berkata-kata. Tapi saya tahu bagi Tuhan tidak ada perkara yang mustahil, Dia bisa melakukan segala perkara. Lalu saya berlutut dan menumpangkan tangan diatas kepala gadis itu. Kami berdoa meminta agar belas kasihan Tuhan dinyatakan dan anak ini dijamah oleh Tuhan.

Dan setelah kami berdoa, kami katakan amin. Saat itu spontan saja gadis itu mengatakan "Haleluya". Kami berpikir anak ini sudah bisa berkata-kata terus, tapi setelah kami ajak anak itu berbicara ternyata ia tidak bisa berbicara kecuali mengucapkan "haleluya".

Setelah peristiwa itu ternyata Tuhan tetap bekerja dalam hidup Melissa melalui tahapan proses. Hari demi hari Tuhan menyempurnakan perkataan dan pendengaran Melissa. Kesembuhan yang ajaib ini membuat ayah dan ibu Melissa terkagum-kagum atas perbuatan Tuhan.

Lisa berangsur-angsur pulih pendengaran maupun perkataannnya. Yang tadinya perkataannya tidak jelas dan tidak dimengerti, tapi sekarang ini perkataannya telah menjadi jelas dan dapat orang mengerti. Ini semua tentunya berkat pertolongan Tuhan. Kalau tanpa Tuhan kami tidak akan bisa berbuat apa-apa.

Dr. Robert Hasibuan, ahli THT juga mengakui adanya mujizat dalam hal ini.
Dari kemampuan dengar 100 desibel hingga menjadi bisa bicara dan bisa mendengar, semua itu hanya karena mujizat Tuhan

Melissa kini dapat mendengar dan berkata-kata dengan normal
Waktu saya masih kecil saya tidak bisa bicara, tidak bisa mendengar, saya di sekolah SLB. Sekarang saya bisa bicara, saya bisa mendengar, saya bisa ke sekolah normal. Saya bisa bicara karena Tuhan Yesus. Tuhan Yesus itu baik

Tidak hanya mujizat kesembuhan, prestasi belajar Melissa juga sangat luar biasa. Ia mampu menjadi juara kelas di SD Kesatuan Bogor. Tuhan menjawab setiap kebutuhan sehingga kerinduan ibu Melissa terkabul sudah, Melissa menjadi anak yang berhasil, dapat mendengar dan dapat berkata-kata. Kuasa sebagai jawaban atas suatu kerinduan.

Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu. Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak (Mazmur 37:3-5)

Sumber Kesaksian: Melissa

Halaman :
1

Ikuti Kami