Mimpi Pendamaian

Family / 15 January 2005

Kalangan Sendiri

Mimpi Pendamaian

Admin Spiritual Official Writer
7148

Sumber Kesaksian: Virginia

Virginia, wanita berkepribadian keras dan telah menyimpan banyak kekecewaan dalam hidupnya. Dendam Virginia terjadi antara dirinya dengan Tuhan dan sesamanya. Dia tidak bisa mengampuni orang lain dan cenderung membalas dendam. Ia memiliki masalah dengan hatinya yang angkuh. Virginia tidak bisa keluar dari kebiasaan buruk ini sekalipun ia pernah mengalami kesembuhan illahi.

Satu saat teman-temannya berkumpul dan berdoa baginya saat ia terdiagnosa terkena tumor otak. Saat itu Virginia disembuhkan dengan ajaib. Saat itulah seorang temannya, Jolly menjadi teman dekat bagi Virginia.

Suatu ketika Jolly melihat keadaan saya dan mengatakan bahwa Tuhan mengasihi dan menerima saya. Dia mengajak saya ke gereja dan setelah itu ia berdoa bagi saya. Karena penasaran, saya kemudian mengajak tetangga untuk pergi ke gereja dan melihat apa yang ada dalam kebaktian gereja.

Namun dalam kebaktian yang diadakan, kedua wanita ini tidak mengerti apa yang dikhotbahkan hamba Tuhan di gereja itu. Tetangga Virginia mulai merasa tidak nyaman dan ia mulai membujuk Virginia untuk meninggalkan ruang ibadah itu. Akhirnya di puncak rasa tidak nyamannya, sang tetangga meninggalkan Virginia seorang diri. Namun saat itu seperti ada sesuatu yang menahan Virginia untuk tetap duduk dan mendengarkan terus isi khotbah tersebut.

Virginia tinggal sampai ibadah itu selesai. Walau demikian dalam hatinya ada perasaan menolak Tuhan dan mencari Tuhan dalam waktu yang sama. Ia merasa takut dan kuatir tentang masa depan, suami dan kedua anaknya. Dalam keadaan demikian, Virginia mengambil keputusan untuk berlutut dan berdoa minta Tuhan untuk menyatakan dirinya. Virginia berkata kepada Tuhan bahwa dia tidak dapat percaya pada kata-kata manusia. Ia hanya ingin mengalami dan mendengar secara langsung perkataan dari Tuhan.

Saya tidur dan bermimpi, saya melihat dua tangan terjulur dan mengguncangkan tubuh saya. Kemudian saya mendengar suara yang menegur kehidupan saya. Akibat mimpi itu saya terbangun dan berseru : "Yesus selamatkan saya!". Kemudian saya melihat di sebelah kiri saya seperti tulisan : "Akulah Jalan Kebenaran dan Hidup". Lalu saya membuka Alkitab, dalam kitab Yohanes dan Yesaya disana dikatakan : Akulah Tuhan dan tidak ada sebelum Aku. Aku membaca perkataan yang berbunyi sekalipun ayah dan ibumu meninggalkanmu, namun Aku tidak akan meninggalkanmu karena Aku adalah Tuhan. "Jangan takut karena Aku menyertai kamu". Mendengar semua pewahyuan itu saya merasakan tiba-tiba ada beban yang terlepas dari diri saya. Saya merasa begitu bersukacita.

Kejadian itu mengubah hidup Virginia. Pagi harinya ia langsung menulis surat minta maaf pada orang-orang yang telah disakitinya. Ia menjadi Virginia yang baru, yang dulu lebih memilih balas dendam daripada meminta maaf.

Ketika saya menulis surat, saya banyak menulis tentang berkat dan saya juga memberkati orang lain. Padahal dahulu saya seringkali menulis surat yang meminta agar Tuhan menghukum dan membalas dendam orang yang saya benci. Semua perubahan dalam hidup saya ini tidak pernah diajarkan oleh manusia, Tuhan sendiri yang mengajar saya tentang hidup yang baru.

Yang kemudian melihat perubahan dalam diri Virginia adalah suaminya, Jeroz Bella. Jeroz merasa dikuatkan dengan apa yang terjadi dalam diri istrinya. Jeroz langsung menulis surat kepada adik Virginia yang menderita sakit tumor otak untuk ikut percaya pada Yesus dan kuasaNya yang dapat menyembuhkan. Saat menerima dan kemudian mengimani surat Jeroz, adik Virginia ini sembuh dari sakit tumor otak secara mujizat.

Ketika Virginia didiagnosa dokter memiliki tumor di tenggorokannya, ia tidak merasa takut. Sebelum operasi, Virginia bersaksi kepada wanita yang terbaring di sebelahnya, ia mengatakan bahwa dirinya tidak akan sampai dioperasi karena Tuhan sendiri yang akan menyembuhkannya. Keesokan harinya dokter menemukan bahwa bahwa Virginia telah sembuh dari tumor tenggorokan tanpa harus menjalani operasi.

Sewaktu pulang ke rumah saya menyadari bahwa Tuhan sudah bekerja luar biasa dalam hidup saya. Ia menyembuhkan saya secara total. Sejak itu saya dan suami menyembah Tuhan bersama-sama. Kesembuhan itu juga membuat saya iman saya teguh dalam Tuhan. Tuhan menjadi segalanya bagi hidup saya. Tuhan menjadi nafas hidup saya, pengharapan dan segalanya bagi hidup saya. Tuhan juga memberikan kemampuan bagi saya untuk membuang semua kebiasaan buruk saya yaitu mendendam.

Saat ini Virginia banyak melayani orang lain dengan kesaksian hidupnya yang telah diubahkan Tuhan. Ia menghabiskan sebagian besar waktunya di rumah untuk menerima konseling telepon dan menguatkan orang lain. Banyak diantara mereka bahkan tidak pernah ditemuinya. Dendam telah sirna dan kekuatiran serta ketakutannya akan masa depan keluarganya telah digantikan dengan damai sejahtera Allah. Setiap menit dalam hidupnya telah menjadi bentuk ucapan syukur.

namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku. (Galatia 2:20)

Halaman :
1

Ikuti Kami