Perubahan Cuaca Undang Wabah Penyakit Masa Lalu

Internasional / 1 January 2005

Kalangan Sendiri

Perubahan Cuaca Undang Wabah Penyakit Masa Lalu

Puji Astuti Official Writer
8518

JAWABAN.com - OSLO - Kalangan akademisi mengatakan, cuaca yang lebih hangat dan lebih basah akibat pemanasan global dapat mendatangkan kembali wabah penyakit yang telah membunuh jutaan orang dan menewaskan sepertiga populasi di Eropa pada abad ke-14.

Migrasi burung-burung yang menyebarkan flu burung dari Asia saat ini juga bisa membawa bakteri wabah itu menuju barat dari sumber mereka di Asia Tengah. Demikian dikatakan pemimpin konferensi tiga hari mengenai wabah penyakit dan cara penyebarannya Nils Stenseth seperti dilaporkan kantr berita Reuters.

"Kondisi cuaca yang lebih hangat dan basah bisa mengambangbiakkan bakteri lebih cepat dari biasanya sehingga peluang untuk berubah menghinggapi manusia lebih tinggi,"kata Stenseth.

Sebuah kelompok yang disponsori oleh Uni Eropa baru saja menyelesaikan analisis data era Uni Soviet yang menunjukkan hubungan antara cuaca yang lebih basah dengan wabah penyakit.

Stenseth mengatakan, analisis itu penting karena sebelumnya tidak jelas apakah kondisi cuaca yang lebih basah dapat mendorong perkembangan bakteri, kutu dan tikus atau malah mematikan mereka. Kutu dan tikus sering membawa wabah bakteri.

"Tapi cuaca yang terlalu panas akan membunuh kutu dan tkus,"kata dia.

Banyak ilmuwan mengatakan, meningkatnya efek rumah kaca dari pembakaran bahan bakar minyak (BBM) meningkatkan temperatur di seluruh dunia dan mengubah iklim Bumi.

Bakteri Pembunuh
Stenseth mengatakan, wabah penyakit yang disebabkan oleh bermutasinya bakteri Yersinia Pestis yang berbahaya dan agresif, secara periodik terjadi di Kazakhstan dan negara Asia Tengah lain. Ini dibawa ke seluruh dunia oleh kutu, burung dan pakaian selama berabad-abad.

"Jika Anda mengobatinya menggunakan antibiotik dalam beberapa hari, pasti sembuh. Tapi jika Anda membiarkannya, ada 60% peluang Anda tewas," ucapnya.

Pada abad ke-14, wabah itu membunuh sekitar 34 juta orang. Para ilmuwan percaya bahwa wabah itu muncul kembali setiap generasi, termasuk pada peristiwa the Great Plague di London pada 1965-1966.

Entah apakah ancaman wabah penyakit dan bencana alam ini adalah pertanda akhir zaman, namun yang jelas sebagai makhluk ciptaan Tuhan dengan segala keterbatasan yang kita miliki. Kita harus selalu siap jika memang sewaktu-waktu segala semesta alam beserta isinya ini berakhir.(joe)

Sumber : reuter
Halaman :
1

Ikuti Kami