Home CBN Updates Agustus 2023

Pemuridan Anak CBN Bantu Gereja Menjawab Kebutuhan Anak di Tanaraing


Berkat setiap dukungan Anda, CBN Indonesia terus fokus membangun 80 ekosistem pemuridan yang tersebar di berbagai wilayah, dari Sabang sampai Merauke. Ekosistem pemuridan ini hadir untuk memperlengkapi jaringan gereja CBN dalam memuridkan anak usia 3-14 tahun dan orang tua mereka melalui kehadiran PAUD Super5, Superbook, Sanggar Belajar Anak School of Life (SOL) dan The Parenting Project. Untuk mewujudkan dampak yang menyeluruh, CBN juga turut mendukung keluarga prasejahtera terpilih di ekosistem pemuridan ini melalui program UMKM, kelompok tani, penyediaan air bersih, serta perbaikan gizi dan kesehatan. Tujuannya adalah membantu anak-anak dan keluarga mereka mengalami transformasi menyeluruh dalam segi jasmani, rohani dan kesejahteraan hidup. 

Di bulan Agustus ini, secara khusus kami memperkenalkan ekosistem pemuridan CBN di Desa Tanaraing, Kabupaten Waingapu, Sumba Timur. Ekosistem pemuridan CBN hadir di Desa Tanaraing sebagai jawaban dari kebutuhan anak yang mayoritas berasal dari keluarga miskin, terabaikan dan broken home. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 mengungkapkan bahwa Sumba Timur menduduki posisi ketiga teratas sebagai wilayah termiskin di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan presentase tingkat kemiskinan penduduk mencapai 28.22%. Pendapatan pas-pasan dari pertanian, perikanan, dan kehutanan menjadi faktor yang memaksa orang tua fokus bekerja dan tak punya banyak waktu memperhatikan anak di rumah. Terabaikan karena kesibukan orang tua membuat banyak anak di Desa Tanaraing tumbuh dengan kondisi kurang gizi dan karakter yang keras. 

Melalui GKS Tanaraing, CBN menjawab kebutuhan anak di Desa Tanaraing dengan menghadirkan pemuridan anak menyeluruh melalui PAUD Super5, sekolah minggu Superbook dan Sanggar Belajar SOL. Gembala GKS Jemaat Tanaraing Pdt. Katrina R. Wanu, S. Th dan para pelayan anak (guru sekolah minggu, guru PAUD dan tutor SOL), dengan sepenuh hati melayani sebanyak 66 anak Sekolah Minggu Superbook, 17 anak Super5 dan 50 anak SOL. Di sela-sela mengajar, para guru juga memberi waktu berkunjung ke rumah anak dan bertemu dengan orang tua mereka. Selain membahas tentang perkembangan anak, guru juga menjadi teman berbagi para orang tua.  Hubungan baik yang terjalin dengan orang tua anak membuka pintu bagi gereja bersama CBN juga memuridkan para orang tua. 

 

Berikut adalah dampak ekosistem pemuridan anak CBN di GKS Jemaat Tanaraing, Sumba Timur.  

Melalui keterlibatan Mitra CBN mendukung ekosistem pemuridan anak di GKS Jemaat Tanaraing, seorang anak bernama Jen Regina (10 tahun) telah memberikan dampak bagi sekitarnya. Anak yang akrab disapa Nona Kitu ini sejak usia 3 bulan sudah diasuh opa omanya, sementara mama dan papanya sibuk bekerja di kota yang berbeda.  

Dulu Nona Kitu anak yang pemalu dan jarang berdoa. Dia pasti akan menundukkan kepala setiap kali disuruh berdoa di depan teman-temannya. Alasannya, dia malu kalau-kalau diejek teman-temannya. Namun sejak ikut SOL di GKS Jemaat Tanaraing, Nona Kitu berubah percaya diri dan berani berdoa. Ia terinspirasi dari pelajaran Alkitab dari Yohanes Pembaptis yang ia ikuti di SOL. Nona Kitu ingin sekali bisa seperti Yohanes Pembaptis yang dipakai melayani Tuhan. Sehingga setiap kali ada kesempatan kunjungan ke rumah siswa SOL, Nona Kitu akan mengajukan diri sebagai pembawa renungan. 

Perubahan ini membuat guru SOL bangga dan rasa bangga yang sama diungkapkan omanya sejak Nona Kitu mau memimpin doa di rumah. “Dia dulunya tidak berani memimpin doa di rumah, tapi saat ini dia selalu mengajak kami semua untuk berdoa dan mulai memimpin doa sebelum makan dan tidur,” ungkap omanya Bertha Haba. 

Mitra CBN, anak-anak di Desa Tanaraing membutuhkan dukungan Anda. Jika Anda adalah salah satu yang terpanggil untuk misi ini, kami mengundang Anda untuk bergerak bersama kami menolong gereja memuridkan anak dan orang tuanya melalui ekosistem pemuridan ini. Bergabung sekarang dengan menghubungi contact Mitra CBN. 0815 9655 960 atau klik bit.ly/dukungtanaraing.

 


Ikuti Kami