Home CBN Updates Februari 2023

CBN Fokus Membangun Ekosistem Pemuridan Yang Holistik


Di tahun 2023, CBN Indonesia akan fokus membangun ekosistem pemuridan yang holistik. Hingga saat ini, CBN sedang membangun 31 ekosistem pemuridan yang tersebar di Jakarta, Jombang, Nias, Batam, Minahasa, hingga Sumba.

Di ekosistem ini, CBN melayani  anak umur 3 tahun sampai 14 tahun beserta dengan orang tua mereka melalui program pemuridan anak Superbook, Sanggar Belajar Anak SOL, PAUD Super5, serta Program Parenting.  Khusus untuk ekosistem yang memiliki keluarga-keluarga prasejahtera yang membutuhkan bantuan ekonomi dan kesehatan, CBN juga menyediakan  program UMKM, kelompok tani dan penyediaan air bersih, serta program perbaikan gizi dan kesehatan. Melalui pemuridan holistik ini, anak dan orang tuanya akan mengalami transformasi jasmani, rohani dan kesejahteraan hidup.

Mulai bulan ini, kami akan menampilkan satu Ekosistem Pemuridan Holistik setiap bulannya. Ekosistem Tanah Merah di Jakarta akan menjadi cerita pertama kami. Tanah Merah adalah salah satu daerah kumuh di Jakarta Utara, yang warganya banyak pendatang dari pulau Jawa, Sumatera, NTT hingga Papua. Mereka hidup berdempetan di rumah kontrakan yang sempit dengan penghasilan pas-pasan. Di Tanah Merah, CBN bekerja-sama dengan Obor Berkat Indonesia sejak tahun 2009.  

Di Tanah Merah, kami memiliki sembilan guru yang “passionate” dalam memuridkan anak dan melayani orangtua anak. Guru-guru kami terjun langsung mengunjungi rumah-rumah anak didiknya, dan mereka memiliki hubungan yang sangat dekat dengan orangtua murid. Pertemuan-pertemuan orang tua, selalu menjadi “event” yang ditunggu-tunggu, karena orangtua bisa leluasa “curhat” dan dilayani secara personal oleh guru-guru kami. 

Sampai dengan saat ini, sekitar 600 siswa dari PAUD dan 500 siswa dari SD, SMP dan SMA yang sudah lulus, dan 43 keluarga yang diberikan bantuan UMKM. Tahun 2023, ada sekitar 200 anak yang dilayani melalui program PAUD Super5, SOL, PKBM dan lima keluarga prasejahtera yang diberikan bantuan UMKM.

 

Berikut ini adalah Kisah Ibu Ika - DAMPAK EKOSISTEM PEMURIDAN HOLISTIK DI TANAH MERAH

Ibu Ika Warni adalah ibunda dari Akram, siswa kelas 1 Paket A di Tanah Merah, Jakarta.  Dia adalah seorang janda beranak tiga, mengidap penyakit kanker payudara stadium 3B dan harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari untuk keluarganya. Dia membuka warung kecil di depan rumah kontrakannya di dekat sekolah, dan mengandalkan hasil jualan dari warung kecil ini untuk membesarkan ketiga anaknya. Tapi, pendapatan dari usaha ini tidak bisa menutupi kebutuhan harian mereka.

Kondisi dan pergumulan Ibu Ika, seringkali didoakan oleh guru-guru di OBI Tanah Merah, dan Tuhan menjawab doa! Ibu Ika mendapatkan bantuan modal usaha UMKM dari CBN. Dia memulai warung pecel ayam, dan usahanya sejak bulan Agustus 2022 lalu, laris manis dan terus menambah menu, dan memiliki pelanggan catering tetap. Sekarang Ibu Ika sudah bisa membayar kontrakan, bisa membayar hutang-hutangnya, dan mencukupi kebutuhan anaknya dan dirinya sendiri. Tidak hanya itu, penyakit kankernya pun sudah berhasil dioperasi, dan dokter menyatakan dia sudah sembuh.  Ibu Ika bersyukur bantuan modal usaha dari CBN telah membantu keluarganya hidup tanpa berkekurangan. Ia juga bersyukur anaknya bisa mendapatkan pendidikan gratis melalui CBN.

Membangun ekosistem pemuridan yang holistik adalah cara ampuh  mengerjakan Amanat Agung. Kami mendorong setiap mitra CBN untuk mengadopsi satu dari 31 ekosistem yang ada. Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi kontak 0815 9655 960.


Ikuti Kami