Severity: Warning
Message: count(): Parameter must be an array or an object that implements Countable
Filename: controllers/article.php
Line Number: 89
Tatik merupakan seorang janda. Saat ini ia tinggal bersama kedua anaknya, Mika (16) dan Yehezkiel (12). Namun karena mengalami keterbelakangan mental, Mika hanya sekolah hingga kelas 2 SD.
Yehezkiel yang rajin bersekolah minggu adalah penyemangat hidup Tatik di tengah begitu sulitnya ia memenuhi kebutuhan rumah tangga. Profesinya sebagai tukang pijat hanya mendapatkan bayaran Rp 20 ribu – Rp 25 ribu per orang. Kadang 1 hari ia mendapatkan pelanggan 1-2 orang, kadang juga tidak mendapatkan sama sekali.
Semenjak pandemi Covid-19, jasanya dilupakan. Hal ini membuat pintu pemasukannya tertutup. Untuk kebutuhan sehari-hari, Tatik sampai harus dibantu oleh bapak dan ibu gembala tempatnya berjemaat.
Ketika CBN datang memberikan paket Love In Action, hati Tatik bergetar, matanya pun berkaca-kaca. Ia berterima kasih karena setidaknya dalam beberapa waktu ke depan, Tatik tidak perlu cemas lagi untuk apa yang harus ia makan bersama kedua anaknya.
Setelah kepergian suaminya 3 tahun silam, Mensiana Sene (45 tahun) harus berujuang menghidupi 3 oran
Tidak banyak pilihan yang bisa diambil Umbu Tay Maramba Hamu (62 tahun), seorang lansia yang bekerja
Setelah merantau dari Jawa Timur ke Pangkalan Bun, Salamun tidak kunjung mendapatkan pekerjaan
Apriyati, seorang janda beranak satu, benar-benar harus menyerah dimasa pandemi Covid-19 ini.
Demi meningkatkan taraf hidup, Noperianus memboyong istrinya, Ai Erna
Pekerjaan apapun dilakukan asal anaknya bisa makan. Itulah yang dilakukan seorang ibu muda
Oma Paulina merupakan seorang lansia berusia 81 tahun yang tinggal di Desa Baun, Amarasi, Kupang.
Sebagai kuli di ladang milik orang lain, pendapatan Barno tidaklah besar.