Kisah Nyata Ketiga Anakku Hancur akibat Narkoba

Family / 7 November 2012

Kalangan Sendiri

Kisah Nyata Ketiga Anakku Hancur akibat Narkoba

daniel.tanamal Official Writer
15595

Telah banyak kisah dan cerita mengenai dampak dari Narkoba yang membelenggu para keluarga. Banyak yang berakhir duka, namun tidak sedikit yang pulih dan bersukacita karena mukjizat dan pengampunan dari Tuhan. Seperti yang dialami oleh Ibu Usdety kala ketiga anaknya harus menjadi pengguna narkoba.

Berawal pada suatu hari kala ketiga anaknya masih duduk dibangku sekolah dasar, seusai pulang sekolah mereka berkumpul didalam kamar. Curiga karena tidak ada suara dan aktivitas yang terdengar, Ibu Usdety menghampiri kamar dan mengetuk pintu untuk mengetahui apa yang sedang dilakukan. Betapa terkejutnya dia ketika melihat didalam kamar, ketiga anknya dan teman-temannya sedang menggunakan narkoba.

Beranjak dewasa, ketiga anak Ibu Usdetty menjadi pribadi yang suka memberontak. Terutama ketika meminta uang, mereka dapat memaksa sang ibu untuk memberikannya. Hal ini seringkali membuat Ibu Usdety marah dan naik pitam. Ada satu situasi dimana emosi tidak terkendali akibat kelakuan sang anak, Ibu Usdety memukul, membenturkan kepala anaknya ketembok dan juga menendangnya. Sang anak pun bukan sadar malah mengancam-mengancam sang ibu, bahkan keluar dari rumah.

Bahkan pernah sang anak bersandiwara dengan menelepon sang ibu bahwa dirinya sedang disandera oleh seseorang dan meminta sang ibu untuk menyerahkan sejumlah uang untuk menebus dirinya. Merasa ketakutan dan ingin agar anaknya selamat, Ibu Usdety segera menyerahkan uang. Namun ketika uang telah diserahkan, yang ada hanyalah sang anak memakai uang tersebut untuk menggunakan narkoba lagi. Penyanderaan itu ternyata hanyalah skenario belaka agar mereka dapat terus menggunakan narkoba.

Segala cara telah dilakukan oleh Ibu Usedty agar sang anak sembuh dari ketergantungan. Namun semuanya terasa sia-sia karena ketiga anaknya telah jauh terperosok dalam jurang maut. Bahkan Dave, anak pertamanya harus mengalami kejadian yang mengancam keselamatan nyawanya sendiri. Dirinya mengalamo overdosis, diantar oleh sebuah becak kerumahnya dengan kondisi tidak sadarkan diri dan diketemukan didalam sebuah comberan.

Dave segera dibaringkan ditempat tidur. Anak-anaknya yang lain segera membantu untuk menyadarakan Dave. Namun semuanya berkata bahwa Dave sudah tidak ada lagi (tidak bernyawa). Disinilah Ibu Usdety merasa mendapat sebuah pukulan yang hebat. Meninggal karena sakit adalah hal yang masih bisa diterima. Namun meninggal karena overdosis narkoba, adalah hal yang tidak bisa diterimanya.

“Ada satu kekuatan, satu keyakinan dengan sangat tenang saya menghampirinya. Sembari saya coba pegan badannya, mendekatkan telinga ke dadanya, memang nggak ada ternyata. Saya hanya gini ‘ Tuhan kehendakmu itu baik’ dan tidak terpikir bahwa anak ini hidup atau mati,” ungkap Ibu Desty.

Namun mukjizat itupun terjadi. Dave tersedak dan dapat sadar kembali. Hal ini merupakan hal yang begitu memberkati Ibu Usdetty. “Saya bersyukur, saya bermazmur dan puji Tuhan. Disitulah saya bisa mengungkapkan perasaan saya. Saya tumpahkan banget (perasaan bersyukur)”

Namun hal tersebut tidak membuat jera Dave dan kedua adiknya, lagi-lagi mereka menggunakan narkoba. Hal yang membuat Ibu Usdety jengkel dan marah, bahkan ingin agar perasaan sayang kepada mereka menjadi hilang. Namun dirinya tetap mendapat kekuatan dari Tuhan untuk menghadapi hal ini.

“Saat hati saya sudah lelah, saat hati saya udah nggak kuat lagi untuk mengasihi, berjuang dan berkorban untuk mereka, ada satu kasih pengganti yaitu kasih Kristus, yang masuk kedalam hati saya dan memperkuat saya lagi. Dan ketika saya menyadari, saya tahu bahwa itu adalah kasih Tuhan sendiri. Tuhan gak mau anak-anaknya binasa. Dan salah satunya adalah anak saya sendiri.”

Salah satu yang terus menguatkan dirinya adalah, penyerahan diri melalui senbuah doa. Doa Ibu Usdety kepada anaknya bertahun-tahun terjawab ketika ketiga anaknya berhenti total dari narkoba. “Apa yang engga mungkin, bagi Tuhan menjadi mungkin. Walaupun begitu kelam, begitu berliku-liku dan begitu pahit perjuangan saya, tetapi ada satu sisi yang saya terima, karena ketika saya tidak mampu, ada Tuhan yang memampukan saya.”

 

 


Sumber : V120730154150
Halaman :
1

Ikuti Kami