Sejauh Apa Orangtua Harus Terlibat Bantu Anak Kerjakan PR? Ini Jawabannya…
Sumber: learning liftoff

Parenting / 5 November 2019

Kalangan Sendiri

Sejauh Apa Orangtua Harus Terlibat Bantu Anak Kerjakan PR? Ini Jawabannya…

Lori Official Writer
2390

Orangtua yang suka bantu anak-anak mengerjakan PR sekolah mungkin berpikir kalau bantuan mereka akan sangat membantu anak. Selain itu, orangtua juga berpikir keterlibatan mereka dalam mengerjakan PR anak memastikan anak belajar dengan baik.

Tapi, sejauh apa sih parents bisa membantu anak mengerjakan PR-nya?

Alasan Umum Orangtua Bantu Anak Kerjakan PR

Ada banyak alasan kenapa orangtua ikut terlibat dalam mengerjakan PR anak. Salah satu yang umum adalah memastikan anak mengerjakan PR nya dengan baik. Saat orangtua mendominasi dalam mengerjakan PR anak, akibat yang ditimbulkanpun akan sangat fatal bagi anak. Dimana anak gak akan bisa mengerjakan PR nya dengan mandiri.

Alasan kedua adalah karena waktu sempit mengerjakan PR. Banyak orangtua yang menitipkan anak-anaknya di penitipan dan kemudian anak melakukan aktivitas lain sampai sore. Sementara masih banyak PR yang harus dikerjakan dan waktunya hanya malam. Dalam kondisi ini, anak pasti akan mulai kewalahan dan mau gak mau orangtua ikut mengerjakannya.

Sejauh Apa Orangtua Harus Terlibat?

Sementara itu, banyak orangtua ingin melakukan semua yang mereka bisa untuk kesuksesan masa depan anak-anaknya. Tapi tahu gak sih, terlalu terlibat dalam mengerjakan PR anak justru hanya bikin anak gak bisa mengalami perkembangan loh!

Para pendidik justru menyarankan untuk membiarkan anak menyelesaikan PRnya sendiri, tanpa harus ditawari bantuan. Cara ini, katanya, akan memberikan anak kebebasan untuk bebas dari beragam argumen dengan orangtua dan juga memberikan mereka lebih banyak waktu luang.

Project Applesees, sebuah organisasi yang mempromosikan peningkatan sekolah umum menyarankan supaya orangtua jangan sekali-kali menyelesaikan tugas anak. Justru orangtua harus meminta anak yang menyelesaikan masalah mereka sendiri. “Jangan ragu untuk menjelaskan kembali konsep-konsep yang mungkin sudah mereka pelajari baru-baru ini di sekolah, tapi juga dorong anak-anak untuk mencari informasi dalam buku pelajaran mereka atau memecahkan masalah sendiri,” kata Project Aplesseed.

Saat orangtua terlalu terlibat dalam mengerjakan PR anak, bahkan setelah dalam jangka waktu yang panjang, anak-anak tidak akan mempelajari keterampilan beroganisasi yang mereka butuhkan. Mereka bisa kehilangan tanggung jawab atas PR mereka.

Eileen Kennedy-Moore, Ph.D, seorang psikolog klinis sekaligus pakar parenting di Princeton, New Jersey, Amerika Serikat menyarankan supaya orangtua gak perlu membantu anak mengerjakan PR.

Baca Juga:

Bantu Anak Kenali Identitasnya Dalam Tuhan Dengan 3 Hal Sederhana Ini…

Ngetren di Kalangan Anak Remaja, Bantu Anak-anak Kita Sadari Kalau Ilmu Sihir Itu Salah

Dia menjelaskan jika orangtua bisa membatasi diri terlibat dalam penyelesaian PR anak dalam beberapa hal ini:

1. Hanya sebagai pendukung

Fungsi orangtua di sini lebih kepada bagaimana orangtua hadir saat anak benar-benar membutuhkan. Misalnya, anak menghadapi kesulitan dan butuh bantuan, nah orangtua bisa membantu untuk memahaminya.

Hal ini akan membantu anak untuk bisa memutuskan kapan mereka perlu minta bantuan dan bantuan yang bagaimana yang mereka minta.

2. Hanya sebagai pengawas

Apa dan bagaimana anak mengerjakan PR sekolahnya memang perlu diketahui orangtua.

Tapi bukan berarti orangtua terlibat dalam mengerjakan semua PR anak. Sama sekali tidak!

Dalam hal ini, orangtua hanya berfungsi sebagai pengawas. Yang artinya, hanya perlu mengamati saat anak mengerjakan tugasnya. Adalah tugas orangtua untuk memastikan anak tidak mengerjakan PR di menit-menit terakhir. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan membuat jadwal belajar rutin setiap hari.

3. Hanya sebatas memeriksa

Beberapa orangtua bisa terjebak menjadi korektor. Jangan tiba-tiba menjadi seolah seperti gurunya. Tapi tampillah sebagai orangtua yang peduli dengan bertugas hanya sebatas memeriksa.

Jadi, periksalah apa semua tugas anak sudah beres atau gak. Soal jawaban anak salah atau gak, biar dia belajar dari kesalahannya sendiri.

Fungsi orangtua dalam hal ini mirip seperti hubungan kita dengan Tuhan. Sebagai anak, dalam hidup ini kita mendapat banyak sekali PR. Selagi kita mengerjakan setiap PR itu, Tuhan bekerja sebagai pengawas dan pengarah. Setiap pilihan diserahkan sepenuhnya ke kita. Kalau kita mengalami kesulitan dan bertanya, Dia hadir untuk memberikan jawaban. Tapi saat kita merasa yakin dengan jawaban kita, Tuhan sendiri membiarkan kita memilihnya. Karena dengan itulah Dia mau kita belajar dan bertumbuh dalam hidup. Jadi, orangtua belajar dari pola didiknya Tuhan.

“Karena mata-Nya mengawasi jalan manusia, dan Ia melihat segala langkahnya..” (Ayub 34: 21)

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami