Tewaskan Pemimpin Tertinggi ISIS, Trump Mendedikasikannya Untuk Perempuan Kristen Ini!

Internasional / 28 October 2019

Kalangan Sendiri

Tewaskan Pemimpin Tertinggi ISIS, Trump Mendedikasikannya Untuk Perempuan Kristen Ini!

Naomii Simbolon Official Writer
3366

Operasi Militer AS mengakibatkan seorang pemimpin tertinggi ISIS yaitu Abu Bakar al-Baghdadi meninggal dunia. Kematian Abu didedikasikan untuk seorang perempuan muda Kristen yang diculik, disiksa dan dibunuh oleh negara Islam yaitu Kayla Mueller.

Mueller, perempuan berusia 26 tahun tersebut diculik oleh ISIS pada bulan Agustus tahun 2013 di Aleppo, Suriah dimana ketika itu dia sedang melayani misi kemanusiaan dengan Doctors Without Borders. Para pejabat AS mengatakan bahwa Baghdadi menyiksa Mueller kemudian memperkosanya berulang kali sebelum akhirnya tahun 2015, Mueller dikabarkan sudah meninggal dalam tahanan dan sampai saat ini tubuhnya nggak pernah ditemukan.

Sementara itu, pada hari Minggu kemarin (27/10/19)  Robert O'Brien, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih mengatakan kepada NBC's Meet the Press tentang Mueller.

"Ketua kepala staf gabungan memberi nama operasi penyerangan terhadap al-Baghdadi menggunakan nama Kayla Mueller," kata O'Brien, seraya menambahkan bahwa Baghdadi adalah "orang paling jahat, dan sangat kejam."

Kepada The Arizona Republic ayah Kayla, Carl Mueller menceritakan hari-hari terakhir putrinya setelah Presiden Donald Trump mengumumkan kematian Baghdadi.

"Apa yang dilakukan pria ini pada Kayla adalah dia menculiknya," kata Mueller. "Dia ditahan di banyak penjara. Dia ditahan di sel isolasi. Dia disiksa. Dia diintimidasi. Hingga  akhirnya dia diperkosa oleh al-Baghdadi sendiri."

"Entah dia membunuhnya atau dia terlibat dalam pembunuhannya. Aku akan  membiarkan orang yang membaca artikel ini memutuskan sendiri bagaimana perasaan sebagai orangtua," tambahnya ini harusnya sub judul kenapa jadi disini?

Sesama sandera yang dipenjara bersama Kayla Mueller yang sudah dibebaskan berkata kepada ABC News pada tahun 2016 bahwa Kayla Mueller adalah seseorang yang tidak pernah berhenti merawat orang lain selama di tahanan, dia juga mempertahankan imannya terhadap para algojo Inggris ISIS yang terkenal , yaitu Mohammed Emwazias yang juga di kenal sebagai Jihadi John.

Mohammed adalah orang yang selalu mengawasi 3 teroris ISIS Inggris lainnya, yang bertanggung jawab atas para sadera seperti Kayla dan teman-temannya.

Selain itu, seorang mantan sadera asal Denmark, yaitu Daniel Rye juga menjelaskan bahwa ternyata Mohammed pernah mengara Kayla Mueller di depan tawanan lainnya.

"Salah satu anggota The Beatles (para ISIS) mulai erkata, 'Oh, ini Kayla dan dia ditahan sendirian. Dan dia jauh lebih kuat dari kalian, dia jauh lebih pintar, dia masuk Islam.' Dan kemudian dia seperti,'Tidak. saya tidak melakukan itu,' "kata Rye.

"Aku tidak akan pernah punya nyali untuk mengatakan itu. Sama sekali tidak. Sangat jelas bahwa kita semua terkesan oleh kekuatan yang dia tunjukkan di depan kita waktu itu. Sangat jelas sekali," lanjutnya.

Selain itu, Kayla Mueller juga bicara secara luas tentang bagaimana dia bergantung kepada imannya melalui sebuah tulisan di surat dan memberikan kepada orangtuanya ketika dia dalam sel.

BACA JUGA : Alami Krisis dan Perang, 300 Juta Orang Menjadi Korban Suriah dan Turki!

Trump Klaim Pasukannya Serang & Tewaskan Pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi

Pada tahun 2014, teman satu selnya dibebaskan dan memberikan surat itu kepada orangtuanya.

Begini isi tulisannya, "Aku ingat gimana ibu selalu mengatakan kepadaku bahwa pada akhirnya, semua yang kita miliki hanyalah Tuhan. Aku sudah sampai di sebuah tempat dalam segala cara, aku sudah menyerahkan diri kepada pencipta kita, karena secara harafiah tidak ada siapa-siapa lagi. Karena  Tuhan dan oleh doa-doamu, aku merasa ditarik dalam pelukan yang lembut. Aku dibuat melihat dalam kegelapan, cahaya dan sudah belajar bahwa sekalipun dipenjara seseorang bisa merdeka. Aku sangat bersyukur. Aku bisa melihat bahwa ternyata ada hal baik dalam segala situasi, kadang-kadang kita hanya perlu mencarinya. Aku berdoa setiap hari bahwa jika tidak ada yang lain, kamu merasakan sebuah kedekatan tertentu + menyerah kepada Tuhan + memiliki  ikatan cinta + saling mendukung satu sama lain," tulisnya.

Kayla mengakhiri suratnya yang mengharukan itu  dengan desakan kepada keluarganya agar mereka menyerahkan rasa sakit, dan sedihnya mereka kepada Tuhan.

"Mohon bersabar, serahkan rasa sakitmu kepada Tuhan. Aku tahu bahwa kamu ingin aku tetap kuat. Hal itulah yang juga kulakukan. Jangan mengkuatirkanku, tapi berdoalah terus sepertiku, atas kehendak Allah kita akan segera berkumpul kembali."

Meski bersyukur atas kematian Baghdadi, orangtua Kayla meminta satu permintaan lagi kepada Trump yaitu menemukan tubuh Kayla dan membawanya pulang.

Luar biasa! Iman Kayla Mueller benar-benar layak untuk kita tiru. Terpujilah Tuhan!

 

Sumber : christianpost/ jawaban
Halaman :
1

Ikuti Kami