Setelah Menikah, 10 Sikap Berbahaya Ini Perlu Disingkirkan Demi Pernikahan yang Bahagia
Sumber: Daily Mail

Marriage / 23 September 2019

Kalangan Sendiri

Setelah Menikah, 10 Sikap Berbahaya Ini Perlu Disingkirkan Demi Pernikahan yang Bahagia

Lori Official Writer
3131

Teruntuk semua pasangan baru, menjalani pernikahan bukanlah perkara yang mudah.

Ada beragam tantangan dan rintangan yang harus dilewati bersama-sama sepanjang perjalanannya. Tantangan itu bisa saja muncul dari karakter, sikap, kebiasaan maupun kondisi keuangan.

Tapi sadar atau gak, kebanyakan diantaranya muncul dari karakter. Karena itulah artikel ini ditulis untuk mengingatkan kembali pasangan-pasangan menikah soal jebakan-jebakan dalam pernikahan yang berujung pada kehancuran pernikahan sendiri.

Demi menciptakan pernikahan yang bahagia, setiap pasangan perlu menyingkirkan 10 sikap berbahaya ini saat berkomunikasi dengan pasangan, diantaranya:

#1  Agen Rahasia

Dalam pernikahan gak ada namanya rahasia.

Karena itulah semua hal harus disampaikan secara terbuka, termasuk harapan atau mimpi masing-masing. Sehingga gak ada alasan untuk menganggap pasangan terlalu egois atau gak peduli dengan apa yang kita inginkan.

#2  Pendebat

Dalam beberapa hal berdebat itu baik. Tapi sangat tidak membantu dalam pernikahan.

Jangan pernah berdebat demi menang dari pasanganmu. Jangan pernah menjatuhkan pasangan dengan getol mempertahankan pendapatmu. Hal itu hanya menunjukkan sikap tidak hormat kepada pasangan.

Sebaliknya, bersedialah untuk diskusi bersama. Berbeda pendapat itu biasa, tapi bukan gak mungkin diselesaikan dengan baik.

#3  Jadi Prajurit

Ingatlah bahwa pernikahan pada dasarnya dibangun dengan tujuan untuk saling mendukung sebagai satu tim. Jadi, setiap konflik yang muncul dalam pernikahan sebenarnya bukan bagian dari pernikahan itu sendiri (baca Efesus 6: 12).

Jadi, jangan pernah menganggap pasangan sebagai musuh yang harus dibantai atau dihabisi, seolah-olah kita bertindak sebagai prajurit perang yang harus menang.

Suami istri justru adalah satu tim yang saling mendukung untuk memenangkan perang konflik yang dikobarkan oleh si musuh dan Tuhan sendiri akan memimpin pertempuran itu (Ibrani 10: 24).

#4 Berubah Jadi Ayah dan Ibu Bagi Pasangan

Jujur saja, ada banyak pasangan yang berlagak seperti sosok ayah atau ibu bagi pasangannya. Jangan biarkan sikap ini masuk dalam pernikahanmu. Karena sudah sebaiknya seorang istri berperan sebagai penolong bagi suaminya dan suami sebagai pelindung bagi istrinya. Gak ada yang lebih baik dari hal itu.

#5  Otoriter

Istri gak pantas bertindak otoriter terhadap suami, demikian sebaliknya. Karena suami istri sudah menjadi satu daging (Kejadian 2: 24), jadi gak ada yang paling tinggi atau yang paling rendah. Kedua-duanya punya posisi yang setara. Karena itu, Tuhan mau suami istri menjalani pernikahan dengan memposisikan diri sebagai partner kerja.

“Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.” (Galatia 6: 2)

Baca Juga:

Alami KDRT, Haruskah Dipublikasikan di Sosial Media?

Pasangan Cekcok Dengan Keluarganya, Sebagai Istri Lakukanlah Ini…

#6  Pemaksa

Salah satu perangkap yang bisa merusak pernikahan adalah saat suami istri berusaha keras memaksa pasangannya dalam membangun kehidupan rohani.

Kedengarannya memang sangat rohani, tapi sebenarnya hal itu hanya menjebak pasangan menikah membohongi diri sendiri.

#7 Memilih Diam

Pernikahan yang kuat dibangun karena suami istri mau menyampaikan kebenaran dengan cara yang tepat. Hanya diam dan berharap pasangan berubah tanpa menyampaikannya hanyalah sikap yang merusak pernikahan.

Jadi, jika kalian sama-sama ingin bertumbuh tegurlah satu dengan yang lain dengan kasih.

#8 Suka Menuduh

Masa lalu adalah masa lalu. Jika kesalahan di masa lalu sudah diselesaikan, jangan sekali-kali memakainya sebagai senjata untuk menyerang pasangan.

Gak ada alasan apapun bagi pasangan menikah untuk memakai kesalahan pasangan untuk menuduhnya atau menyudutkannya dalam satu persoalan. Bersikaplah dewasa dan bijaksana sehingga pikiran-pikiran negatif soal pasangan tidak menguasai pikiran dan hatimu.

#9  Menuntut

“Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.” (1 Korintus 13: 5)

Jangan pernah menuntut pasangan untuk memenuhi keinginan kita sendiri. Karena sudah seharusnya suami istri sama-sama mengejar kepentingan bersama, tidak dengan enggan tapi dengan sukacita.

#10 Diktator

Pernikahan Kristen tidak boleh didominasi oleh satu pasangan atau yang lainnya. Suami adalah kepala (Efesus 5) tapi dia bukan raja. Baik suami dan istri melayani satu Raja saja. Dialah yang menentukan aturan, karakter dan tujuan pernikahan.

Jadi jangan mencoba untuk mendominasi pasanganmu. Hal itu hanya akan menghancurkan hati dan perasaannya saja.

Kita tidak bisa mendominasi sesuatu yang bukan posisi kita. Karena pernikahan bukan milik kita dan kita diminta untuk jadi berkat bagi dunia bagaimana seharusnya hubungan Kristus dengan gereja-Nya (Efesus 5).

Apakah kamu mendapati kalau kamu cenderung melakukan beberapa atau salah satu sikap di atas? Saat ini ambillah waktu untuk merenungkan apa saja kekeliruan yang sudah kamu lakukan terhadap pasanganmu. Dan jika kamu bersedia, hampiri pasanganmu dan sampaikan soal apa yang sudah kamu lakukan.

Tuhan mau pernikahan kita direstorasi dan dipulihkan supaya Dia bisa memakai suami istri lebih maksimal untuk tujuan-Nya.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami