Sahabat Jadi Cinta? Jangan Langsung Dipacarin Sebelum Cek Kembali Hal Ini. Penting!

Single / 28 August 2019

Kalangan Sendiri

Sahabat Jadi Cinta? Jangan Langsung Dipacarin Sebelum Cek Kembali Hal Ini. Penting!

Naomii Simbolon Official Writer
2694

Kalau ngomongin suka atau jatuh cinta sama sahabat, jadi ingat lagunya almarhum Mike Mohede yang judulnya 'Sahabat jadi cinta' ya. Apakah masih ingat lagu itu?

Bicara tentang cinta atau jatuh cinta itu, tampaknya selalu ada hal yang baru yang bisa kita bahas ya. Cinta itu kadang-kadang sangat unik dan sulit untuk ditebak, kita bisa melihat orang yang jatuh cinta dengan orang baru, 3 bulan kemudian menikah, bahkan kita sendiri bisa jatuh cinta kepada sahabat yang sudah menjadi teman kita selama bertahun-tahun loh, apalagi jika lingkungan mendukung dan selalu memojokkan kita dengan sahabat kita.

Yang tadinya nolak dan sebutin kata 'nggak mungkin' segala karena sahabatan, eh ujung-ujungnya jadi baper-baperan deh.

Kalau sudah baper-baperan, biasanya hubungan persahabatan akan sedikit renggang karena ada rasa malu atau segan. Nah, kalau sudah begini, kamu harus gimana dong?

1. Jangan langsung gegabah, makin baper dan langsung memutuskan untuk pacaran atau menikah. Kamu harus renungkan kembali apakah dia pasangan yang seimbang dengan kamu?

Seimbang bukan soal kaya dan miskin ya, tapi soal iman dan pengenalan akan Tuhan Yesus.

Saya nggak tahu, apakah sahabat kamu itu adalah pria yang percaya sama Yesus atau nggak, aku juga nggak tahu apakah pengenalan dia dengan Tuhan sama dengan kamu, apakah dia memiliki visi untuk memuliakan Tuhan atau nggak. Kamu sendiri yang tahu karena kamu sendiri yang menghabiskan waktu bersahabat dengannya sekian tahun.

Dalam 2 Korintus 6:14 dikatakan, "Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?"

Artinya bahwa kamu tidak boleh berpacaran atau menikah dengan orang yang tidak percaya atau mengikuti Yesus.

Jadi, pastikan dulu tentang hal ini ya, dan renungkan kembali bagaimana perjalanan dan hubungan dia dengan Yesus, serta apakah kalian mengejar tujuan rohani yang sama.

 

2. Jika memang cocok, silahkan berdoa dan mulai berpacaran dan menikah. Tapi jika tidak cocok, maka inilah saatnya untuk keluar dan membuang rasa suka dihatimu tersebut.

Mungkin kedengarannya sangat sedih ya, tapi jika kamu benar-benar ingin tetap bersahabat dengan dia, maka cobalah lupakan perasaan suka dan cintamu terhadapnya. Mungkin kamu harus mengatur waktu ketemuan lagi dengannya, yang tadinya ketemu sekali dua hari, cobalah kurangi.

Izinkanlah dirimu terpisah dengannya untuk beberapa waktu lamanya sampai kamu benar-benar fokus pada dirimu sendiri, dan siap untuk melanjutkan persahabatan lagi.

Memang, ini sangat tidak mudah. Apalagi kalau dia sahabat terbaik, teman curhat dan yang sangat memahami kamu. Tapi meskipun demikian, ini adalah cara yang fantastis untuk kamu bisa membuang semua pikiran, emosi dan rasa cinta kamu kepadanya.

Jika  kamu benar-benar butuh teman bercerita, tulislah di kertas atau di buku diary kamu. Selain itu, bicaralah dengan Tuhan mengenai  hal ini. Tuhan juga nggak mau kok kamu, anakNya harus mengalami patah hati, jadi bawalah kekecewaanmu karena tidak bisa memilikinya kepada Tuhan. Maka Tuhan akan memberikan kamu kelegaan dan memberitahukan kamu sesuatu untuk bisa dipelajari dan direnungkan dalam hidup.

"Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya. TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya." (Mazmur 34:17-18).

Ayat Alkitab ini akan mendorong kamu untuk berseru kepada Tuhan ketika kita berada dalam masalah, termasuk ketika kita berada dalam tekanan dan rasa sedih.

Kalau sahabat kamu tahu bahwa kamu menyukai dan jatuh cinta padanya, mungkin ini akan membuatnya menjadi tidak nyaman, tapi nggak apa-apa. Mungkin kalian berdua membutuhkan waktu, dan ketika kalian benar-benar bisa menerima keadaan maka bertemulah dan bicaralah untuk kembali memulai persahabatan seperti semula.

Bagaimana pun, mintalah petunjuk dari Tuhan mengenai hal ini dan ketahuilah apapun akhirnya nanti, Tuhan selalu ada di sisi kamu dan menjadi sahabat terbaikmu.

"Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur." (Filipi 4:6)

BACA JUGA :

Menikah Tapi Melewati Masa Pacaran. Memang Orang Kristen Bisa? Simak Disini Yuk!

3. Tetaplah jadi terang dan membawa kemuliaan untuk Yesus

Bagaimana pun prosesnya dan hasilnya nanti, tetaplah menanamkan benih dan menunjukkan buah yang benar-benar memuliakan nama Tuhan, agar sahabat kamu tetap mengetahui kebenaran injil lewat respon dan cara kamu.

Tuhan selalu memberi kita kesempatan untuk memajukan Kerajaan Surga setiap hari, dan kita perlu meresponi dan melakukannya dengan kerja keras.

Cobalah untuk menunjukkan cinta plantonis seperti yang Yesus lakukan kepada sahabat kamu, sehingga mereka tetap melihat kasih Tuhan untuk dirinya. 

Untuk segala sesuatu yang Tuhan izinkan terjadi, selalu ada maksudnya. Itu sebabnya, berjalanlah terus dan tetaplah terkoneksi dengannya dan selalu mengasihi setiap orang termasuk sahabat kamu.


Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami