7 Tempat Bersejarah Kristen di Indonesia yang Wajib Kamu Kunjungi!
Sumber: Google

News / 2 May 2021

Kalangan Sendiri

7 Tempat Bersejarah Kristen di Indonesia yang Wajib Kamu Kunjungi!

Lori Official Writer
8230

Meskipun menjadi agama minoritas di Indonesia. Namun sejarah hadirnya kekristenan di bangsa ini begitu berdampak bagi pertumbuhan umat Kristen saat ini.

Siapa sangka hampir di semua provinsi, wajah kekristenan hadir sebagai pelengkap keragaman yang ada di Indonesia.

Bukti-bukti sejarah kehadirannya sebagian besar bahkan masih berdiri kokoh.  Beberap berupa bangunan gereja dan beberap lainnya merupakan jejak peninggalan para missionaris yang berjasa menyebarkan injil ke berbagai daerah di Indonesia.

Bagi kami yang tertarik belajar atau sekadar ingin tahu tentang jejak sejarah kekristenan di Indonesia, kamu bisa mengunjungi 7 tempat ini.

1. Gereja Katedral, Jakarta

Gereja Katedral mungkin bukan suati yang asking lagi ditelinga kita. Karena boleh dibilang ini adalah salah satu gereja Katolik tertua di Indonesia.

Sejarah berdirinya gereja inipun sangat unik. Pembangunannya dimulai saat Paus Pius VII mengangkat Pastor Nelissen sebagai prefek apostik Hindia Belanda pada tahun 1807.

Dalam perjalanannya, Gereja Katedral sempat melewati beberapa masa-masa sulit. Diantaranya pernah terbakar dan ambruk.

Tapi sampai saat ini gereja tersebut tetap kokoh berdiri bahkan menjadi icon religi di pusat ibukota Jakarta karena letaknya yang bersebelahan dengan Masjid Istiqlal.

2. Gereja Sion, Jakarta

Sebagai salah satu gereja tertua di Jakarta, Gereja Sion dikenal karena sejarahnya. Rumah ibadah Kristen Protestant ini dibangun pada tahun 1695 oleh bangsa Portugal dan berlokasi di antara Jalan Pangeran Jayakarta Dan Mangga Dua Raya.

Meski sudah sangat tua, tapi gereja ini masih tetap difungsikan sebagai tempat ibadah dan juga jadi destinasi wisata bagi para pelancong yang datang ke Jakarta.

 

Baca Juga: 4 Hal yang Patut Diketahui Sebelum Berwisata Religi

 

3. GPIB Immanuel, Semarang

GPIB Immanuel Semarang atau disebut juga dengan Gereja Blenduk adalah gereja tertu di Jawa Tengah.

Gereja ini merupakan peninggalan di masa penjajahan Belanda pada tahun 1753. Gereja yang terletak di Jalan Letjend. Suparpto 32 ini terbilang unik lantaran bentuknya yang menyerupai Kubah berlapiskan perunggu, tidak seperti bentuk gereja pada umumnya.

Sementara bagian dalam ruangnya tak kalah menarik. Karena didesign menyerupai arsitektur salib Yunani.

Karena usianya yang sudah begitu tua, gereja inipun telah mengalami proses renovasi pada tahun 1894 oleh Westmaas dan H.P.A de Wilde dimana mereka menambahkan dua menara di depan gedung gereja tersebut.

4. Salib Kasih, Tarutung

Salib Kasih adalah salah satu situs Kristen bersejarah yang terletak di Dolok Siatas Barita, Tarutung, Sosunggulon, Sumatera Utara.

Salib ini dibangun pada Oktober 1993 untuk mengenang seorang missionaris Jerman bernama Dr. Ingwer Ludwig Nomannsen.

Dia adalah pelopor masuknya injil ke tanah Batak.

Sampai haroi ini monumen ini terbuka sebagai tempat tujuan ziarah wisata.

5. Gereja Tua Sikka, Flores

Gereja ini terletak di sebuah desa di kampung pesisir selatan Pulau Flores yang bernama Sikka.

Siapa sangka gereja ini menimbun segudang sejarah panjang hadirnya agama Katolik di daerah tersebut.

Gereja yang akrab disebut Gereja St Ignatius Loyola ini sudah berdiri sejak abad ke-14 dan dibuat oleh perancang Katedral Jakarta Pastor Antonius Dijakmans SJ.

Sebagai gereja suku, arsitektur bangunannya dibuat dengan gaya Baroque dengan dilengkapi ornamen-ornamen dinding tembok bermotif tenun ikat khas masyarakat Sikka.

Konstruksi kayu berwarna coklat dan kuning mendominasi bangunan gereja.

Sampai saat ini, gereja Sikka masih tetap berdiri dan menjadi pusat dari beragama kegiatan keagamaan. Seperti halnya saat perayaan Paskah, masyarakat Katolik biasanya akan mulai melakukan satu prosesi mengarak dan menggotong Salib Senyor yang ditaruh di dalam sebuah peti.

Selama prosesi Jumat Agung, semua umat Katolik akan berjalan dari Gereja Tua Sikka dan berkeliling ke arah Timur Kampung Sikka, melewati jalan di sebelah utara gereja dan berbelok kea rah laut dan berjalan kembali kea rah Barat melewati jalan di pesisir pantai.

 

Baca Juga: Nggak Cuma Bali, Sulawesi Utara Juga Punya ‘Tugu Toleransi’ Jadi Wisata Religi Andalan

 

6. Gereja Kristen Indonesia Kwitang

Gereja ini ditahbiskan pada 11 Agustus 1929 sebagai Gereja Melayu Kwitang.

Seiring waktu, karena menilai jemaat yang berbahasa Melayu kebelanda-belandaan, banyak jemaat dari suku Jawa akhirnya mendirikan gereja sendiri dan diberi nama Gereja Kristen Jawa.

Seiring dengan semakin pesatnya pertumbuhan jemaat dari suku Tionghoa di Jawa Tengah, maka pihak Gereja Melayu Kwitang memutuskan menggabungkan diri di dalamnya pada tahun 1956 dan mengubah namanya menjadi Gereja Kristen Indonesia Kwitang Jakarta.

7. Gereja Santa Maria de Fatima

Gereja ini berdiri pada awal abad ke 19. Awalnya diperuntukkan sebagai tempat gereja, sekolah dan asrama bagi kaum keturunan Cina Perantauan yang tinggal di sekitar daerah Glodok.

Pada tahun 1953, pihak gereja akhirnya membeli seluas 1 hektar tanah untuk digunakan sebagai kompleks gereja dan sekolah dari seorang keturunan Tionghoa. Sampai akhirnya bangunan selesai dan pelayanan gereja terus berkembang menjadi gereja khusus bagi orang-orang China. Bahkan dalam setiap misanya, gereja ini menggunakan bahasa Mandarin.

Bangunan-bangunan ini menjadi bukti jejak sejarah dari kehadiran Kristen di Indonesia. Sehingga penting buat kita setidaknya mengetahui sejarah ini sebagai dasar pengetahuan kita soal beragam denominasi gereja di Indonesia.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami