Baru Sadar Kalau Pilihanmu Salah? Jangan Menyalahkan Diri, Mending Lakuin Hal Ini…
Sumber: Awesomeaj.com

Kata Alkitab / 28 May 2019

Kalangan Sendiri

Baru Sadar Kalau Pilihanmu Salah? Jangan Menyalahkan Diri, Mending Lakuin Hal Ini…

Lori Official Writer
3088

Anakku bertanya, “Apa tanaman ini asli?” Tanaman yang dimaksud adalah tanaman pot yang ada di ruang tamu di belakang sofa.

Dia baru sadar kalau ternyata tanaman yang dimainkannya setiap hari adalah tanaman hijau asli. “Tanaman itu tentu saja asli!” jawabku.

Aku suka dengan tanaman itu dan kecintaan itulah yang mmebuatku mulai berceramah tentang bagaimana memilih tanaman yang cocok ditaruh di dalam ruangan.

“Itu adalah tanaman favoritku. Karena itu jenis tanaman yang tak perlu disiram! Dia bisa hidup berbulan-bulan tanpa air sama sekali,” jawabku.

Lalu suamiku mulai menyahut dari balik buku yang dibacanya. “Apa? Akulah yang menyiramnya setiap hari.”

Aku benar-benar tak percaya. Aku pikir tanaman itu benar-benar bisa hidup tanpa disiram. Rupanya suamiku dengan setia merawatnya tanpa mengatakan apa-apa.

Aku jadi berpikir kalau ternyata pemikiranku kadang bisa salah. Dalam menjalani hiduppun aku kadang mengambil pilihan yang salah. Aku bahkan hampir tak menyadari kesalahan itu sepanjang perjalanan hidupku. Aku pikir semuanya baik-baik saja.

Baca Juga:

3 Cara yang Yesus Lakukan Memulihkan Orang-orang Terluka

Tuhan Akan Buka Jalan Bahkan Saat Tak Ada Jalan, Percayalah!

Tapi setelah menyadari hal itu. Aku akan mulai merasa frustrasi dan diserang cemas. Saat dalam posisi ini biasanya kita mulai berpikir untuk memperbaikinya bukan?

Tak sedikit dari kita yang berada diposisi yang sama denganku akan mulai terserang rasa kuatir dan berupaya keras untuk menyelesaikannya dengan cara kita sendiri.

Tapi sebenarnya ada cara lain yang bisa kita lakukan untuk menghindari kekuatiran itu atau keinginan untuk menyalahkan diri sendiri. Daripada putus asa, lebih baik kita kembali pada fokus kita.

Tanyakan dirimu apa kamu berasal dari dunia atau dari kerajaan Allah?

Sebagai manusia, kita sering membuat kerajaan kita sendiri. Kita lupa dengan kerajaan Allah dan mengenakan jubah kerajaan-Nya. Kita menjadikan barang-barang kepunyaan kita, mobil, rumah, uang dan jadwal-jadwal kita sebagai kerajaan dalam hidup kita.

Kita berpikir bahwa kamu adalah pusat kendali dari semua kerajaan yang kamu miliki. Kalau kamu tidak berkuasa di sana, maka kamu berpikir semuanya akan hancur. Ada pemikiran, “Kesuksesan dan kegagalanku ditentukan oleh keputusanku.”

Sayangnya, sebagai warga kerajaan surga pemikiran seperti itu sangat bertentangan dengan firman Tuhan. Dalam Matius 6: 33, Tuhan mengingatkan kita untuk lebih dulu mengejar kerajaan-Nya daripada kerajaan kita sendiri.

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. (Matius 6: 33)

Karena kita hidup di kerajaan Allah yang tak tergoyahkan, kita tak butuh menggantikan peran Allah untuk mengendalikan, mengukur, menimbang dan memanipulasi hasil yang kita dapatkan. Sebaliknya, kita harusnya punya iman yang percaya bahwa Tuhan sendiri menyertai kita. Dia juga tak akan pernah meninggalkan kita sendirian.

Daripada harus memaksa dirimu untuk memperbaiki pilihan salah yang kamu ambil. Akan lebih baik untuk datang kepada Tuhan, mengakui dengan rendah hati bahwa kamu telah melakukan pilihan yang salah dan waktunya Tuhan yang ambil kontrol untuk memperbaikinya untukmu.

Apa kamu merasa dikontrol oleh kehidupanmu sendiri? Dan saat kamu menyadari telah mengambil pilihan yang salah, apakah kamu mulai panik dan kuatir? Jangan sampai kerajaan yang kamu bangun sendiri dalam hidupmu justru membuatmu kehilangan iman. Mintalah Tuhan untuk memperbaiki kehidupanmu.

Mintalah hati yang mau mempercayaiNya bekerja sepenuhnya melalui hidupmu.

Sumber : EMILY P. FREEMAN | JAWABAN
Halaman :
1

Ikuti Kami