Tubuhnya Dipenuhi Tahi Lalat, Gadis Malaysia Ini Tetap Pede Ikut Kontes Kecantikan
Sumber: http://news21.us

Kata Alkitab / 18 July 2017

Kalangan Sendiri

Tubuhnya Dipenuhi Tahi Lalat, Gadis Malaysia Ini Tetap Pede Ikut Kontes Kecantikan

Lori Official Writer
5412

Nggak peduli sindiran atau ejekan orang lain soal tubuhnya yang dipenuhi tahi lalat, seorang gadis Malaysia bernama Evita Patcey Edgar Del Mundo tetap percaya diri ikut dalam ajang kecantikan dunia Miss Universe Filipina.

Gadis berusia 20 tahun ini memang terlahir dengan kondisi langka yang disebut Giant Congentinal Melanocytic Nevus dimana tumbuh bintik-bintik kecil berwarna kehitaman di atas permukaan kulit. Bintik-bintik inipun memenuhi hampir sekujur tubuh Evita.

Kondisi fisiknya yang berbeda itulah yang sering kali dijadikan orang lain sebagai bahan olok-olokan. Semasa sekolah dasar, dirinya mengaku selalu merasa kesepian karena dirinya dijauhi semua orang. Nggak jarang pula dia mendapat bully-an dari teman-temannya dan mereka menjulukinya sebagai monster atau chipsmore. Kenyataan pahit lainnya yang harus dihadapinya semasa remaja bahwa tak seorang pria pun yang mau dekat dengannya. Bintik hitam di wajahnya membuat Evita sempat benar-benar merasa minder dan kerap mengasingkan diri.

Tapi kehidupannya mulai berubah sejak dia bergabung dalam sebuah komunitas rohani di gereja. Di sana, cara pandang terhadap dirinya diubahkan dan mulai menyadari kalau kondisi fisiknya adalah anugerah Tuhan dan tidak seharusnya jadi penghalang dalam menjalani hidupnya, apalagi merasa minder dan kecewa.

Gadis berdarah campuran Filipina dan Malaysia ini bahkan sudah memastikan kalau bintik-bintik di tubuhnya bukanlah sebuah penyakit menular. Sehingga orang-orang tak perlu merasa khawatir dan takut jika bersentuhan dengannya. “Pertama, ini bukan penyakit. Ini hanya tahi lalat normal. Aku sudah bertemu dengan spesialis kulit dan mereka mengatakan bahwa ini bukan penyakit kulit,” ucapnya.

Setelah menerima dirinya apa adanya, Evita pun perlahan mendapat kepercayaan untuk memamerkan keunikannya dan percaya diri memamerkan bakat bernyanyinya. Dia bahkan sangat percaya diri untuk ikut dalam ajang kecantikan Miss Universe Filipina. Lewat ajang ini, Evita bermimpi bisa menjadi seorang wanita yang bisa mendapat kesempatan untuk bisa mengampanyekan perlawanan terhadap bully, sebagaimana yang dia alami di masa kecilnya.

Bahkan jika belum lolos dalam ajang kecantikan ini, Evita berkomitmen tetap akan melakukan cara lain untuk mengampanyekan soal perlawanan terhadap bully ini.

 

Bahan Renungan

Ada banyak di antara kita yang memang terlahir berbeda secara fisik. Ada yang lahir dengan kelainan tertentu, ada pula yang cacat atau kehilangan salah satu dari bagian tubuhnya. Sebagai orang-orang percaya, kita pasti tahu bahwa sifat dasar Allah adalah penuh kasih dan tidak memandang rupa. Dia menjadikan seseorang sesuai dengan gambaran-Nya sendiri. Itu artinya, tidak ada orang yang buruk rupa di mata Tuhan.

Kebenaran inilah yang mampu mengubahkan seorang Evita yang minder dan terasing menjadi pribadi yang pulih dari gambar dirinya yang rusak oleh penilaian orang lain. Satu-satunya hal yang harus terus kita perkatakan kepada diri kita adalah bahwa ‘kita ini berharga di mata Tuhan. Karena itulah Dia rela mengorbankan diri-Nya untuk menyelamatkan kita’. Jadi, jangan pernah berpikiran bahwa hidup kita ditentukan oleh fisik. Sebaliknya, kita hidup karena memang kita berharga.

"Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati." (1 Samuel 16: 7)

Dan bagi kamu yang masih suka memperlakukan orang-orang yang berbeda darimu dengan semena-mena, perlu kamu ingat bahwa saat kamu mengolok orang lain itu artinya kamu pun sedang menperolok karya Tuhan yang berharga. Melalui kisah Evita, mari kembali memeriksa diri dan mulai memandang kalau orang lain seperti apapun fisiknya adalah orang-orang yang perlu dihargai dan dihormati.

Sumber : Berbagai Sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami